Pemilu 2024
Inilah Cara Kerja Quick Count di Setiap Pemilu dan Pilpres hingga Hasilkan Data yang Akurat
Lantas yang menjadi pertanyaan bagaimana cara kerja quick count sehingga bisa memberikan hasil yang cukup akurat?
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menyelenggarakan pesta demokrasi lima tahunan yakni Pemilu sekaligus Pilpres 2024 pada Rabu, 14 Februari 2024.
Pemenang atau hasil pemilu dan Pilpres 2024 bisa diketahui setelah selesainya pemungutan dan penghitungan suara.
Mengacu pada penghitungan suara secara manual, maka tidak akan bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat mengingat jumlah pemilih yang sangat banyak.
Hanya saja ada sistem yang bernama quick count yang bisa lebih dahulu mengetahui hasilnya tanpa menunggu hasil penghitungan suara dari KPU yang dilakukan oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Lantas yang menjadi pertanyaan bagaimana cara kerja quick count sehingga bisa memberikan hasil yang cukup akurat.
Baca juga: Hasil Quick Count Pemenang Pilpres 2024 Bisa Diketahui Kapan? Cek Aturan dan Penjelasannya
Anggota Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia Hamdi Muluk mengatakan, quick count atau Parallel Vote Tabulation (PVTs) merupakan alat yang diadopsi dari The National Democratic Institute (NDI).
Hamdi menjelaskan, quick count adalah alat untuk mengetahui hasil pemilu secara cepat dengan mengambil sampel di tempat pemungutan suara (TPS).
"Quick count bukan sekadar untuk tahu pemilu saja, tapi juga sebagai perbandingan dengan hasil resmi KPU (Komisi Pemilihan Umum). Jadi bisa dibilang ini adalah alat untuk mengawal demokrasi," kata Hamdi, saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis (10/7/2014) petang.
Tahapan kerja lembaga survei saat melakukan quick count:
1. Menentukan sampel TPS
Langkah pertama membangun mesin quick count adalah menentukan sampel TPS.
Hamdi mengatakan, sampel TPS yang diambil harus diambil secara acak dan representatif dengan mewakili karakteristik populasi di Indonesia.
"Semakin besar jumlah sampel TPS yang diambil, semakin kecil tingkat kesalahan atau margin of error," kata dia.
Sementara itu, Manajer Riset Poltracking Arya Budi juga menyatakan, makin besar jumlah sampel yang diambil, makin akurat hasil yang didapat.
Dia juga mengatakan, metode acak (random sampling), terutama multistage random sampling juga ikut menjadi penentu akurasi selain jumlah sampel.
"Hampir semua quick count memakai metode pengacakan sehingga persebaran merata dan proporsional. Kalau di luar pengacakan, hasilnya bisa jadi berbeda meski jumlah sampelnya sama-sama 2.000 TPS," ujar Arya.
Sumber: Kompas.com
4 Fakta Sidang Sengketa Pileg 2024 yang Disidangkan MK Mulai Hari Ini, PPP dengan Perkara Terbanyak |
![]() |
---|
Partai Pengusung Gibran saat Pilwalkot Nilai Sebutan Khilaf PDIP Kurang Pas, Hanya Emosional Sesaat |
![]() |
---|
Daftar 19 Caleg Perempuan Partai Gerindra yang Lolos ke DPR RI, Bertambah dari Periode 2019-2024 |
![]() |
---|
Hasto Klaim PDIP Menang 3 Kali Pemilu meski Tanpa Jokowi, Singgung Suara PSI yang Tak Bisa Lolos |
![]() |
---|
Daftar 3 Pendakwah yang Gagal Melaju ke Senayan, Ada Caleg Petahana hingga Ustaz Yusuf Mansur |
![]() |
---|