Puasa Ramadhan 2024
Apakah Boleh Tidak Puasa Ramadhan saat Mudik atau Safar? Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
Berikut penjelasan Ustaz Adi Hidayat terkait apakah boleh tidak puasa Ramadhan saat mudik/safar, lebaran ke kampung halaman.
Penulis: Magang TribunWow
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Dalam Islam, ada pengecualian dalam menjalankan puasa Ramadhan untuk orang yang melakukan perjalanan (safar) yang panjang dan melelahkan.
Safar adalah perjalanan yang mencakup jarak tertentu yang telah ditentukan oleh ulama sebagai jarak yang memungkinkan seseorang untuk tidak berpuasa.
Baca juga: 8 Golongan yang Berhak Menerima Zakat Fitrah, Dilengkapi Doa saat Menerima Zakat di Bulan Ramadhan
Ada beberapa poin yang perlu dipertimbangkan dalam mudik/safar lebaran ke kampung halaman.
1. Dalam ajaran Islam, orang yang melakukan perjalanan yang melelahkan atau mencapai jarak tertentu yang telah ditetapkan oleh ulama diizinkan untuk tidak berpuasa selama perjalanan tersebut dan dapat menggantinya setelahnya.
2. Jika perjalanan mudik/safar lebaran ke kampung halaman dianggap melelahkan atau mencapai jarak yang ditetapkan oleh ulama, maka seseorang diperbolehkan untuk tidak berpuasa selama perjalanan tersebut.
3. Penting bagi seseorang untuk tetap menjaga niat yang tulus dan kesadaran terhadap ajaran agama saat memutuskan untuk tidak berpuasa selama perjalanan.
Niat untuk mengganti puasa yang ditinggalkan setelah perjalanan juga harus dipertimbangkan.
Baca juga: 5 Keutamaan Malam Lailatul Qadar, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Tata Cara Sholatnya
4. Meskipun seseorang diperbolehkan untuk tidak berpuasa selama perjalanan, mereka tetap diharapkan untuk mengganti puasa yang ditinggalkan setelah perjalanan selesai.
Ini merupakan bagian dari kewajiban agama yang harus dipenuhi.
Dikutip dari YouTube Sahabat Yamima CHANNEL, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan soal apakah boleh tidak puasa Ramadhan saat mudik/safar, lebaran ke kampung halaman.
"Safar tidak diikat dengan mudik, safar adalah perjalanan jauh yang ditemph secara waktu kisarannya 80km, kurang lebih 80km," jelas Ustaz Adi Hidayat.
"Jadi kalau Anda bepergian melebihi 80 km, maka itu disebut dengan safar."
"Apakah kemudian safar yang dimaksud yang bisa membolehkan kita buka puasa, belum tentu, karena ulama memberikan sebab kedua dari safar ini, yaitu disebut dengan musyaka, musyaka itu kadar kesulitan dalam perjalanan yang membuat Anda kesulitan menunaikan puasa, disebut dalam riwayat seorang menjalani satu perjalanan, tiba-tiba dia kelelahan, duduk kemudian di bawah satu naungan pohon, Nabi datang lalu bertanya kepadanya, "kenapa Anda begini?" dikatakan, saya puasa, "tidak bagus kamu berpuasa dalam keadaan safar."
"Tapi orang-orang ada yang safar lagi, ada yang kemudian berperjalanan diluar ini, tapi tetap berpuasa dan tidak dilarang oleh nabi."
"Dikatakan para ulama, yang membolehkan dia berbuka adalah safar, yang menjadikan dia berat menunaikan ibadah puasa, tidak sekedar orang bepergian."
Inilah Batasan Waktu Sahur saat Puasa Ramadhan, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Doa Buka Puasa |
![]() |
---|
Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga, Dilengkapi Waktu yang Tepat Membayarnya |
![]() |
---|
Niat Zakat Fitrah Diri Sendiri, Istri, Anak dan Seluruh Keluarga, Dilengkapi Batas Akhir Membayarnya |
![]() |
---|
Jadwal Imsakiyah Bandung Puasa Ramadhan 2024 Hari Ini, Dilengkapi Resep Kwetiau Kuah untuk Sahur |
![]() |
---|
Jadwal Imsakiyah Magelang Puasa Ramadhan Hari Ini Selasa 9 April 2024, Dilengkapi Jadwal Sholat |
![]() |
---|