Breaking News:

Terkini Internasional

6 Fakta Kisah Diddy Freak Off Party dan Ribuan Baby Oil, Kini Bakal Dijadikan Dokumenter Netflix

Musisi terkenal asal Amerika Serikat, Sean ‘Diddy’ Combs ditangkap atas tuduhan konspirasi pemerasan, perdagangan seks, dan terlibat dalam prostitusi.

Penulis: ElfanNugg
Editor: Lailatun Niqmah
Image Press Agency/AFP
Sosok Sean 'Diddy' Combs atau P Diddy. Terbaru, Diddy ditangkap atas tuduhan konspirasi pemerasan, perdagangan seks, dan terlibat dalam prostitusi pada Senin (16/9/2024) di Manhattan. Kini, pihak berwenang Amerika Serikat masih menyelidki kasus Diddy yang menyeret beberapa nama artis besar Hollywood. 

TRIBUNWOW.COM - Inilah sejumlah fakta terkait kasus Sean ‘Diddy’ Combs alias P Diddy, yang menggemparkan dunia.

Diketahui, rapper terkenal asal Amerika Serikat, Sean ‘Diddy’ Combs, ditangkap atas tuduhan konspirasi pemerasan, perdagangan seks, dan terlibat dalam prostitusi.

Dilansir TribunWow.com dari nytimes.com, pria berusia 54 tahun itu ditangkap di sebuah hotel Manhattan pada Senin (16/9/2024) sekitar pukul 8.30 malam waktu setempat.

Petugas Investigasi Keamanan Dalam Negeri menangkap Diddy saat menginap di Park Hyatt New York di 57th Street dan membawanya ke Pusat Penahanan Metropolitan di Brooklyn, New York.

Combs atau yang lebih dikenal dengan nama panggung P Diddy atau Puff Diddy tersebut ditahan semalam, dan dakwaan terhadap dirinya dibuka pada Selasa (17/9/2024) pagi.

“Kami berencana untuk membuka dakwaan tersebut pada pagi hari dan akan menyampaikan lebih banyak hal pada saat itu," kata Jaksa Amerika Serikat untuk Distrik Selatan New York, Damian Williams pada New York Times.

Berdasarkan nypost.com, dakwaan yang dilayangkan terhadap Combs mencakup deskripsi rinci tentang perdagangan seks dan pemerasan.

Namun, Combs mengaku tidak bersalah atas tuduhan tersebut.

Ia bahkan mengajukan jaminan sebanyak dua kali, tetapi ditolak oleh pengadilan.

Diketahui pengacara Diddy menawarkan 50 juta dollar untuk jaminan dan penahan di rumah.

Akan tetapi, Hakim Agung, Tarnofsky memerintahkan agar Combs ditahan di penjara yang dijuluki sebagai ‘neraka di bumi’.

Baca juga: Viral Korban Pelecehan Justru Dapat Kalimat Tak Pantas dari Polisi saat Lapor: Karena Mbaknya Cantik

Awal Mula Terungkap

Seorang penyanyi dan model, Cassandra Ventura atau yang lebih dikenal dengan nama Cassie, mengajukan gugatan terhadap Diddy di New York pada 16 November 2023.

Mengutip dari bbc.com, Cassie telah menandatangani kontrak dengan Bad Boy Records (label rekaman milik Diddy) dan berpacaran dengan Diddy selama lebih dari 10 tahun.

Ia mengajukan gugatan perdata terkait tuduhan kekerasan yang dilakukan oleh Diddy selama mereka pacaran.

Dalam rincian gugatannya, Cassie menyebut mantan kekasihnya itu telah memukul dirinya di bagian mata dan perut hingga menyebabkan memar, lebam, dan berdarah.

Selama berpacaran, Cassie mengklaim Diddy melakukan pelecehan terhadap dirinya, bahkan tindakan tersebut disaksikan oleh teman-temannya.

Tak hanya itu, Cassie juga mendeskripsikan terkait pesta “freak off” yang digelar Diddy.

Diddy juga dituduh menghancurkan mobil rapper Amerika Serikat, Kid Cudi agar rapper itu tidak berkencan dengan Cassie.

Akan tetapi, Diddy membantah semua tuduhan tersebut dan menegaskan dirinya tidak bersalah, malah menuduh Cassie melakukan pemerasan.

Diketahui Diddy membayar uang ganti rugi untuk menyelesaikan kasus ini.

Baca juga: Pelecehan Sesama Jenis Bocah SMP ke Teman-temannya Berakhir Damai dan Tak Dapat Pendampingan

Gugatan Mulai Bermunculan

Tak lama setelah kasus Cassie selesai, beberapa tuntutan hukum diajukan kepada Diddy terkait kasus kekerasan seksual.

Gugatan terhadap Diddy muncul secara berangsur-angsur, dari bulan November hingga Desember 2023.

Diawali dengan gugatan yang diajukan oleh seorang perempuan anonim, dilanjutkan dengan gugatan Joi Dickerson-Neal yang menjadi korban kekerasan seksual Diddy saat statusnya masih mahasiswa pada 1991.

Gugatan ketiga diajukan oleh Liza Gardner yang menjadi korban Diddy pada saat usianya baru menginjak 16 tahun.

Gardner mengatakan perlakuan Diddy begitu kasar, ia pernah dicekik hingga pingsan.

Jane Doe juga mengajukan gugatan terhadap Diddy atas tuduhan hubungan di bawah umur pada Desember 2023.

Jane mengaku dirinya menjadi korban ruda paksa oleh Diddy beserta Presiden Bad Boy Records, Harve Pierre, dan seorang pria lainnya pada 2003.

Saat itu Jane baru berusia 17 tahun.

Ia juga mengklaim dirinya dipaksa minum minuman alkohol dan obat-obatan oleh Diddy.

Lagi-lagi, Diddy menyangkal semua tuduhan yang dilayangkan terhadap dirinya dan menuduh semua itu dilakukan untuk memerasnya.

Baca juga: Sosok Guru SMP Pelaku Pelecehan 17 Siswa Laki-laki, Jebolan Guru Penggerak Kemendikbud, Ini Modusnya

Semakin Banyak Gugatan pada 2024

Pada Februari 2024, Produser Musik, Rodney Jones Jr menggugat Diddy atas tuduhan grooming.

Jones mengklaim bahwa Diddy memaksanya untuk berpartisipasi dalam pesta erotis dan merayu dirinya agar berhubungan intim dengan pria lain, dengan dalih itu adalah praktik yang lumrah di insdustri musik Hollywood.

Pada 17 Mei 2024, video rekaman CCTV yang menunjukkan Diddy melakukan kekerasan terhadap Cassie bocor ke publik.

Insiden tersebut terjadi di lorong Hotel Los Angeles pada tahun 2016.

Dalam video tersebut tampak Diddy mendorong dan menendang Cassie hingga jatuh ke lantai.

Ia juga menarik baju dan melemparkan sebuah benda pada Cassie.

Diddy tak bisa membantahnya dan langsung meminta maaf sehari setelah CNN menyiarkan video tersebut.

“Saya bertanggung jawab penuh atas Tindakan saya dalam video tersebut, saya merasa jijik saat melakukannya, saya merasa jijik sekarang,” kata Diddy.

Setelah itu, Aktris dan Model, Crystal McKinney mengajukan gugatan terhadap Diddy pada 21 Mei 2024.

Crystal mengklaim Diddy memberinya obat bius dan memaksanya melakukan tindak asusila di sebuah kamar mandi studio rekaman di New York pada 2003.

Dua hari kemudian, April Lampros melaporkan Diddy terlibat dalam empat insiden kekerasan seksual sekitar tahun 1995 dan 2000.

April mengklaim Diddy memaksanya mengonsumsi ekstaksi dan berhubungan dengan pacar Diddy.

Gugatan ke-8 diajukan oleh Mantan Aktris Film Dewasa, Adria English pada Juli 2024.

Adria mengaku dirinya dipersiapkan untuk pesta-pesta “freak off” yang digelar Diddy pada 2004 dan 2009.

Meskipun banyak gugatan telah diajukan, Diddy masih mengklaim dirinya tidak bersalah.

Pengacara Diddy, Jonathan Davis, mengatakan Diddy tidak pernah melakukan semua kejahatan tersebut, tidak peduli seberapa banyak tuntutan hukum yang diajukan.

Pada 10 September 2024, Derrick Lee Caredello-Smith menggugat Diddy atas tuduhan kekerasan di sebuah pesta di Detroit pada 1997.

Namun, Diddy tak hadir dalam persidangan ini dan mengharuskan Diddy mebayar Rp1,5 triliun kepada Caredello-Smith.

Seorang anggota girlband yang diproduseri Diddy, Danity Kane juga mengajukan gugatan pada 11 September 2024.

Kane menyebut Diddy memaksa melakukan kontak fisik dan melakukan kekerasan verbal, serta memaksa Kane bekerja secara berlebihan.

Akhirnya pada 16 September 2024, Diddy ditangkap oleh Tim Investigasi Keamanan Dalam Negeri di sebuah hotel di Manhattan.

Sehari setelah Diddy ditangkap, tuduhan dan rincian tentang pesta “freak off” yang digelar Diddy pun terungkap.

Tak berhenti di situ, Thalia Graves menuntut Diddy atas tuduhan kekerasan seksual yang dialaminya tahun 2001.

Gugatan yang diajukan Graves bersamaan dengan pemindahan Diddy ke Pusat Penahanan Metropolitan pada Kamis (24/9/2024).

Pada Sabtu (28/92024), gugatan ke-12 atas tuduhan kekerasan fisik dan seksual diajukan terhadap Diddy.

Korban mengatakan dirinya mengalami hal tersebut selam empat tahun sejak akhir 2020.

Diddy “Freak-Off” Party

Diddy White Party atau Diddy “Freak-Off” Party merupakan sebuah pesta yang secara rutin digelar oleh Diddy.

Dalam pesta tersebut para perempuan diduga disiksa, diancam dengan kekerasan, dan dipaksa untuk ikut dalam pesta seks bersama dengan pekerja seks komersial (PSK) pria di bawah pengaruh narkoba.

Diduga rekan-rekan Diddy merekrut pekerja seks komersial, memesan kamar hotel, dan mendistribusikan narkoba jenis metamfetamin, kokain, dan oksikodan.

Narkoba tersebut diberikan kepada para tamu yang hadir di pesta itu agar mereka patuh dan mau berhubungan intim.

Orang-orang yang terlibat dalam pesta ini mengadakan pertunjukan yang rumit.

Menurut jaksa setempat, “freak-off” ini merupakan pesta erotis yang sangat teroganisir.

Pesta ini terkadang berlangsung selama berhari-hari.

Staf Diddy diduga mengatur alur untuk para korban dan memberikan cairan infus agar mereka cepat pulih dari mabuk selama pesta.

Dilaporkan Diddy juga merekam semua kegiatan yang berlangsung selama pesta.

Hal ini dilakukan untuk mengancam para korban agar tidak memberitahukan informasi terkait pesta tersebut kepada siapa pun.

Pengacara Diddy, Marc Agnifilio, mengatakan Diddy tidak bersalah dan mengklaim semua tindakan dalam pesta “freak-off” dilakukan atas dasar suka sama suka.

Berdasarkan dailystar.co.uk, beberapa artis yang terkait dengan pesta ini, antara lain Usher, Jay-Z, Ashton Kutcher, Khloe Kardashian, Paris Hilton, Ray J, Jennifer Lopez, Leonardo DiCaprio, Britney Spears, dan Justin Bieber.

Mereka terlihat pernah menghadiri pesta yang digelar Diddy tersebut.

Temuan 1.000 Baby Oil dan Terowongan

Polisi melakukan penggerebekan terhadap rumah Diddy yang berada di Miami, Florida, dan Los Angeles pada Maret 2024.

Selama penggerebekan, polisi menemukan barang-barang aneh yang digunakan dalam pesta seks yang digelar Diddy, termasuk narkoba dan lebih dari 1.000 baby oil serta pelumas.

Awalnya Pengacara Diddy, Marc Agnifilio menepis temuan tersebut.

“Saya tidak tahu dari mana angka 1.000 berasal, saya tidak begitu yakin apa hubungannya baby oil dengan apa pun,” kata Marc kepada TMZ.

Bahkan, toko retail Costco juga buka suara terkait pembelian ribuan baby oil tersebut.

Pada akhir September 2024, otoritas federal Amerika Serikat menemukan sebuah terowongan renang bawah air yang terhubung dengan sebuah gua.

Namun hingga kini, belum diketahui tempat tersebut digunakan untuk apa.

Dokumenter Netflix

Film dokumenter terkait tuduhan kekerasan seksual dan penyerangan yang dilakukan Diddy akhirnya mulai diproduksi oleh Netflix.

Dalam pengerjaannya, Netflix bekerja sama dengan 50 Cent, seorang rapper yang disebut sebagai musuh Diddy.

Sutradara Film, Alexandria Stapleton dan 50 Cent mengatakan film tersebut mencakup narasi kompleks dalam beberapa dekade.

“Meskipun tuduhan tersebut meresahkan, kami mengimbau semua orang utnuk mengingat bahwa kisah Sean ‘Diddy’ Combs bukanlah kisah tentang hip hop dan budayanya, kami memastikan tindakan individu tersebut tidak mengaburkan kontribusi budaya yang lebih luas,” pernyataan 50 Cent dan Alexandria kepada Variety.

“Saya sudah memberi tahu kalian semua tentang semua hal aneh ini, saya tidak melakukan bagian Puffy, kalian tidak percaya kepada saya, tetapi saya yakin kalian percaya sekarang!” tulis 50 Cent dalam akun X miliknya.

Orang-orang telah menunggu, tak sabar menyaksikan film dokumenter tersebut.

(Magang TribunWow.com/Suci Nur Aini)

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Diddy50 centDiddy Freak Off PartyrapperAmerika SerikatProstitusiJustin BieberLeonardo DiCaprioParis HiltonBritney Spears
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved