Breaking News:

Pemilu 2024

Grafik Sirekap Distop KPU RI, Ini Tanggapan 3 Kontestan Pemilu 2024, akan Timbulkan Polemik Baru

KPU RI menyebutkan tampilan grafik tersebut dihilangkan dan hanya diberikan bukti C1.Plano dalam bentuk foto.

Bungko Desa.id
APlikasi Sirekap, Rabu (21/2/2024) KPU RI menyebutkan tampilan grafik Sirekap dihilangkan dan hanya diberikan bukti C1.Plano dalam bentuk foto. 

TRIBUNWOW.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menghentikan tampilan grafik Sirekap di situs Pemilu mulai Selasa (5/3/2024).

KPU RI menyebutkan tampilan grafik tersebut dihilangkan dan hanya diberikan bukti C1.Plano dalam bentuk foto.

Namun, sejumlah kontestan pemilu turut berkomentar atas penghapusan grafik Sirekap tersebut.

Baca juga: Mengapa Tayangan Grafik Real Count Perolehan Suara di Sirekap Hilang? Ini Penjelasan KPU

- Timnas AMIN

Dikutip dari Kompas.com, Juru Bicara Timnas AMIN, Billy David menyebut penghentian grafik Sirekap itu akan membuat masyarakat bingung.

Kebijakan itu akan polemik di tengah kepedulian masyarakat yang tinggi akan hasil pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Meski maksudnya meredam kontroversi dalam sirekap, namun tidak didahului dengan sosialisasi yang baik," kata Billy kepada Kompas.com, Rabu (6/3/2024).

"Sehingga, lagi-lagi menimbulkan polemik baru di tengah masyarakat. KPU jangan terus menerus membuat masyarakat bingung," ujarnya lagi.

Baca juga: 4 Buntut Kenaikan Suara PSI dalam Waktu Singkat, KPU Tak Mau Beri Diagram hingga Tudingan ke Jokowi

- Partai Amanat Nasional (PAN)

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan keputusan KPU itu tepat dilakukan mengingat Sirekap memang tidak sempurna.

Meski begitu, Sirekap awalnya memang digunakan sebagai alat bantu untuk publik melihat transparansi hasil suara pemilu.

"Sirekap ini kan oleh KPU niatnya baik untuk memberikan transparansi, agar masyarakat tahu tentang hasil hasil pemilu yang sedang dalam proses penghitungan. Niatnya baik seperti itu," jelas Viva Yoga.

"Tetapi, ada kendala teknologi dalam hal input data. Kemudian pembacaan data dan penampilan data yang sudah diinput berbeda, itu yang menimbulkan polemik dan konflik," lanjut dia dikutip dari Tribunnews.

- Partai Demokrat

Menurut Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron seharusnya KPU RI memberikan penjelasan soal penghentian grafik Sirekap.

Tujuannya agar tidak menimbulkan kecurigaan baru di publik.

"Kami membutuhkan keterangan dari KPU supaya tidak menjadi spekulasi publik," ujar Herman saat dimintai konfirmasi, Rabu (6/3/2024).

Herman menjelaskan bahwa Sirekap yang disajikan KPU memang bermasalah.

Dia menilai bahwa teknologi haruslah canggih dalam rangka kepentingan publik. Oleh karenanya, Herman berharap Sirekap disiapkan secara baik.

"Teknologi informasi itu harus handal dan eksklusif. Dan untuk kepentingan publik yang sangat luas harus disiapkan betul dengan baik. Semoga ke depan akan semakin baik," katanya.

Baca juga: 3 Isu Penggelembungan Suara, Tak Hanya untuk PSI, Partai Nasdem Dapat Tambahan Suara di Depok

Diberitakan sebelumnya, KPU RI menjelaskan jika perubahan itu untuk mengembalikan fungsi utama Sirekap yang menampilkan publikasi foto Formulir Model C1-Plano.

Selain itu, KPU RI juga menganggap informasi itu akan lebih akurat di tengah kritikan soal Sirekap dan Real Count KPU RI. (TribunWow.com)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
SirekapKPU RIReal CountPartai DemokratTimnas AMIN
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved