Prediksi Nahdlatul Ulama ini senada dengan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Jika dilihat dari peta ketinggian hilal dan kriteria MABIMS yang baru, maka pemerintah akan menetapkan tanggal 1 Ramadhan 1445 H pada tanggal 12 Maret 2024," ujar Koordinator Bidang Tanda Waktu BMKG Himawan Widiyanto, dikutip dari Kompas TV.

Jadwal Sidang Isbat

Sementara itu, pemerintah akan menetapkan awal Puasa Ramadhan 2024 setelah menggelar sidang isbat pada Minggu, 10 Maret 2024, setelah Magrib.

Dikutip dari Kompas.com, isbat secara harfiah artinya penyuguhan, penetapan dan penentuan.

Sidang isbat sudah dilakukan sejak 1950.

Kemudian, pada 1972, Kementerian Agama membentuk Badan Hisab Rukyat (BHR), yang di dalamnya tergabung para ulama, umaroh, dan ahli-ahli astronomi.

Hisab artinya menghitung, sedangkan rukyan berarti memantau.

Tugas BHR sesuai namanya, menetapkan awal Ramadhan, Syawal, dan Djulhijjah.

Data-data yang diperoleh kemudian akan menjadi bahan pertimbangan saat sidang isbat.

Kemenag mengatakan, sidang isbat akan dibagi menjadi tiga tahap.

Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1445 H berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi).

Pemaparan dilakukan Tim Hisab dan Rukyat Kemenag mulai pukul 17.00 WIB.

"Sesi ini terbuka untuk umum dan akan disiarkan secara live di Channel Youtube Bimas Islam,” ujar Adib.

Kedua, Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 Hijriah yang digelar secara tertutup setelah Salat Magrib.

Tahap ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat yang juga disiarkan melalui media sosial Kemenag.

Baca juga: Jangan Keliru, Begini Niat Puasa Ramadhan 2024 yang Benar, Bisa Dibaca saat Sahur

134 Titik Lokasi Pemantauan Hilal