Terkini Daerah
Viral Pria yang Duduk Santai di Depan Kamar Hotel setelah Antok Memutilasi Mayat dalam Koper Merah
Terbaru, beredar rekaman CCTV saat Antok membawa mayat Uswatun dalam koper merah untuk dimasukkan ke mobil.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Kasus mutilasi dengan korban Uswatun Khasanah masih memiliki banyak misteri yang belum terpecahkan.
Diketahui, Uswatun Khasanah dimutilasi oleh kekasihnya, Rohmad Tri Hartanto alias Antok.
Mayat Uswatun Khasanah lalu dimasukkan dalam koper berwarna merah.
Baca juga: Detik-detik Mayat dalam Koper Dimutilasi di Kamar Hotel, Suami Siri Sudah Rencanakan Pembunuhan
Terbaru, beredar rekaman CCTV saat Antok membawa mayat Uswatun dalam koper merah untuk dimasukkan ke mobil.
Dalam video viral itu, terlihat pria yang duduk santai di kamar hotel 301 Kediri yang jadi lokasi pembunuhan.
Pria itu terus bermain ponsel di teras kamar saat Antok mengangkut mayat dalam koper.
Terlihat dari rekaman CCTV, pria itu menggunakan baju hitam dan celana pendek di depan kamar hotel 301 saat tersangka Antok masuk ke dalam kamar tersebut pada Senin (20/1/2025) dini hari.
Kemudian, pagi harinya, pria dengan masih gelagat yang sama itu masih berada di depan kamar 301 ketika tersangka Antok keluar dari kamar hotel sambil membawa koper besar merah dan memasukkan ke dalam mobil.
Sosok tersebut diduga turut membantu Antok untuk membuang potongan jenazah korban.
Baca juga: Terduga Pelaku Mutilasi Mayat dalam Koper Berstatus Suami Siri, Keluarga Korban Belum Pernah Bertemu
Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman mengungkapkan sosok pria tersebut merupakan kerabat Antok.
Saat ini, pihak kepolisian sedang memeriksa dan mendalami peran sosok pria yang belakangan diketahui berinisial MAN tersebut.
"Berdasarkan CCTV ada dua orang di situ, satu tersangka RTH alias A, satu lagi sudah kita amankan dan kita periksa untuk mendalami peran dari yang bersangkutan," ujar Farman, di Youtube KompasTV, dikutip pada Rabu (29/1/2025).
Farman menyampaikan, kerabat Antok tersebut sempat dimintai tolong oleh pelaku untuk membawa jasad UK ke rumah kosong milik neneknya di Tulungagung.
"Hasil pemeriksaan yang bersangkutan masih kerabat dari tersangka, dimintai tolong untuk ngedrop tersangka ini ke rumah neneknya di daerah Tulungagung, di rumah kosong," bebernya.
Jasad korban sempat dibawa menginap di rumah nenek Antok, hingga kemudian membuangnya ke tiga Kabupaten di Jawa Timur.
"Mayat ini sempat nginap di beberapa tempat, di rumah kosong di Tulungagung, baru tanggal 21 itu pembuangan tahap pertama, baru dilanjutkan tanggal 22 terhadap kepala yang terpental kembali ke dalam mobil pada saat dibuang," ujar Farman.
Namun, tersangka sempat membawa kembali bagian kepala korban yang sempat dibuang, karena takut menimbulkan kecurigaan saat sepeda motor lewat.
"Kenapa pada saat itu diurung, tidak langsung membuang kepala yang mental ke dalam mobil, karena pada waktu itu ada pengendara sepeda motor di belakang mobil tersangka, sehingga dikhawatirkan dicurigai, maka diurung," kata Farman.

Motif Pembunuhan
Mengenai motif pembunuhan, sebelumnya, Farman sudah menerangkan bahwa pelaku mengaku sakit hati dengan kelakuan korban yang berselingkuh dengan pria lain.
Bahkan, tersangka mengaku pernah memergoki korban bersama pria lain di dalam kosannya kawasan Tulungagung.
Padahal, hubungan keduanya sudah berlangsung selama tiga tahun dan selama ini, pelaku juga beberapa kali kerap memberikan uang kepada korban.
Bahkan, pelaku mengaku-ngaku sebagai suami siri korban saat ditanyai oleh para warga di sekitar kos korban.
Namun, pelaku tidak bisa menunjukkan bukti jika dirinya sebagai suami siri dan sudah menikah secara siri dengan korban.
"Karena korban ketahuan memasukkan laki-laki ke kosannya. Sementara, tersangka ini di sekitar kos korban mengaku sebagai suami siri korban," terang Farman.
"Kemudian, korban sering meminta uang ke pelaku. Tanggal 19 Januari, pertemuan di hotel Kediri. Itu memang tersangka uang sudah menyiapkan Rp 1 juta untuk diberikan ke korban," tambahnya.
Kemudian, motif lainnya, Farman menerangkan bahwa tersangka merasa tersinggung karena korban kerap mengolok-olok anak perempuannya dari istri sah.
Korban diketahui pernah mengolok-olok dan menyumpah serapahi anak tersangka dengan ucapan yang tidak terpuji.
"Lain lagi sakit hatinya. Berdasarkan hasil pemeriksaan, bahwa tersangka memiliki seorang anak perempuan."
"Pernah berucap kepada tersangka, bahwa korban mendoakan kalau nanti sudah besar anak ini akan menjadi, mohon maaf, PSK. Nah itu membuat tersangka sakit hati," terangnya.
Selain itu, pelaku juga begitu merasa mendendam karena korban pernah menyuruh tersangka untuk menghilangkan anak keduanya.
"Korban juga tidak terima kalau pelaku memiliki anak yang kedua. Sehingga dari korban sendiri sempat melontarkan supaya pelaku menghilangkan anak keduanya," ungkapnya.
Di tengah hubungan percintaan pelaku dan korban, ternyata UK juga selalu memaksa agar pelaku menikahinya secara sah.
Namun, korban memberikan syarat yang dinilai sulit oleh pelaku, yakni harus menceraikan istri sahnya sesegera mungkin.
Saking kuatnya keinginan korban untuk dinikahi itu, korban sampai 'melabrak' rumah tempat tinggal istri sah pelaku di Kabupaten Tulungagung.
"Korban perempuan ini minta dinikahi resmi, dan segera pelaku menceriakan istri sahnya. Dan pelaku tersinggung soal itu," ujar Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur.
"Intinya banyak yang bikin pelaku marah. Yang terakhir si korban datang ke rumah pelaku, mendobrak tempat istri sah pelaku, iya kepengin segera dinikahi," tambahnya.
Namun, permintaan korban tidak dapat dikabulkan dengan cepat oleh pelaku.
Lalu, hal yang membuat korban makin naik pitam adalah karena mengetahui pelaku memiliki anak kedua dari istri sahnya.
Sehingga, muncullah umpatan bernada sumpah serapah menyangkut anak kandung pelaku, hingga akhirnya membuat tersangka tersinggung dan merasa dendam.
"Korban itu kecewa dengan pelaku, karena istri sahnya punya anak lagi. Dan disumpah serapah kalau lahir didoain jadi ini dan itu (doa buruk)," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul "Polisi Sedang Buru Pria Main Ponsel di Teras Saat Antok Bawa Koper Isi Mayat Mutilasi."
Sumber: Warta Kota
Ajak Masyarakat Desa di Klaten Sadar Lingkungan, Mahasiswa KKN Unisri Buat Plangkat & Pojok Tanam |
![]() |
---|
Tingkatkan Kesadaran Kebangsaan Warga, Mahasiswa KKN 68 UNISRI Gelar HUT ke-80 RI di Desa Manjung |
![]() |
---|
Mahasiswa KKN 68 UNISRI Tata Kelola Perpustakaan SD 2 Manjung demi Tingkatkan Minat Baca Siswa |
![]() |
---|
Tingkatkan Rasa Percaya Diri, Mahasiswa KKN UNISRI Gelar Sosialisasi Public Speaking untuk Siswa SD |
![]() |
---|
Modal HP Pribadi, Mahasiswa KKN Unisri Bantu Promosikan Wisata di Desa Manjung |
![]() |
---|