Breaking News:

Perang Israel Vs Hamas

Peringatan Keras Israel ke Lebanon, Benjamin Netanyahu: Akan Hadapi Kehancuran Massal seperti Gaza

Netanyahu tak segan beri ancaman ke Lebanon bahwa kawasannya bisa saja hancur seperti Gaza, Naim Qassem memberi sinyal perlawanan yang lebih berani.

Hassan Ammar/AP
Asap terlihat mengepul dari Kawasan Dahiyeh, Lebanon pada Selasa (8/10/2024). 

TRIBUNWOW.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memberikan peringatan keras kepada Lebanon, menyebut Lebanon bisa saja menghadapi kehancuran besar layaknya yang Gaza alami.

Israel juga mengklaim mereka telah berhasil membunuh pemimpin Hizbullah dan akan membunuh penggantinya dan pengganti-penggantinya nanti. 

Militer Israel sebelumnya telah menyatakan akan menargetkan komandan tinggi Hizbullah yang digadang akan menjadi pengganti Hassan Nasrallah, yaitu Hashem Saifeddine. 

Akan tetapi kejelasan dari pernyataan tersebut masih belum diketahui, disusul pihak Hizbullah mengatakan bahwa pihaknya belum menentukan pemimpin pengganti Hassan Nasrallah.

Dalam hal ini, Lebanon belum memberikan komentar terhadap pernyataan terbaru Benjamin Netanyahu.

Baca juga: Sudah 1 Tahun Sejak Pecahnya Perang Israel dan Hamas, Timur Tengah di Ambang Krisis yang Nyata

"Kalian memiliki kesempatan untuk menyelamatkan Lebanon sebelum negara itu berubah dan terjerumus ke jurang penderitaan perang panjang yang akan mengakibatkan kehancuran seperti yang kita lihat di Gaza selama setahun terakhir," ucap Netanyahu dalam pidatonya.

Dikutip TribunWow.com dari aljazeera.com, serangan bertubi-tubi Israel terhadap Gaza telah menghancurkan dan hampir meratakan sebagian besar wilayah itu serta setidaknya menewaskan sedikitnya 41.965 orang, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Selebihnya hampir seluruh dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi setidaknya satu kali.

Peringatan keras Netanyahu muncul saat militer Israel mengerahkan lebih banyak pasukannya ke Lebanon dan memerintahkan warga di wilayah pesisir selatan ibu kota Beirut untuk mengungsi.

Pernyataan dari Hizbullah atas hal tersebut bahwa sebelumnya pihaknya telah menembakkan roket ke kota pelabuhan Haifa, Israel yang diklaim menjadi serangan roket terbesarnya ke daerah itu dengan 85 proyektil melintas dari Lebanon menuju Haifa.

Kelompok Lebanon itu mengatakan serangannya dilakukan untuk mendukung warga Palestina di Gaza.

Faktanya, Israel telah memperluas serangannya di Lebanon hampir setahun setelah mulai terlibat baku tembak dengan Hizbullah

Dalam pernyataannya, Israel telah berjanji untuk mengamankan perbatasan utaranya dengan Lebanon untuk memungkinkan puluhan ribu warga Israel kembali ke kota-kota dan pemukiman di sana.

Baca juga: Tewaskan 7 Warga Sipil, Israel Lancarkan Serangan Udara ke Damaskus Suriah

Wakil Pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, sang juru bicara Hizbullah yang tenang dan terkendali

Naim Qassem memberikan sedikit pernyataannya terhadap ancaman Israel terhadap Lebanon yang berniat meluluh-lantahkan Lebanon seperti halnya yang Israel lakukan ke Gaza.

Baik kelompok Palestina Hamas di Gaza, maupun Hizbullah di Lebanon, telah berjanji tidak akan mengendurkan perlawanan terhadap Israel, dan pada hari Selasa (8/10/2024), wakil pemimpin Hizbullah Naim Qassem mengatakan, kelompoknya akan membuat mustahil bagi warga Israel untuk kembali ke utara.

Israel melancarkan gelombang serangan terhadap benteng Hizbullah di Lebanon pada Senin (23/9/2024) yang menyebabkan sedikitnya 1.473 orang tewas sejak saat itu.

Serangan Israel telah menargetkan Lebanon selatan dan timur, serta Beirut selatan dan tengah, yang memaksa lebih dari satu juta orang mengungsi serta memberikan tekanan besar pada sistem perawatan kesehatan negara tersebut.

Meskipun pesisir Lebanon tidak luput dari serangan, peringatan evakuasi terbaru Israel menunjukkan Israel telah memperluas serangannya ke arah utara.

Baca juga: Kilas Peristiwa: Mengingat Alasan Utama Hamas Pertama Kali Serang Israel 7 Oktober 203

Di saluran Telegramnya, militer Israel mengatakan Divisi ke-146 telah memulai “kegiatan operasional terbatas, terlokalisasi, dan tertarget” terhadap apa yang mereka klaim sebagai target dan infrastruktur Hizbullah di Lebanon barat daya.

Wakil pemimpin Hizbullah, Naim Qassem juga telah menegaskan, bahwa meskipun Israel melakukan serangan yang 'menyakitkan', struktur kepemimpinan Hizbullah sudah teratur kembali dan kemampuan militernya “baik-baik saja”.

Naim Qassem menyatakan dalam pidatonya bahwa Benjamin Netanyahu ingin membawa kembali para pengungsi ke rumah mereka di Israel utara.

"Namun kami tegaskan, bahwa akan ada lebih banyak lagi pengungsi yang secara terpaksa meninggalkan rumah mereka, bukan dibawa kembali oleh Israel," ucap Naim Qassem menambahkan.

Analis militer dan keamanan, Elijah Magnier mengatakan bahwa Naim Qassem telah menjadi juru bicara Hizbullah yang memegang kendali.

"Ia tampak lebih percaya diri, lebih tenang, dan memegang kendali," ucap Elijah Magnier kepada Al Jazeera. 

"Sekarang, jika Israel tidak segera bertindak, mereka akan menyesal karena Hizbulah telah bangkit dan menjadi semakin kuat dari sebelumnya," ungkap Elijah Magnier.

(Magang TribunWow.com/Ni Putu Marcilla)

Baca berita menarik lainnya di Google News.

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Benjamin NetanyahuIsraelPalestinaGazaLebanonHizbullahHamas
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved