Breaking News:

Pemilu 2024

Sederet Penyebab Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP, Termasuk Persaingan dengan Puan Maharani

Sebagai senior PDIP, Maruarar Sirait dikalahkan oleh anak dari Ketua Umum PDIP, Puan Maharani dalam berkarier kepartaian.

Instagram @maruararsirati
Maruarar Sirait dengan Presiden Jokowi - Sebagai senior PDIP, Maruarar Sirait dikalahkan oleh anak dari Ketua Umum PDIP, Puan Maharani dalam berkarier kepartaian. 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik Ujang Komarudin berkomentar soal keluarnya politisi senior PDIP Maruarar Sirait dari partainya.

Dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Ujang menyebutkan ada beberapa faktor yang membuat Maruarar Sirait keluar dari PDIP.

Bahkan, penyebabnya sudah terpendam lama hingga akhirnya memiliki kesempatan pada Pemilu 2024 ini.

Baca juga: Gerindra Kalahkan PDIP berdasarkan Hasil Survei Elektabilitas Partai Politik Terbaru di Tiga Lembaga

Jokowi bertemu Maruarar Sirait di taman belakang Istana Merdeka, Minggu (20/10/2014) malam.
Jokowi bertemu Maruarar Sirait di taman belakang Istana Merdeka, Minggu (20/10/2014) malam. (Kompas TV/Riga Danniswara)

"Ada beberapa variabel yang dijelaskan. Pertama sudah tidak nyaman lagi di PDIP, jadi pilihannya keluar," ujar Ujang.

Sebagai senior PDIP, Maruarar Sirait dikalahkan oleh anak dari Ketua Umum PDIP, Puan Maharani dalam berkarier kepartaian.

"Saya dulu punya senior itu dekat dengan Pak Ara, dari dulu juga hubungannya tidak baik karena mohon maaf bersaing dengan Mbak Puan, jadi Pak Ara tersingkir di PDIP karena tidak aman, tersingkir maka yang kedua tak punya masa depan di PDIP."

Lalu, isu menjadi menteri juga terpatahkan dua kali karena tak mendapatkan restu dari PDIP.

"Ketika 2014 lalu, Pak Ara mau dilantik jadi Menteri oleh Pak Jokowi tapi PDIP menarik tak jadi dilantik. 2019 lalu juga dapilnya dipindah dari Subang, Majalengka, Sumedang akhirnya tidak jadi anggota DPR. Ketua Taruna Merah Putih juga diganti."

Baca juga: Deretan Kader PDIP yang Jadi Pembelot Partainya selain Maruarar Sirait, Buntut Dukungan ke Prabowo

Sementara itu, Ara juga dianggap lebih dekat dengan Jokowi dibanding dengan Megawati sebagai Ketua Umum Partai.

Kesempatan itu pun diambil bersamaan dengan renggangnya hubungan PDIP dan Jokowi.

"Ditambah lagi dengan Pak Jokowi yang tanda petik secara de facto sudah keluar dari PDIP meski secara de juro masih, kartu anggotanya belum dikembalikan, tapi secara de facto sudah berbeda 180 derajat dengan PDIP."

"Di saat itulah Ara lebih dekat dengan Pak Jokowi, jadi faktor Jokowi juga jadi salah satu variabel Ara keluar dari PDIP."

Diberitakan sebelumnya, publik dihebohkan dengan keluarnya kader senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Maruarar Sirait.

Dilansir TribunWow.com, Maruarar Sirait langsung menyatakan pamit dari PDIP dengan mendatangi Kantor DPP PDIP pada Senin (15/1/2024).

Ia menemui langsung Wakil Bendahara Umum DPP PDIP, Rudianto Tjen dan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP, Utut Adianto.

"Sesudah saya berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, teman-teman terdekat, saya memutuskan pamit dari PDIP hari ini," kata Ara, di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (15/1/2024) dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com.

Pada kesempatan itu, politikus yang akrab disapa Ara itu juga turut mendoakan agar PDIP senantiasa memperjuangkan nilai-nilai Pancasila.

"Saya doakan PDIP tetap menjadi partai yang besar, memperjuangkan Pancasila, memperjuangkan kebenaran, memperjuangkan keadilan," ungkapnya.

Meski belum dapat dibuktikan dan belum terjadi, namun, potensi bakal merapatnya Maruarar Sirait ke TKN Prabowo-Gibran sudah mulai terasa.

Dasarnya berkaitan dengan statement Maruarar Sirait yang secara terang-terangan keluar karena mengikuti arah politik dari Presiden Joko Widodo.

"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi," kata Ara, Senin (15/1/2024).

Politikus PDIP sejak tahun 1999 menyatakan, dasar keputusannya mengikuti langkah Presiden Jokowi dikarenakan tingkat kepuasan pada kinerjanya yang mencapai angka 75 sampai dengan 80 persen.

"Karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia, kepercayaan publiknya, approval ratingnya 75-80 persen," ujar Ara. (TribunWOw.com)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Maruarar SiraitPDIPPuan MaharaniJokowiUjang Komarudin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved