Breaking News:

Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Dasar-Dasar Teknik Kimia Industri Kelas 10 SMK/MAK, Aktivitas 9.3 Halaman 196

Cek kunci jawaban buku dasar-dasar teknik kimia industri kelas 10 SMK/MAK Kurikulum Merdeka Aktivitas 9.3 Halaman 196.

buku.kemdikbud.go.id
Sampul Buku Dasar-Dasar Teknik Kimia Industri Kelas 10 SMK/MAK Kurikulum Merdeka (kiri). Sampul Bab 9: Kesetimbangan Kimia (kanan). Cek kunci jawaban Buku Dasar-Dasar Teknik Kimia Industri, Bab 9: Aktivitas 9.3. 

Reaksi ini berlangsung dalam suhu yang tinggi, meskipun tidak secepat pada proses kontak.

Proses ini dibantu oleh katalisator berupa nitrogen dioksida (NO₂) yang berfungsi untuk mempercepat reaksi: 2SO2​+O2​ → (NO2)​​ 2SO3​

Reaksi ini berlangsung lambat, dan karena itu membutuhkan waktu lama dalam ruang reaksi.

C. Absorpsi SO₃ dalam Larutan Air: SO₃ yang dihasilkan tidak langsung dapat larut dalam air, karena reaksi tersebut sangat eksotermik (menghasilkan panas yang banyak). 

Oleh karena itu, SO₃ pertama-tama dilarutkan dalam asam sulfat pekat untuk membentuk oleum (H₂S₂O₇), yang kemudian dicampur dengan air untuk menghasilkan asam sulfat (H₂SO₄): SO3​+H2​O →  H2​SO4​

Reaksi ini sangat exothermic, menghasilkan panas yang besar. Asam sulfat yang dihasilkan memiliki konsentrasi yang tinggi dan dapat diproses lebih lanjut untuk mencapai kekuatan yang diinginkan.

Kelebihan dan Kekurangan:

Kelebihannya adalah proses yang relatif lebih murah untuk konstruksi pabriknya.

Kekurangannya adalah efisiensi rendah, menghasilkan emisi gas yang lebih banyak, dan membutuhkan ruang yang besar.

2. Proses Deacon untuk Pembuatan Gas Klor (Cl₂):

Proses Deacon digunakan untuk menghasilkan gas klor (Cl₂) dari gas hidrogen klorida (HCl) menggunakan oksigen (O₂).

Proses ini pertama kali ditemukan oleh Henry Deacon pada tahun 1868 dan menggunakan katalis untuk meningkatkan efisiensi reaksi.

Langkah-langkah dalam proses Deacon:

A. Reaksi Utama: Hidrogen klorida (HCl) yang berasal dari proses lainnya, seperti pemurnian garam, akan direaksikan dengan oksigen (O₂) di dalam reaktor pada suhu tinggi (sekitar 350-450°C) menggunakan katalis tembaga (CuCl₂) untuk menghasilkan gas klor (Cl₂) dan air (H₂O):
4HCl+O2 ​→ 2Cl2​+2H2​O

Proses ini membutuhkan suhu yang cukup tinggi, namun katalis tembaga membuat reaksi berjalan lebih cepat dan efisien.

B. Pemisahan dan Pemurnian Klor: Setelah klor terbentuk, gas klor dipisahkan dari campuran gas dan dikondensasikan untuk mendapatkan klor murni. Klor yang dihasilkan dapat digunakan dalam berbagai aplikasi industri, seperti pembuatan PVC, pemutih, desinfektan, dan sebagainya.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
kunci jawabanDasar-Dasar Teknik Kimia IndustriSekolah Menengah Kejuruan (SMK)Kurikulum Merdeka
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved