Breaking News:

Ikhtiar Lestarikan Warisan Budaya Nusantara Wayang & Seni Tari di Butuh Sidowarno dari Masa ke Masa

Kisah perjuangan masyarakat Butuh, Desa Sidowarno, Klaten berikhtiar untuk melestarikan wayang kulit dan seni tari.

|
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: adisaputro
HO TribunWow.com
Momen pengrajin ketika melakukan proses pembuatan wayang kulit di Butuh, Sidowarno, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (25/10/2024). Kisah perjuangan masyarakat Butuh, Desa Sidowarno, Klaten berikhtiar untuk melestarikan wayang kulit dan seni tari. 

Untuk memperkuat solidaritas antar pengrajin di UB Bima, maka di setiap tanggal 28 ditetapkan sebagai waktu pertemuan mereka.

"Tapi saya dkk waktu itu punya komitmen, komitmen ini, kita tidak mencari pekerjaan, tapi kita ingin ciptakan pekerjaan, seiring berjalannya waktu jatuh bangun kita kembali lagi 12 orang, semua pengrajin wayang kulit saling bergabung berkolaborasi."

"Kita di setiap tanggal 28 ada pertemuan rutin, di tanggal itu kita membuat program, program apa yang akan kita buat, program apa yang akan kita buat yang kemarin, kita evaluasi program kemarin," imbuhnya.

Lebih lanjut, perjuangan para tokoh penggerak juga didorong oleh sumbangsih nyata dari para pemudinya.

Enam pemudi asli Sidowarno, Fadilla Arsy, Dinda, Mita, Berliana, Olivia dan Nia secara sukarela bahu membahu jadi tulang punggung terdepan di balik semakin dikenalnya Desa Wisata Wayang baik skala nasional sampai internasional.

Keenamnya bertugas sebagai Marketing and Communication Desa Wisata Wayang.

"Bermula sebagai anggota Bima Junior di KBA Solo. Nah KBA Solo itu sebagai awal mula desa wisata wayang. Setelah KBA Solo perlahan berkembang, dibentuklah tim admin yang mengurus segala administrasi dan sosial media. Dari situlah tim kami juga merangkap menjadi tim Marketing and Communication Desa Wisata Wayang," jelas Dinda satu di antara 6 pemudi penggerak di Desa Wisata Wayang.

Dinda menuturkan, awal mula keikutsertaan menjadi Marketing and Communication Desa Wisata Wayang terjadi di tahun 2021.

Saat itu, Dinda dkk tak secara langsung ditugaskan sebagai tim Marketing and Communication melainkan lebih dulu menjadi staff administrasi.

"Sejak tahun 2021, karena Desa Wisata Wayang mulai dibentuk pada tahun 2021 dan turun SK pada tahun 2022. Jadi awal mulanya dibentuk Desa Wisata Wayang kita masuk ke dalam tim admin, setelah berjalan beberapa saat, kami memutuskan untuk membentuk tim Marketing and Communication dengan tugas yang lebih komprehensif."

"Saat menjadi admin, kami hanya mengurus sosial media dan pemasaran, tetapi dibentuknya tim Marketing and Communication ini, jobdesk dan pelaksanaan tugasnya menjadi lebih menyeluruh, mulai dari mengurus administrasi pendaftaran pengunjung dari wa dan ig, membuat rundown, konten berupa promosi desa wisata di platform Instagram, Tiktok, dan Youtube, untuk Youtube tim Marketing and Communication bekerjasama dengan orang lain," lanjutnya. 

Untuk rincian tugasnya, Dinda menjabarkan, dari enam tim Marketing and Communication, dua menjadi admin pendafataran, sedangkan empat lainnya bertugas sebagai penanggungjawab semua platform sosial media Desa Wisata Wayang.

Sedangkan untuk jobdesk pembuatan pamflet, link, konten, dan pengeditan dikerjakan secara bersama-sama.

"Untuk jobdesknya sendiri, 2 orang sebagai admin pendaftaran dan untuk 4 orang lainnya mengurus semua platform sosial media. Untuk jobdesk merekam bahan atau konten, pengeditan, pembuatan pamflet, pembuatan link, dll itu dikerjakan bersama-sama," ujar Dinda.

Penggerak Desa Wisata Wayang 24
Tokoh-tokoh penggerak Desa Wisata Wayang dan enam pemudi tim IT di Dusun Butuh, Sidowarno, Wonosari, Klaten.

Bangkit karena CSR Astra 2017 dan Perannya hingga saat Ini

Halaman
1234
Tags:
Desa Wisata WayangKlatenASTRASidowarnoSeni TariBersamaBerkaryaBerkelanjutanKitaSATUIndonesia
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved