Pilpres 2024
Reaksi di Luar Dugaan Prabowo saat Foto Bersama dengan Karyawan Plaza yang Pose 2 Jari
Prabowo beri reaksi tak terduga ketika berswafoto bersama karyawan Plaza Senayan, ungkit soal netralitas.
Editor: adisaputro
TRIBUNWOW.COM - Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, belum lama ini bertemu dengan Relawan Erick Thohir alumni Amerika Serikat (ETAS) for 02 di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Senin (22/1/2024).
Dilansir TribunWow.com, sebelum masuk ke dalam ruangan acara, Prabowo menyempatkan waktu untuk bisa berswafoto bersama karyawan Plaza Senayan.
Prabowo yang mengenakan setelan jas berwarna hitam dan hem biru tua berdiri di tengah di antara para karyawan Plaza yang kebetulan saat itu para pegawai wanita.
Tak disangka, dalam sesi foto bersama itu, para karyawan dengan spontan berpose dengan dua jari.
Baca juga: Elektabilitas Prabowo-Gibran Tertinggi, Anies-Muhaimin Terendah versi Lembaga Survei Charta Politika
Prabowo yang mengetahui hal itu lantas mencoba menegur seraya berkelakar karyawan yang berada tepat di samping kanannya.
Ketua Umum Gerindra itu menampikkan pose dua jari sang karyawan seraya berkelakar karyawan harus netral.
"Kalau karyawan harus netral semua," ujar Prabowo seraya menurunkan pose dua jari karyawan yang berada di sisi kanannya.
"Ndak papa pak," ujar karyawan yang turut memfotokan.
Mengetahui reaksi tak terduga Prabowo, Erick Thohir pun turut berikan kelakarnya.
"Ini udah langganan semua pak," sahut Erick.
Lebih lanjut, dalam pertemuan itu, Prabowo berkesempatan untuk memberikan paparannya dihadapan relawan Erick Thohir.
"Saya waktu itu benar-benar bilang saya bilang, daripada saya jadi presiden melalui jalan kekerasan, lebih baik saya enggak jadi presiden," kata Prabowo dalam paparannya dikutip TribunWow.com dari Kompas.com.
Baca juga: Ucapan Ulang Tahun untuk Megawati dari 3 Capres, Anies Beri Pesan Hangat, Ganjar Tumpengan, Prabowo?
Dalam pemaparannya, semula, Prabowo menyinggung soal kasus kerusuhan yang terjadi pasca pilpres 2019.
Setelah kerusuhan itu, Prabowo mengaku mendapatkan pemahaman baru yang hingga saat ini ia pegang yang ia baru dapatkan setelah di 2019 mengalami kekalahan.
"Saya ngerti kenapa saya 2 kali kalah, ya mungkin waktu saya juga, terus terang saja belum sampai kepada pemahaman yang saya pegang sekarang dan pencerahan itu terjadi 2019 waktu saya kalah," ujar dia.
Prabowo menceritakan, seusai mengalami kekalahan di Pilpres 2019, banyak pendukungnya yang bersitegang sehingga melakukan aksi nyata di Jalan Thamrin, Jakarta.
Ia pun kala itu turut menghadiri aksi itu dan bertemu dengan seorang pemuda.
Menurutnya, sang pemuda menyatakan diri siap mati demi membela Prabowo.
"Saya datang ke situ melihat banyak korban dan sebagainya, ketegangan. Ada anak muda. Mungkin dia kena gas (air mata). Dia lihat saya dia teriak "Pak Prabowo Pak Prabowo kami siap mati untuk bapak," cerita Prabowo.
Seusai mendengarkan pernyataan itu, Prabowo mengaku kaget.
Ketua Umum Gerindra itu pun lantas meminta anak muda itu untuk segera pulang.
Ia ingin melihat anak muda itu hidup demi orang tuanya dan Indonesia.
"Saya shock. Saya langsung berlutut, saya bilang, berhenti, saya tidak mau kau mati untuk saya. Kamu harus hidup untuk orang tuamu dan Indonesia," tutur dia.
"Di situ saya sadar bahwa situasi sudah tidak bagus dan di situ saya putuskan kalau nda cinta sama saya, Anda harus pulang semua. itu saya minta. Akhirnya, saya kira semuanya pulang," ujar dia.
Tak berselang lama setelah terjadinya kerusuhan itu, Prabowo mendapatkan tawaran rekonsiliasi dari Presiden Joko Widodo yang berhasil memenangkan Pilpres 2019.
Pesan itu diterima Prabowo melalui para kader mudanya di Partai Gerindra.
"Yang bawa massage rekonsiliasi ke saya justru anak-anak muda di Gerindra. Dan saya putuskan waktu itu, baik, kita rekonsiliasi," kata dia.
(TribunWow.com/Adi Manggala S)
Ikuti Saluran WhatsApp TribunWow dan Google News TribunWow untuk update berita populer lainnya