Breaking News:

Pilpres 2024

Mengapa Ganjar-Mahfud Kalah di 'Kandang Banteng' tapi PDIP Menang? Ini Analisa Pengamat Politik

Fakta mengejutkan terjadi dalam hasil hitung suara Pilpres dan Pileg 2024. Ganjar-Mahfud MD kalah di kandang banteng, sementara PDIP menang.

TPN Ganjar Mahfud/TPN Ganjar Mahfud
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hadir saat debat calon presiden Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat ketiga Pemilu 2024 diikuti tiga capres dengan tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan internasional, dan Geopolitik. (TPN Ganjar Mahfud/HO/IRWAN RISMAWAN) 

Padahal, sambungnya, kampanye terakhir Ganjar-Mahfud digelar di Solo, Jawa Tengah yang kerap diibaratkan juga sebagai lumbung suara PDIP.

Ujang mengatakan kampanye terakhir yang digelar tersebut ternyata hanya bisa berefek kepada suara PDIP dan tidak berdampak pada raihan suara Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah.

"Ya ini di luar dugaan PDIP ya. PDIP merasa percaya diri dan kampanye terakhir di Jawa Tengah, besar-besaran untuk menjaga suara partai sekaligus yang sama untuk memenangkan Ganjar-Mahfud."

"Tapi fakta dan kenyataannya, mereka bisa mengawal suara partai, tetapi tidak bisa memenangkan Ganjar-Mahfud," katanya kepada Tribunnews.com, Kamis (15/2/2024).

Ujang menilai tergerusnya suara Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah akibat 'Jokowi Effect' di mana Presiden Jokowi terus menyasar Jawa Tengah dan Bali lewat gelontoran bantuan sosial (bansos) yang kerap disalurkannya menjelang pencoblosan.

"Mungkin ada faktor lain yaitu efek Jokowi, ya yang melakukan operasi di Jawa Tengah untuk memenangkan Prabowo-Gibran dan hasilnya Prabowo-Gibran menang."

"Makannya bansos itu kan jor-joran diberikan di Jawa Tengah. Ya itulah Jokowi Effect," jelasnya.

Baca juga: Beda dengan Paslonnya Ganjar-Mahfud, PDIP Dapat Suara Terbanyak di Pileg 2024 Kalahkan Gerindra

Selain efek gelontoran bansos, Ujang menilai faktor ketokohan Jokowi dan Gibran juga menjadi faktor Ganjar-Mahfud kalah dari pasangan capres-cawapres nomor urut 2 tersebut.

"Jokowi kan orang Solo, orang Jawa Tengah. Gibran juga orang Solo. Jadi ya bisa merebut suara di situ sehingga Prabowo-Gibran menang di situ," ujarnya.

PDIP Menang di Jateng-Bali soal Harga Diri

Sementara terkait PDIP tetap menang di Jawa Tengah dan Bali, Ujang menilai hal tersebut soal harga diri.

Sehingga, sambungnya, para kader hingga simpatisan PDIP relah berjuang untuk 'memeloti' hasil hitungan suara di TPS di Jawa Tengah maupun Bali.

"Ya (PDIP) bisa menang di kandangnya karena, ya kalau saya, tahu psikologi PDIP. Ini soal harga diri."

"Jadi itu ditongkrongin suara. Ditongkrongin itu rakyat, kader. Dan dalam konteks itu, PDIP berhasil menjaga suaranya," ujarnya.

Caleg PDIP 'Selamatkan' Diri Sendiri, Ogah Menangkan Ganjar-Mahfud

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Ganjar PranowoMahfud MDPilpres 2024PDIPUjang KomarudinJawa TengahBaliHasil Quick CountReal CountJokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved