Kontrak Erick Thohir dengan PSSI hingga 2027, Siap Tolak Pinangan Jabat Menteri Lagi di Era Prabowo?

TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum PSSI Erick Thohir turut jadi sorotan atas keberhasilan Timnas Indonesia yang banyak mencetak sejarah.

Diketahui, Timnas Indonesia memiliki peluang lebar untuk lolos ke babak selanjutnya jika berhasil memenangkan babak kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Selain itu, prestasi Timnas Indonesia di bawah kepemimpinan Erick Thohir juga sangat membanggakan.

Baca juga: Profil Thom Haye: Professor Timnas Indonesia yang Kans Libas Irak-Filipina, tapi Kariernya Abu-abu

Erick Thohir sendiri memiliki kontrak dengan PSSI hingga tahun 2027 mendatang.

Saat ini, selain sebagai Ketua Umum PSSI, Erick Thohir juga menjabat sebagai Menteri BUMN era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Lalu, bagaimana masa depan Erick Thohir apakah masih akan memiliki dualisme kepemimpinan?

Menjelaskan hal tersebut, Erick Thohir mengatakan jika kontraknya dengan PSSI dan menteri berbeda.

"Memang kan dikontrak sampai 2027 sama PSSI, menteri dikontrak sampai Oktober. Ya kita lihat saja. Kalau kontraknya berakhir ya sudah," ujar Erick Thohir dikutip dari YouTube Rosi Kompas TV, Jumat (17/5/2024).

Namun, jika kembali diminta untuk menjabat menteri di era Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Erick Thohir siap bekerja seperti saat ini.

Baca juga: Nasib Elkan Baggott seusai Enggak Bela Timnas U23 Indonesia di Play-off Olimpiade, Tak Nasionalisme?

Dirinya pun menyatakan pada pelantikan menteri Prabowo-Gibran bulan Oktober akan hadir.

Pasalnya dipilih atau tidak menjadi menteri, Erick Thohir masih menjabat sebagai Ketua Umum PSSI.

"Apapun kepercayaan pemerintah presiden saya jalankan. Percaya sama saya, ketika nanti ada pelantikan Oktober kan saya masih Ketua PSSI," katanya.

"Saya akan datang ke Pak Prabowo ke Mas Gibran apakah program dukungan pemerintah ke PSSI sama seperti hari ini. Dan saya sudah tahu jawabannya, sama."

Menurutnya, hubungan PSSI dan pemerintah tak bisa dipisahkan lantaran saat ini semua fasilitas adalah kepunyaan pemerintah.

"Mungkin saya mengembangkan sepak bola di negara seperti Indonesia tanpa dukungan pemerintah enggak mungkin, stadion semua milik pemerintah."