Terkini Daerah
Ke mana Larinya Uang Rp 2,2 Miliar Anggaran Pemprov Jawa Barat yang Telah Dipangkas Dedi Mulyadi?
Dedi Mulyadi memangkas anggaran mulai dari pakaian dinas hingga perjalanan gubernur. Anggaran itu dialokasikan untuk kepentingan publik yang lain.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Permintaan itu disampaikan ke Sekda Pemprov Jawa Barat Herman Suryatman.
Pemerintah provinsi sudah menganggarkan Rp 1.276.685.000 untuk perjalanan dinas gubernur ke luar negeri.
"Perjalanan dinas luar negeri ada?" tanya Dedi kepada Herman pada unggahan di akun YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel dan dikonfirmasi ulang Kompas.com, Selasa (4/2/2025).
Herman menjawab, "Ada. Sudah disiapkan."
Dedi langsung menimpali Herman, dan meminta anggaran itu dihapus.
Baca juga: Viral Dedi Mulyadi Usul Patung Nyi Roro Kidul Jadi Souvenir Wisata: Nanti Pasti Berkesan
Herman kembali bertanya, apakah Dedi tidak akan mengadakan perjalanan ke luar negeri? Dedi mengatakan mau apa ke luar negeri.
"Ngapain (ke luar negeri). Ngomong bahasa Inggris teu bisa aing mah (saya tidak bisa). Hapus," tegasnya.
Sementara untuk perjalanan dalam negeri, Dedi meminta Herman agar menguranginya.
Hal ini sejalan dengan Inpres yang meminta perjalanan dinas dipotong 50 persen.
"Lumayan (efisiensi anggaran) dari gubernur juga," katanya.
Dedi Mulyadi Diminta Turun Tangan Lebih lanjut, menurut Dedi, yang tidak boleh hilang itu adalah TPP atau tambahan penghasilan pegawai. Bahkan kalau bisa jumlahnya bertambah.
"Saya kan sudah efisienkan anggaran Rp 4 triliun. Kalau efisien diambil Rp 200 miliar untuk kesejahteraan pegawai nggak ada problem," kata Dedi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Total Dana Gubernur yang Dipangkas Dedi Mulyadi Rp 2,2 M dan Dialihkan Bangun 54 Rumah Warga Miskin."
Sumber: Kompas.com
| SPPG di Bandung Kecolongan Dana Rp1 Miliar Akibat Penipuan Daring, 53 Pekerja Terpaksa Dirumahkan |
|
|---|
| 3 Fakta Penikaman Mertua dan Menantu di Gowa, Setel Musik Volume Keras Jadi Awal Mula Tragedi |
|
|---|
| Setelah Viral Polemik Bangun Lift di Nusa Penida, Kini Warlok Sebut Pernah Banjir Bandang di Sana |
|
|---|
| 135 Tahun Museum Radya Pustaka: Menjaga Nafas Sejarah dengan Ruang Belajar Ramah Anak |
|
|---|
| Dua Kerangka Manusia Kondisi Hangus Ditemukan, Diduga Korban Demo Agustus yang Masih Hilang |
|
|---|