Terkini Daerah
Polda Sumbar Bantah Tutup Penyelidikan Tewasnya Afif Maulana, Masih Cari Saksi dan Barang Bukti
Polda Sumartera Barat (Sumbar) membantah adanya penutupan kasus yang menewaskan pelajar SMP Afif Maulana.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Polda Sumatera Barat (Sumbar) membantah adanya penutupan kasus yang menewaskan pelajar SMP Afif Maulana.
Diketahui, Afif Maulana meninggal dunia dan jenazahnya ditemukan di bawah jembatan Kuranji.
Sempat tersiar kabar jika Polda Sumbar telah menutup kasus tersebut lantaran tak ada saksi.
Baca juga: Polda Sumbar Tutup Perkara Dugaan Penyiksaan Afif Maulana Tanpa Penyelidikan, Bentuk Arogansi Polisi
Terbaru ini, Polda Sumatera Barat (Sumbar) membeberkan perkembangan penyelidikan kasus ini.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Dwi Sulistyawan mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Meluruskan Informasi berita isu-isu yang berkembang bahwa Polda Sumbar telah menghentikan kasus penemuan mayat di bawah jembatan Kuranji,"
"Jadi Sampai saat ini sesuai dengan apa yang disampaikan Pak kapolda saat konferensi pers pada Minggu lalu bahwa jelas Polda Sumbar sampai saat ini masih mencari dan masih menyelidiki serta mencari informasi untuk dijadikan keterangan, mencari saksi, mencari barang bukti untuk dijadikan keterangan yang sudah kita lakukan sampai saat ini," kata Dwi kepada awak media di Mapolda Sumbar, Selasa (2/7/2024) sore.
Dwi mengatakan, pihaknya sudah mengklarifikasi kepada media yang menuliskan berita soal kasus kematian Afif ditutup.
Baca juga: Kasus Tewasnya Siswa SMP di Padang Ditutup, Afif Maulana Disebut Meninggal setelah Jatuh ke Sungai
"Ternyata memang ada salah satu media yang memberikan kesimpulan dari pernyataan Pak Kapolda bahwa Polda menutup kasus. Itu adalah salah kesimpulan dari salah satu media," katanya.
Ia kembali menegaskan bahwa sampai saat ini pihaknya masih melanjutkan proses penyelidikan.
"Polda Sumatera Barat sampai saat ini masih melanjutkan proses penyelidikan kasus penemuan mayat di jembatan Kuranji dan kasus yang diduga pelanggaran oleh anggota di Polsek Kuranji. Jadi masih melanjutkan kasus tersebut," katanya.
Polda Sumbar Tetap Buru Pihak yang Viralkan Kematian Afif Maulana
Meski banyak dikritik soal pencarian siapa sosok yang viralkan kasus kematian Afif Maulana, siswa SMP di Kota Padang, Polda Sumatera Barat (Sumbar) tetap akan memburu siapa yang viralkan kasus tersebut.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Dwi Sulistyawan.
Ia menuturkan, hal tersebut dilakukan setelah kasus yang utama bisa diselesaikan.
"Terkait dengan Polda Sumbar memburu (yang mem-viralkan), tentunya mungkin itu nanti, ketika kasus yang utama ini bisa kita selesaikan," ujarnya.
"Kita sudah mengumpulkan bukti-bukti yang ada, namun demikian kita masih tetap memprioritaskan kasus yang ini dulu supaya diselesaikan," tambah Dwi.
Adapun kata dia, terkait kasus kematian Afif Maulana pihaknya masih mencari bukti-bukti baru.
Pihak Polresta, lanjutnya, selaku penyidik masih tetap mencari saksi-saksi yang bisa diperiksa, yang bisa memberikan keterangan kuat.
"Yaitu soal apakah sebenarnya Afif meloncat atau tidak? Termasuk dari pihak-pihak lain, termasuk LBH juga kita minta, kalau memang ada saksi baru silahkan dihadirkan ke Polda," katanya.
Sebelumnya, pernyataan Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono yang akan memburu pihak yang mem-viralkan kasus kematian Afif Maulana menuai kritik dari berbagai pihak.
Koordinator Divisi Advokasi LBH Padang, Diki Rafiqi mengatakan, seharusnya Polda Sumbar fokus pada penyelesaian kasus. Bukan malah mencari pembenaran.
"Ini kayanya sedikit salah ya Polda Sumbar. Kenapa? Harusnya Polda Sumbar harus fokus penanganan kasus bukan mencari pembenaran atau hal yang lain," kata Diki kepada awak media di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2024).
Diki menilai Polda Sumbar tak serius dalam menanggapi kasus tewasnya Afif Maulana.
"Dan hemat kami bahwa Polda Sumbar tidak serius dalam penanganan kasus ini. Dan malah mencari tumbal dibalik ini," tegasnya.
Diki juga menuding hal itu menjadi bentuk intervensi menutup kasus tersebut. "Iya salah satu bentuk menutup secara perlahan dalam kasus ini," ungkapnya.
Sementara itu, pernyataan Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono juga dianggap janggal lantaran berfokus pada akun media sosial penyebar dugaan penganiayaan.
Petugas kepolisian diminta untuk fokus pada penyebab kematian korban.
Komisioner Komnas HAM, Hari Kurniawan, mengatakan pernyataan Kapolda Sumbar membuat keluarga korban menjadi tertekan.
Ia menambahkan penyidik diduga mengintimidasi salah satu teman korban berinisial A beserta keluarganya.
"Ini bentuk intimidasi. Bahkan keluarga korban ketakutan semua, takut anaknya kemudian diproses dilaporkan sebagai pencemaran nama baik," ungkapnya, Selasa (25/6/2024).
Hari Kurniawan meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan atensi terhadap kasus ini lantaran ada dugaan penganiayaan serta intimidasi.
"Ini tentu akan berdampak psikologi pada korban. Sehingga mereka tidak bisa memberikan keterangan secara sebenar-benarnya."
"Bahkan, bisa jadi nanti keterangan A jadi berubah jadi B. Ini yang kita minta, upaya kami adalah supaya segera mungkin untuk memberikan surat perlindungan bagi korban," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Penyelidikan Kasus Afif Maulana Masih Berlangsung, Polda Sumbar Terus Cari Saksi dan Alat Bukti dan Tak Mempan Dikritik, Polda Sumbar Tetap Buru Pihak yang Viralkan Kasus Kematian Afif Maulana
Sumber: Tribun Padang
Ajak Masyarakat Desa di Klaten Sadar Lingkungan, Mahasiswa KKN Unisri Buat Plangkat & Pojok Tanam |
![]() |
---|
Tingkatkan Kesadaran Kebangsaan Warga, Mahasiswa KKN 68 UNISRI Gelar HUT ke-80 RI di Desa Manjung |
![]() |
---|
Mahasiswa KKN 68 UNISRI Tata Kelola Perpustakaan SD 2 Manjung demi Tingkatkan Minat Baca Siswa |
![]() |
---|
Tingkatkan Rasa Percaya Diri, Mahasiswa KKN UNISRI Gelar Sosialisasi Public Speaking untuk Siswa SD |
![]() |
---|
Modal HP Pribadi, Mahasiswa KKN Unisri Bantu Promosikan Wisata di Desa Manjung |
![]() |
---|