Breaking News:

Perang Israel Vs Hamas

Gencatan Senjata Temui Jalan Buntu, Hamas Tolak 'Syarat Baru' yang Diusulkan Israel, Ini Sebabnya

Gerakan Hamas dilaporkan menyatakan tidak akan menerima syarat baru dari Israel dalam usulan yang diajukan selama perundingan.

IDF via Sky News
Terowongan Hamas di Gaza. Gerakan Hamas dilaporkan menyatakan tidak akan menerima syarat baru dari Israel dalam usulan yang diajukan selama perundingan. 

TRIBUNWOW.COM -  Kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara kelompok Hamas dengan Israel tampaknya menemui jalan buntu.

Pasalnya, kelompok Hamas dilaporkan menyatakan tidak akan menerima "syarat baru" dari Israel dalam usulan yang diajukan selama perundingan di Doha, Qatar, kata sejumlah pejabat kepada AFP, Jumat (16/8/2024).

Diketahui, perundingan di Doha bertujuan untuk menyegel kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.

Baca juga: Menilik Perbandingan Kekuatan Militer Iran Vs Israel, Pihak Mana yang Lebih Unggul?

Syarat "baru" dari Israel termasuk mempertahankan pasukan di dalam Gaza di sepanjang perbatasannya dengan Mesir, kata seorang sumber yang mengetahui.

Sementara Hamas menuntut "gencatan senjata penuh, penarikan penuh dari Jalur Gaza, pemulangan normal para pengungsi dan kesepakatan pertukaran" tanpa batasan," kata sumber tersebut.

Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Jumat sebelumnya mengenai perkembangan dalam negosiasi gencatan senjata untuk Gaza.

Pernyataan tersebut mengungkapkan bahwa selama 48 jam terakhir, para pejabat senior dari ketiga negara telah terlibat dalam diskusi intensif di Doha.

Tujuan mereka adalah untuk mencapai kesepakatan tentang gencatan senjata di Gaza dan mengamankan pembebasan tawanan dan tahanan.

Pernyataan tersebut merinci bahwa negosiasi tersebut serius dan konstruktif.

Sebuah proposal diajukan oleh AS, dengan dukungan Qatar dan Mesir, yang bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara pihak-pihak yang bertikai.

Proposal ini sejalan dengan prinsip-prinsip yang digariskan oleh Presiden Biden pada tanggal 31 Mei 2024, dan mematuhi Resolusi Dewan Keamanan 2735.

Baca juga: Iran Pastikan Bakal Serang Israel karena Bunuh Haniyeh: Pembalasan Kami Itu Mutlak dan Pasti

Proposal ini dibangun berdasarkan kesepakatan yang dicapai pada minggu sebelumnya dan membahas masalah yang tersisa untuk memfasilitasi implementasi yang cepat.

Tim teknis dari ketiga negara akan terus bekerja dalam beberapa hari mendatang untuk menyelesaikan rincian kesepakatan, termasuk ketentuan dan pengaturan kemanusiaan untuk tawanan.

Selain itu, pejabat senior dijadwalkan untuk bertemu lagi di Kairo sebelum akhir minggu depan untuk menyelesaikan kesepakatan berdasarkan ketentuan yang diajukan.

Pernyataan tersebut menggarisbawahi urgensi situasi, menekankan bahwa tidak ada penundaan lebih lanjut yang dapat diterima.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
HamasGazaIsraelPalestinaQatar
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved