Breaking News:

Terkini Daerah

Sosok Julian Dwi Setiyono, Masinis Korban Tewas Tabrakan Cicalengka, Postingan Terakhir Jadi Sorotan

Inilah profil masinis KA Commuter Bandung Raya yang meninggal dunia setelah keretanya tabrakan dengan KA Turangga di Cicalengka, Bandung.

Editor: Lailatun Niqmah
Tangkap layar instagram @zuliands
Julian Dwi setiono, masinis KA KRD Lokal Padalarangan menjadi korban tewas dalam kecelakaan mau KA di Bandung. 

TRIBUNWOW.COM - Empat orang petugas kereta api menjadi korban meninggal dunia dalam insiden tabrakan KA Turangga vs KA Commuter Bandung Raya di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024).

Satu di antara korban tewas adalah Julian Dwi Setiyono, masinis KA Commuter Bandung Raya.

Selain Julian Dwi Setyono, berikut ini identitas korban meninggal lainnya:

1 Asisten Masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka atas nama Ponisan; 

2. Pramugara KA Turangga atas nama Andrian (22 tahun);

3 Petugas keamanan (identitas belum diketahui). 

Setelah Julian Dwi Setyono meninggal dunia, sosoknya pun ramai dibicarakan publik, termasuk postingan terakhir korban di media sosial yang disorot lantaran membicarakan tentang kematian.

Baca juga: Kesaksian Petugas KA saat Kecelakaan Kereta Turangga: Suasana Gelap, Chaos, Hanya Bisa Pasrah

Profil Julian Dwi Setiyono

Dari penelusuran Tribunnews.com melalui akun media sosialnya, Julian Dwi Setiyono meninggalkan seorang istri dan anak perempuan.

Julian Dwi Setiyono menikahi sang istri yang diketahui bernama Santika Fujasari pada 3 Maret 2019.

Pada 3 Januari 2021, Julian Dwi Setiyono dan Santika Fujasari dikaruniai seorang anak perempuan yaitu Ayasha Halwa Zafirah.

Di akun lainnya, Julian Dwi Setiyono menulis saat ini tinggal di Cimahi, Bandung.

Ia pernah belajar di SMPN 1 Padalarang dan melanjutkan pendidikan di SMK Pusdik Hubad Cimahi.

Sebelum menjadi masinis, Julian Dwi Setiyono pernah bekerja di sejumlah tempat.

Misalnya sebagai staff di PT SARI Enesis Indah, drafter di PT Wethco Indonesia, serta PPPPTK BMTI (TTUC/TEDC) Bandung.

Hingga akhirnya sekira 2014, ia bergabung dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan menjalani Diksarwira.

Diksarwira adalah kegiatan yang merupakan syarat wajib ketika diterima dan akan diangkat menjadi pegawai PT KAI.

Di akun Instagram-nya, Julian Dwi Setiyono kerap mengunggah aktivitasnya bersama keluarga.

Termasuk bersama sang istri dan anak perempuan semata wayangnya.

Ia juga kerap mengunggah foto-foto hasil jepretannya serta kegiatannya bersepeda.

Hingga awal Oktober 2023, Julian Dwi Setiyono kerap mengunggah video berupa petikan ceramah dari sejumlah dai kondang.

Mulai dari Das'ad Latif, Felix Siauw, Adi Hidayat, Habib Husein Ja'far Al Hadar, hingga Hanan Attaki.

Postingan Terakhir

Pun sebelum meninggal, Julian Dwi Setiyono juga mengunggah petikan ceramah dari Ustaz Oemar Mita.

Dalam petikan video yang di-post Julian Dwi Setiyono, Oemar Mita menyinggung tentang kematian hati.

Baca juga: Cerita Korban Selamat Tabrakan Kereta di Cicalengka, Ada Penumpang yang Terlempar Keluar Gerbong

"Banyak orang yang hidup jasadnya, tapi mati hatinya. Makanya sampai para ulama mengatakan, orang yang paling buruk adalah orang mati hatinya sebelum mati fisiknya."

"Orang kalau mati hatinya sebelum mati fisiknya, maka apapun yang dia perbuat tidak akan pernah mendatangkan kemaslahatan."

"Kalau hatinya sudah betul-betul mati, yang dia tuju hanya mengagungkan nafsunya, memenangkan egonya," kata Oemar Mita dalam video yang diunggah Julian Dwi Setiyono.

Postingan terakhir Julian Dwi Setiyono lantas menjadi sorotan netizen. Mayoritas menuliskan ucapan duka untuk sang masinis.

rioprtama23: Pak Julian, terimakasih sudah menyapa para RF di Daop 1, semoga Khusnul khatimah yaaa pak.

adivnm: Husnul khotimah pak Masinis KA 350, Bandung 5 Januari 2024. Semoga diberikan tempat terbaik disisinya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Aamiin yra

lusi.fzh: Masya Allah postingan terakhir nya tentang kematian .. semoga husnul khatimah pak masinis

akbarzkyy__: Innalillahi Wainnailaihi Rajiuun, terima kasih bapak atas segala perjuangan bapak demi melayani pelanggan dan perkeretaapian indonesia, husnul khotimah semoga ditempatkan yang baik di sisi-Nya.

 

 

 

Diberitakan sebelumnya, KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya bertabrakan di KM 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Jumat (5/1/2024) pukul 06.03 WIB.

Kedua KA ini terlibat tabrakan dalam satu jalur lintasan.

Dalam tragedi adu banteng ini, KA Turangga membawa 287 penumpang, sedangkan KA Lokal Bandung Raya mengangkut 191 penumpang.

Dikutip dari TribunJabar.id, tim BASARNAS masih berupaya mengevakuasi dua korban yang masih terjebak di dalam kereta.

Kepala Kantor Basarnas Bandung, Hery Marantika mengatakan, pihaknya telah membagi dua tim untuk melaksanakan evakuasi di lokasi kejadian tabrakan.

Hingga saat ini, masih terdapat dua korban yang terjebak di dalam gerbong kereta api.

"Masih ada dua korban yang terjebak di dalam," ujar Hery, dilansir dari KompasTV, Jumat siang.

Salah satu korban masih terjebak di dalam gerbong yang posisinya terguling. Sementara, korban lainnya terjepit di antara gerbong.

Pihaknya pun berupaya untuk mengevakuasi kedua korban dengan dua metode.

"Pertama, gerbongnya kami tarik atau kami angkat, kalau tidak bisa diupayakan badan gerbongnya kami potong," terang Hery.

Mengenai kondisi kedua korban yang terjebak, pihaknya menyebut masih fokus untuk mengevakuasi.

"Nanti kami akan sampaikan, saat ini izinkan kami menyelesaikan tugas dengan baik sehingga meminimalisir korban meninggal dunia," tandasnya.

(Tribunnews.com/Sri Juliati) (TribunJabar.id/Rheina Sukmawati)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Julian Dwi Setiyono, Masinis KA Bandung Raya Meninggal dalam Tabrakan di Cicalengka

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
KA TuranggaKA Commuter Bandung RayaCicalengkaKecelakaan Kereta Api
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved