Remaja Bunuh Ayah dan Nenek
Motif Anak Bunuh Ayah & Nenek di Jaksel Diungkap, Sempat Posting Status, Ngaku Kerap Dipaksa Belajar
Beredar kabar anak yang bunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus, Jakarta Selatan dipicu tekanan belajar.
Editor: Rekarinta Vintoko
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi mengatakan setelah bertemu ia menilai sebenarnya MAS adalah anak yang baik.
"Tadi kami bertemu dengan ananda A, pasti sedih yah saya yah, karena anak baik, anak baik, sangat baik," katanya.
Ia mengatakan belum bertanya tentang kasus anak bunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus.
"Dalam kondisi yang belum bisa ditanya lebih jauh karena kami juga menjaga secara psikoligis untuk tidak bertanya hal yang mengingatkan kembali karena ada ahlinya untuk bisa memperdalam apa yang sesungguhnya terjadi," katanya.
Walau demikian menurutnya kasus anak bunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus ini memberi pelajaran soal mendidik anak di rumah.
"Sangat baik, cuma kita belum tahu kenapa bisa terjadi seperti ini. Menjadi moment interopeksi kita semua, kita punya anak tidak semudah yang kita bayangkan, keterbukaan, komunikasi itu yang menjadi prioritas pola asuh di keluarga," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Ramai Cerita Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel karena Dipaksa Belajar, Pelaku Kini Cari Ibunya
Ibu Korban Penusukan di Lebak Bulus Maafkan Pelaku dan Minta Keringanan Hukum untuk sang Anak |
![]() |
---|
Kasus Remaja Bunuh Ayah & Nenek: Sang Ibu Tak Percaya Anaknya Pelaku, Malam Hari Masih Makan Bersama |
![]() |
---|
Psikolog Soroti Kebiasaan Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek, dari Rumah Terbawa hingga Sekolah |
![]() |
---|
Bantah Isu Beban Akademik Picu Pembunuhan, Anak yang Bunuh Ayah dan Nenek Ingin Minta Maaf ke Ibunya |
![]() |
---|
Isu Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus karena Dipaksa Belajar Terbantahkan, Ini Kata Polisi |
![]() |
---|