Pilpres 2024
Prabowo-Gibran Unggul Telak di Kandang Banteng, Pengamat Sebut Efek Jokowi, PDIP Ungkap Hal Berbeda
'Kandang Banteng' (daerah-daerah yang menjadi lumbung suara PDIP), kini justru dikuasai oleh pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran.
Editor: Lailatun Niqmah
Politikus PDIP, Masinton Pasaribu, menduga rendahnya suara Ganjar-Mahfud di sejumlah daerah yang dianggap lumbung suara PDIP akibat adanya "tangan-tangan berkuasa" yang turut andil.
“Itu difokuskan di kantong -kantong suara Ganjar Mahfud. Kalau kita lihat trennya, kumpulan suara partai politik, itu mereka tidak terlalu memfokuskan untuk partai politik pengusung 02,” kata Masinton kepada BBC News Indonesia.
Selain itu, ia mengatakan bahwa daerah-daerah seperti Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara masih ia anggap sebagai ‘kandang banteng’.
Sebab, elektabilitas PDIP masih unggul di daerah-daerah itu.
“Melihat realita lapangan, masyarakat yang pro-PDIP kemudian kompromikan. Permainan di lapangannya sudah begitu, terserah mereka pilihnya partai apa aja, yang penting 02 menang,” kata Masinton.
Lebih lanjut, ia membantah adanya pengaruh Jokowi yang kuat dalam kemenangan Prabowo-Gibran.
Meski begitu, Nachrudin dari Charta Politika menyatakan bahwa PDIP masih menjadi partai yang melekat pada sosok Jokowi. Sehingga, di beberapa daerah, PDIP masih tetap unggul meskipun Ganjar-Mahfud tidak mendominasi.
“Secara pilihan elektoral di pileg DPR RI, saya lihat PDIP masih unggul di wilayah -wilayah tersebut. Memang agak anomali ketika hari ini. Ketika PDIP yang mencalonkan Ganjar tapi pemilihnya tidak memilih pasangan Ganjar-Mahfud,” katanya.
Baca juga: Viral Tangkapan Layar Hasil Quick Count Anies-Imin 41,47 Persen, Voxpol Pastikan Hoaks, Ini Aslinya
Sumatera Barat: Asal Bukan Jokowi
Sumatra Barat yang sebelumnya menjadi basis pendukung Prabowo dalam Pemilu 2019, justru dalam pemilu kali ini, sebagian besar masyarakat mengalihkan dukungannya ke Anies Baswedan.
"Alasan pertama saya beralih dukungan ke Anies adalah karena saya merasa kecewa dengan keputusan Prabowo yang mau menjadi menterinya Jokowi," kata Sri Hartati, warga Kota Padang, Rabu (14/04).
Selain itu, dia juga mengaku kecewa dengan dipilihnya putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai pendamping Prabowo dalam Pilpres 2024.
"Menurut saya, dia tidak pantas menjadi wakil presiden," kata Sri.
Menurut pengamat politik BRIN, Aisah Putri Budiarti, peralihan suara warga Sumatera Barat dari Prabowo ke Anies merupakan tren yang wajar dan konsisten.
Sebab, masyarakatnya cenderung memihak pada calon yang berseberangan dengan Jokowi.
“Memang dari pilpres-pilpres dan pileg sebelumnya, trennya memang bukan pemilih PDIP dan bukan pemilih Jokowi juga. Jadi pasti bekerja dalam konteks kelompok yang berlawanan arah dari Prabowo-Gibran, dalam hal ini Anies,” kata Puput.
Sumber: BBC Indonesia
Sapa 3 Partai Pendukung Ganjar-Mahfud, Megawati Sebut Tak Ada Koalisi dan Oposisi: Kerjasama |
![]() |
---|
Anies Baswedan Kaget Dirinya Cetak Sejarah dengan Datang ke Agenda Penetapan Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Momen Jokowi Kenalkan Prabowo saat Membuka World Water Forum di Depan Para Negara Delegasi |
![]() |
---|
Reaksi 2 Kepala Negara saat Prabowo Kenalkan Gibran sebagai Wakil Presiden Terpilih: Sangat Muda |
![]() |
---|
2 Faktor Penyebab Prabowo dan Megawati Tak Kunjung Bertemu seusai Pilpres 2024 Menurut Pengamat |
![]() |
---|