Breaking News:

UCLG ASPAC Berkomitmen Ciptakan Kota Ramah Lingkungan, Digital dan Berteknologi Tinggi

UCLG ASPAC merupakan perhimpunan kota dan pemerintah daerah (pemda) level internasional di wilayah Asia Pasifik

HO/TribunWow.com
Dr Bernadia Irawati Tjandradewi, Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC, dalam pidato penutup The Second Session of The 2024 UCLG ASPAC Executive Bureau and The 2024 Council Meetiings, sekaligus perayaan HUT ke-20 UCLG ASPAC, Rabu sore (23/10/2024), di Ruyi Grand Ballroom Hotel Jiajin, Zhengzhou. Henan, China. 

Peralihan digital ini, urai Ichwan, mengurangi ketergantungan pada traditional financial systems, memungkinkan proses yang lebih efisien yang penting untuk pertumbuhan, terutama bagi usaha kecil dan menengah. Dengan membuat financing lebih mudah diakses, fintech berkontribusi pada rantai pasokan yang lebih kuat dan terhubung yang mendukung urban economies.

“Digital transformation juga meningkatkan kehidupan citizens dengan menciptakan smarter, more inclusive urban spaces. Ini meningkatkan healthcare, menyederhanakan public services, dan membuat cities lebih aman dan layak huni, sekaligus tangguh dan siap menghadapi masa depan,” ujarnya.

Tren dan teknologi yang membentuk trasformasi digital perkotaan 
Ichwan kemudian memaparkan satu persatu teknologi utama yang mendorong transformasi digital yakni  Smart Infrastructure, Artificial Intelligence, Big Data, dan Sustainable Solutions. 

Smart Infrastructure: Smart infrastructure, yang didukung oleh IoT dan 5G, memungkinkan cities mengelola resources seperti water, electricity, dan transportation systems secara real-time. Dengan integrasi teknologi ini, kata Ichwan, cities menjadi lebih responsif dan efisien dalam menangani tantangan perkotaan. Sebagai contoh, dari smart traffic lights yang mengurangi congestion hingga energy-eficient buildings yang beradaptasi dengan pola penggunaan, sebuah perubahan mendasar dalam cara cities dirancang dan dioperasikan.  

“Inovasi-inovasi ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan tetapi juga menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih tangguh dan adaptif,” ucap Ichwan. 

Artificial Intelligence: Artificial intelligence dan big data menjadi tools yang sangat diperlukan dalam perencanaan dan pengelolaan kota. Dengan memanfaatkan teknologi ini, cities dapat memprediksi pola lalu lintas, menganalisis konsumsi energi, dan mengoptimalkan public services. Misalnya, AI-driven traffic management systems dapat menyesuaikan aliran lalu lintas berdasarkan data real-time, mengurangi congestion dan emissions. 

Predictive policing, yang didukung oleh data analytics, dapat meningkatkan keamanan publik dengan mengantisipasi area rawan kejahatan, memungkinkan penegak hukum untuk mengalokasikan resources secara lebih efektif. 

Big Data dan Sustainable Solutions: Sustainability sekarang menjadi inti dari urban innovation, dan teknologi yang kita gunakan memainkan peran penting dalam mengurangi dampak lingkungan. Smart grids, yang dikombinasikan dengan renewable energy systems, memungkinkan cities memanfaatkan sumber daya seperti angin, matahari, dan sumber energi lainnya untuk mendukung infrastruktur mereka. 

Solutions ini membantu cities mengurangi carbon footprints sambil mempromosikan eco-friendly practices. Cities yang mengadopsi renewable energy sources dan smart grid technologies dapat bergerak menuju pencapaian tujuan sustainability dan menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat. 

PUBLIC-PRIVATE PARTNERSHIP

Untuk mempercepat digital transformation perkotaan ini, Ichwan menekankan pentingnya bagi governments untuk bekerja sama erat dengan private businesses, tech innovators, dan international partners. Public-private partnerships (PPP) sangat penting untuk mencapai peningkatan infrastruktur berskala besar dan integrasi teknologi. Dengan mendorong kemitraan ini, governments dapat memanfaatkan keahlian, pendanaan, dan innovation sektor swasta.

Sebaliknya, private businesses dapat membantu meningkatkan solusi teknologi yang bermanfaat bagi seluruh populasi perkotaan, mulai dari public services yang ditingkatkan hingga sustainable energy management. Sinergi antara sektor publik dan swasta sangat penting dalam mendorong gelombang evolusi smart cities berikutnya di seluruh kawasan Asia- Pasifik. 
    
Terakhir, sebagai simbol dari masa depan perkotaan yang berkelanjutan, proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) Indonesia menurut Ichwan dapat membuka pintu untuk kolaborasi, baik lokal maupun internasional, di bidang seperti urban planning, digital infrastructure, dan sustainability. Proyek ini memberikan peluang luar biasa untuk innovation, public-private partnerships, dan kerja sama lintas batas.

“Demi masa depan perkotaan yang sedang kita bentuk bersama dan demi generasi yang akan mewarisi kota-kota ini, saya dengan rendah hati mendorong setiap dari kita di sini, baik dari pemerintah daerah, kalangan usaha, dan akademisi untuk merangkul keberanian dalam visi kita dan komitmen dalam tindakan kita. Bersama-sama, kita dapat mendorong kawasan Asia-Pasifik menuju masa depan yang cerdas, berkelanjutan, dan diberdayakan secara digital,” tutup Ichwan. (*)

Tags:
United Cities and Local Governments Asia PacificUCLG ASPACKota Ramah Lingkungan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved