Polemik Debat Ketiga Diselenggarakan MNC Grup, Ditolak TKN Prabowo-Gibran hingga Konflik Kepentingan

TRIBUNWOW.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) memilih MNC Grup sebagai penyelenggara debat ketiga yang diikuti oleh calon presiden pada Minggu (7/1/2024) mendatang.

MNC Grup sebagai penyelenggara menjadi sorotan lantaran kepemilikannya mengarah pada koalisi calon presiden tertentu.

Ia adalah Hary Tanoesoedibjo, pemilik MNC Grup yang juga Ketua Umum Partai Perindo koalisi pendukung capres Ganjar Pranowo - Mahfud MD.

Baca juga: 4 Elektabilitas Terbaru Capres-Cawapres seusai 2 Kali Debat, Prabowo-Gibran Selalu di Atas 40 Persen

Sontak, penyelenggaraan debat ketiga itu menuai polemik.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka menolak MNC Grup sebagai media penyelenggara.

Dikutip dari Tribunnews, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Grace Natalie meminta agar KPU menimbang ulang pemilihan itu.

"MNC Group dan pemiliknya, Pak Harry Tanoe, adalah ketua umum partai yang saat ini mendukung salah satu paslon 03, rasanya sih lebih baik ditimbang ulang oleh KPU." ujar Grace, Senin (1/1/2024).

Grace Natalie menyarankan agar KPU tidak hanya menunjuk MNC Group sebagai penyelenggara debat ketiga.

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Enggan Komentari Hasto yang Sangkutkan Prabowo dalam Kasus Penganiayaan Relawan

Ia menyarankan KPU untuk melakukan kombinasi dengan media lainnya.

"Mungkin ada perimbangan, ada kombinasi yang lebih beragam agar penyelenggaranya gak semuanya jaringan MNC."

"Nanti kan mungkin ada kekhawatiran dari paslon yang lain, bukan hanya 02 ya," tambahnya.

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Pemilik MNC Grup Hary Tanoesoedibjo membantah akan ada konflik kepentingan dalam debat capres itu.

"Enggak ada. Enggak ada conflict of interest (konflik kepentingan)," kata Hary saat ditemui di GOR Satria, Semarang, Senin (1/1/2024).

Menurutnya, medianya hanya berperan untuk menyiarkan saja dan sudah sesuai dengan ketentuan KPU RI.

"Tanya KPU saja, ya. Kita cuma broadcast saja. Ah itu (konflik kepentingan) sih enggak akan ada," jelasnya.