Terkini Daerah
Kisah Pilu Nenek Hidup di Gubuk Reyot, Tak Terdaftar Penerima Bantuan, Pukul-pukul Kayu saat Lapar
Nenek Kaswiyah (79) warga Brebes tak terdaftar penerima bantuan dari pemerintah, hidup sangat memilukan, bahkan harus memukul-mukul kayu saat lapar.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kisah pilu dialami seorang nenek bernama Kaswiyah (79), lantaran harus tinggal di gubuk reyot yang nyaris ambruk, hingga kesulitan ekonomi.
Mirisnya, nenek Kaswiyah yang tinggal di Desa Karangmalang, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ini, tidak terdaftar sebagai penerima bantuan dari pemerintah.
Saat lapar, nenek Kaswiyah pun hanya bisa memukul-mukul kayu agar didengar warga dan diberi bantuan makanan.
Dikutip dari Kompas.com dan Tribun Jateng, berikut ini kisah pilu hidup nenek Kaswiyah:
Baca juga: Kisah Pilu Ibu Muda Melahirkan di Tengah Jalan, Tak Sanggup ke Puskesmas karena Biaya
Tinggal Sebatang Kara
Nenek Kaswiyah selama ini tinggal di rumah yang sudah sangat tidak layak dan bahkan nyaris ambruk.
Akan tetapi, baru-baru ini, nenek Kaswiyah mendapat bantuan dari warga sekitar dan ketua RT setempat, yang melakukan perbaikan untuk rumahnya.
Listrik untuk rumah nenek Kaswiyah pun dipasang dengan mengambil aliran dari musala setempat, hanya untuk sekedar memberi penerangan di rumah wanita lansia itu.
Kaswiyah hidup sebatang kara, setelah ditinggal suaminya meninggal dunia 10 tahun lalu.
Tak Punya KTP
Kaswiyah selama ini tinggal puluhan tahun di lahan pribadinya di desa tersebut.
Namun, ironinya, Kaswiyah tidak memiliki KTP sehingga tidak terdaftar sebagai penerima bantuan dari pemerintah, baik bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai dan lainnya.
Terhitung, nenek Kaswiyah hanya mendapat bantuan satu kali, yakni pada saat pandemi Covid-19 pada tahun 2020 lalu.
Setelah itu, ia tidak mendapatkan bantuan apa pun lagi.
Tubuhnya yang renta, hanya bisa bolak balik duduk dan terbaring.
Tidak ada kasur maupun tempat mandi cuci kakus (MCK).
"Ora ngerti (tidak tahu)," kata Kasmiyah saat diajak berkomunikasi wartawan yang berkunjung ke kediamannya, Senin (8/1/2024).
Baca juga: Kisah Pilu Ngatinah, Hidup Kekurangan, Terpaksa Mencuri Kue karena Kelaparan, Berujung Dihajar Warga
Pukul-pukul Kayu saat Lapar
Untuk makan sehari-hari, Kaswiyah mengandalkan uluran tetangga sekitar.
Adiknya yang juga lansia, Kasmad (75) tinggal di rumah terpisah hanya bisa membantu seadanya.
Kasmad bersama istri dan anaknya juga tergolong warga miskin.
Rumahnya sama-sama gubuk reyot dan nyaris ambruk.
Ketua RT 05, RW 04, Karangmalang, Cahya mengatakan, nenek Kaswiyah tinggal seorang diri di rumah itu.
Kondisinya yang tak lagi produktif dan mulai linglung membuat Kaswiyah hanya bolak balik di dalam dan teras rumah.
"Memang karena tidak memiliki KTP, tidak tersentuh bantuan dari pemerintah. Pernah hanya sekali dapat bantuan Rp 900.000 saat Covid-19. Sekali itu saja," kata Cahya.
Cahya mengatakan, kondisi rumah Kaswiyah sempat hampir ambruk.
Belum lama ini, bersama warga sekitar bergotong royong memperbaiki secara swadaya.
"Untuk makan sehari-hari dapat kiriman dari tetangga kanan kiri yang sangat peduli memberi makan. Insya Allah, alhamdulillah setiap hari makan," ujar Cahya.
Menurut Cahya, tak jarang ketika malam atau dini hari, Kaswiyah kerap memukul-mukul kayu agar menimbulkan bunyi-bunyian agar ada warga yang datang.
Hal itu dilakukan Kaswiyah ketika merasa lapar dan berharap ada yang mengantarkan makanan.
"Kadang kalau lapar malam-malam sering ketok-ketok kayu agar terdengar warga sekitar. Miris memang," kata Cahya.
Cahya berujar, saat ini dirinya berusaha untuk mengurus administrasi kependudukan Kaswiyah.
Salah satunya dengan akan mengajak melakukan perekaman data agar memiliki KTP.
"Harapannya nanti kalau sudah dapat KTP bisa dapat bantuan dari pemerintah. Karena kita lihat kondisinya memang memprihatinkan," pungkas Cahya.
Baca juga: Viral Kisah Pilu Nenek Rukmi, Rumah Dijual Anak Tiri, Kini Hidup Sebatang Kara Tak Terurus di Teras
Reaksi Pemprov Jateng
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah langsung turun tangan memberikan bantuan kepada Kaswiyah (79), warga Desa Karangmalang, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes yang tinggal seorang diri di rumah tak layak huni.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Imam Maskur mengatakan, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana memberikan instruksi untuk segera melakukan assessment setelah mendapatkan informasi tentang kondisi Kaswiyah.
"Sudah kami tindaklanjuti, kemarin sore petugas Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Klampok sudah menjemput yang bersangkutan untuk ditempatkan di panti kami,” kata Imam di Semarang, Rabu (10/1/2024).
Bahkan, hari ini timnya juga menemui Kaswiyah untuk memberikan bantuan uang tunai.
Hasil assessment sementara, Kaswiyah merupakan warga asli Desa Karangmalang, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes.
Sejak usia muda yang bersangkutan merantau ke Jakarta dan kembali ke Brebes setelah suaminya meninggal dunia.
Selama ini Kaswiyah belum memiliki kartu tanda penduduk (KTP) karena selama di Jakarta tidak pernah mengurus kartu kependudukan.
Beberapa tahun terakhir dalam kondisi sakit.
“Beliau tidak punya KTP dari Desa Karangmalang, secara otomatis dia juga tidak di-back up dengan bantuan sosial, baik PKH maupun BPNT. Hanya pernah satu kali pada masa covid-19 pernah dibantu Rp 900 ribu. Setelah itu tidak ada bantuan lain," jelas Imam.
Kaswiyah akan ditempatkan di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Klampok sampai kondisinya membaik.
Kaswiyah nanti akan diberikan pilihan apakah akan kembali ke rumahnya atau tetap tinggal di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia.
Kalau yang bersangkutan ingin kembali ke rumahnya, Pemprov Jateng akan berkoorinasi dengan Baznas setempat agar memperbaiki rumahnya.
Sebab, rumah yang ditinggali saat ini dinilai tidak layak huni.
Pemprov Jateng juga memberikan bantuan uang tunai senilai Rp 1.110.000 untuk tiga bulan.
Di samping itu pemerintah juga berusaha untuk mengurus perekaman KTP agar ke depan yang bersangkutan dapat dimasukkan ke dalam penerima bantuan Kartu Jateng Sejahtera (KJS)
"Untuk sementara ini kami akan membantu dari UPZ Dinas Sosial. Kalau Bu Kaswiyah sudah punya kartu penduduk nanti akan kami masukkan ke dalam bantuan sosial Provinsi Jawa Tengah yaitu KJS yang tiap bulannya Rp 370 ribu. Beliau masuk dalam kriteria untuk mendapatkan KJS karena beliau sudah nonproduktif dan kondisinya sakit," katanya.
Imam menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan media yang telah memberikan informasi terkait kondisi Kaswiyah.
Dengan informasi itu, pemerintah bisa langsung hadir dalam memberikan bantuan.
Sebab, selama ini tidak ada laporan masuk mengenai kondisi yang bersangkutan.
Dalam kesempatan itu, Imam mengimbau kepada masyarakat, pemerintah desa, kecamatan, hingga kabupaten apabila menemukan kasus serupa agar segera mengambil tindakan.
“Kalau memang Pemerintah Kabupaten tidak ada bantuan yang bisa untuk mereka berikan, bisa dilaporkan kepada kami, karena kami di Pemprov Jawa Tengah ada bantuan yang sifatnya untuk perorangan dan keluarga yang sudah tidak produktif," imbuhnya. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp TribunWow dan Google News TribunWow untuk update berita populer lainnya
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Pemprov Jateng Tempatkan Nenek Kaswiyah di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia, dan di Kompas.com dengan judul "Potret Kemiskinan di Brebes, Nenek Kaswiyah Sering Pukul Kayu saat Lapar Minta Makan"
Sindikat Jual Bayi ke Singapura Tawarkan Lewat Video Call, 15 Anak Sudah Dikirim dengan Dalih Adopsi |
![]() |
---|
Pendaki Malaysia Tergelincir 200 Meter dari Gunung Rinjani setelah Menghindari Porter yang Melintas |
![]() |
---|
Fakta Tewasnya Gadis yang Sedang Berbincang Online, Percakapan Terakhir Jadi Kode sang Pembunuh |
![]() |
---|
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun Disiksa Ayah: Ibu Meninggal, Diberi Makanan Basi hingga Dibakar di Sawah |
![]() |
---|
13 Tahun Tinggal & Rutin Bayar, Warga Purwakarta Protes Rumah Mendadak Dibongkar: Gantinya Mana? |
![]() |
---|