Breaking News:

Terkini Nasional

Secercah Asa Mengikis Mata Katarak di Sumatera Utara, Kolaborasi Nyata PTAR, Gen Z & Milenial

Operasi Katarak Gratis PTAR untuk masyarakat di Sumatera Utara kolaborasi nyata dengan Gen Z dan kaum milenial.

|
HO TribunWow.com
Kolase Volunter kegiatan Operasi Katarak Gratis PTAR, Syaruzar Fadli Ginting saat melayani peserta (kiri) dan para peserta Operasi Katarak Gratis (kanan). Operasi Katarak Gratis PTAR untuk masyarakat di Sumatera Utara kolaborasi nyata dengan Gen Z dan kaum milenial. 

TRIBUNWOW.COM - Senyum memancar tak bisa disembunyikan oleh beberapa masyarakat penderita katarak di Sumatera Utara.

Dunianya yang semula dipenuhi dengan kegelapan, kini bisa kembali merasakan cahaya terang benderang keindahan.

Cita-cita yang semula hampir mustahil untuk didapatkan, kini kembali munculkan secercah asa untuk terus bisa digapai dan berkembang.

Keterbatasan biaya penyembuhan katarak yang semula jadi momok, kini sudah terselesaikan tanpa harus memeras keringat.

Itu yang ada di benak gadis kecil berusia 7 tahun bernama Maesaroh dan juga orang tuanya, Bisman Harahap.

Gadis kecil yang memiliki cita-cita sebagai dokter mata itu tak bisa merasakan penuh indahnya dunia sejak berusia 2 tahun.

Katarak yang bersarang di mata kanannya jadi sebab kebahagaiaan di masa kecilnya sempat terkikis.

Ayahnya yang bekerja sebagai petani kecil tak bisa membawa Maesaroh untuk mendapatkan fasilitas pelayanan penyembuhan katarak yang dideritanya.

Hingga akhirnya, PTAR dapat merealisasikan angan-angan Maesaroh untuk sembuh dari bayang-bayang katarak.

“Sungguh saya sangat berterimakasih kepada PT Agincourt Resources (PTAR) yang mengadakan operasi katarak gratis ini. Saya yang hanya petani kecil terbantu sekali dengan pengobatan ini. Saya berharap Maesaroh bisa melihat dengan jelas, bisa membaca dan menulis lancar, dan bisa mengejar cita-citanya menjadi dokter mata,” ungkap Bisman.

Secercah asa itu juga dirasakan kembali oleh Supriadi, pria berusia 50 tahun yang dalam kesehariannya bekerja sebagai buruh bangunan.

Supriadi mengaku sudah tak cemas lagi seusai menjalani Operasi Katarak Gratis.

Mengingat, sebelumnya ia kerap sekali jatuh bangun di proyek bangunan karena dampak dari katarak yang dideritanya.

Sekarang, ia dapat dengan tenang mengais rezeki untuk keluarga dirumah setelah sembuh dari katarak yang sudah menjangkiti matanya selama dua tahun terakhir.

“Beberapa kali jatuh saat bekerja karena penglihatan kabur. Saya juga harus meminta teman mengantarkan saya pergi bekerja. Alhamdulillah, mata katarak saya sudah dioperasi. Harapannya, saya bisa bekerja lebih baik, tidak terjatuh lagi,” kata Supriadi.

Halaman 1/3
Tags:
KatarakSumatera UtaraPT Agincourt ResourcesGen ZMilenial
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved