Timnas Indonesia
Buntut Adanya Tindakan Rasisme kepada Guinea, Timnas Indonesia Kini Angkat Bicara: Kami Meminta Maaf
Timnas Indonesia buka suara terkait adanya tindakan rasisme kepada Guinea seusai pertandingan playoff Olimpiade Paris 2024.
Penulis: Aulia Majid
Editor: auliamajd
"Indonesia Football Association @pssi and Indonesia National Football Team @timnas.indonesia, we are fully respecting diversity and embracing all cultures with an open mind. As a nation we always stand to combat racism and hate speech in every possible way.
(Asosiasi Sepak Bola Indonesai @pssi dan Timnas Indonesia @timnas.indonesia, kami sangat menghormati keberagaman dan menerima semua kebudayaan dengan pikiran terbuka. Sebagai bangsa kami selalu berdiri untuk memerangi rasisme dan ujaran kebencian dalam segala cara yang memungkinkan,-red)," pungkas Timnas Indonesia.
Dalam unggahan lebih lanjutnya, Timnas Indonesia serta PSSI juga mengajak para suporter untuk tetap menjunjung tinggi sportivitas dan melawan isu SARA dan rasisme dalam sepak bola.
"Mari bersama-sama kita junjung sportivitas dan menyatakan bahwa kita melawan isu SARA dan Rasisme di Sepakbola. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi Keberagaman dan Sportivitas," tulis Timnas Indonesia dalam unggahan yang berbeda.
"Timnas Indonesia prihatin atas adanya beragam ucapan, komentar rasisme dari sejumlah oknum di media sosial. Segenap komentar negatif tersebut sudah mencoreng nilai luhur dukungan suporter Timnas Sepakbola Indonesia," pungkasnya.
Baca juga: 6 Nama Masuk Nominasi Pemain Terfavorit Piala Asia: Timnas Indonesia U-23 Punya 1, Fans Sumringah
Guinea Buka Suara Terkait Tindakan Rasisme yang Mereka Terima
Dari penelusuran BolaSport.com, terdapat temuan ungkapan kebencian bernada rasis di media sosial Guinea terutama Instagram.
Akun Instagram resmi milik Guinea diserang ujaran rasis oleh netizen Indonesia yang tidak puas akan kegagalan tim pujaannya lolos ke Olimpiade 2024.
Beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab dengan leluasa melampiaskan kekesalannya dengan ujaran kebencian bernada rasis.
Sebagian dari mereka menggunakan emoji dan simbol seperti warna hitam dan monyet.
Ada pula yang menuliskan "nigga".
Istilah tersebut berkonotasi negatif dalam konteks mendiskreditkan orang Afrika.
Pihak Guinea sendiri sampai menutup kolom komentar mereka di Instagram.
Tidak hanya itu, mereka juga turut merilis pernyataan resmi terkait hinaan rasisme yang diterimanya melalui Instagram dan Twitter.