Breaking News:

Pilpres 2024

Mengapa Raihan Suara Ganjar-Mahfud 'Jeblok' meski Miliki Modal Kampanye Terbesar? Ini Kata Pengamat

KPU mengungkap Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) para capres-cawapres di Pilpres 2024, Ganjar-Mahfud paling banyak.

TPN Ganjar Mahfud/TPN Ganjar Mahfud
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hadir saat debat calon presiden Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat ketiga Pemilu 2024 diikuti tiga capres dengan tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan internasional, dan Geopolitik. (TPN Ganjar Mahfud/HO/IRWAN RISMAWAN) 

TRIBUNWOW.COM - Mengapa perolehan suara pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD bisa sedikit padahal memiliki pengeluaran paling banyak? Ini penjelasan pengamat politik.

Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) para capres-cawapres yang berkontestasi dalam Pilpres 2024.

Dalam laporan KPU tersebut, pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD memiliki pengeluaran paling banyak dibanding dua paslon lainnya untuk berkampanye.

Baca juga: 2 Instruksi Megawati soal Usut Dugaan Kecurangan Pemilu, Mahfud MD dan Ganjar Dapat Tugas Berbeda

Adapun total pengeluaran Ganjar-Mahfud mencapai Rp 506.892.847.566,66 (Rp 506,8 miliar).

Modal tersebut disusul pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang melaporkan dana kampanyenya sebesar Rp 207.576.558.270 (Rp 207,5 miliar).

Sedangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) paling sedikit modal kampanyenya yaitu sebesar Rp 49.340.397.060 (Rp 49,3 miliar).

Kendati demikian, modal kampanye besar yang digelontorkan kubu Ganjar-Mahfud berbanding terbalik dengan perolehan suaranya dalam Pilpres 2024.

Berdasarkan hasil hitung secara manual atau real count sementara KPU pada Kamis (7/3/2024) per pukul 03.00 WIB, dikutip dari Kompas.com, Ganjar-Mahfud berada di peringkat buncit dengan raihan 21.374.318 suara atau 16,68 persen.

Mereka bahkan kalah dari AMIN yang menggelontorkan modal kampanye paling sedikit.

Adapun AMIN berada di peringkat kedua dengan raihan 31.374.817 suara atau 24,49 persen.

Raihan suara Ganjar-Mahfud pun terpaut jauh dari Prabowo-Gibran yang memimpin dengan raihan 75.359.057 suara atau 58,82 persen.

Baca juga: Siapa Sebenarnya Sosok Pelapor Ganjar Pranowo ke KPK? Ini 3 Jabatan Penting yang Diembannya

Tak sampai di situ, Ganjar-Mahfud juga tidak mampu unggul di satu wilayah pun dibanding dua paslon lainnya.

Bahkan, meski AMIN juga bisa dikatakan terpaut jauh dalam raihan suara dengan Prabowo-Gibran, mereka masih mampu unggul di dua provinsi yaitu Aceh dan Sumatera Barat.

Lantas, apa penyebab raihan suara Ganjar-Mahfud bisa jeblok meski menjadi paslon dengan dana kampanye terbesar dibanding lainnya?

Berikut penjelasannya dari pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin kepada Tribunnews.com.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Pilpres 2024Ganjar PranowoMahfud MDPrabowo SubiantoGibran Rakabuming RakaAnies BaswedanMuhaimin IskandarUjang KomarudinKPUJokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved