4 Hasil Survei Terbaru Elektabilitas Capres-Cawapres 2024, Ini Reaksi Cak Imin, Mahfud MD, Gibran

TRIBUNWOW.COM - Hasil Survei terbaru terkait elektabilitas calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) di 4 lembaga survei, antara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Diketahui, ada tiga pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024, yakni pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan pasangan nomor urut 3, yaitu Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Berdasarkan Hasil Survei terbaru dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), pasangan Prabowo-Gibran masih unggul di posisi pertama.

Baca juga: Prabowo-Gibran Unggul di Jawa Timur berdasarkan 4 Lembaga Survei, Ada yang Lebih dari 50 Persen

Kemudian berdasarkan survei yang dilakukan pada 13-18 Desember 2023 itu, pasangan Anies-Cak Imin (AMIN) menempati urutan kedua.

Sementara itu, pasangan Ganjar-Mahfud MD berada di posisi terakhir.

Meski CSIS menempatkan AMIN di posisi kedua, Cak Imin menyebut survei internal menunjukkan elektabilitas mereka lebih dari itu.

"Bersyukur kita naik kan, tapi di survei-survei kami (internal) lebih dari itu kenaikan kami," kata Cak Imin di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (28/12/2023) dikutip dari Tribunnews.com.

Ketua Umum PKB itu tetap menyambut baik hasil survei CSIS.

Baginya, hasil survei apa pun menjadi evaluasi bagi pasangan AMIN.

"Karena itu survei evaluasi cambuk motivasi untuk bekerja lebih keras lagi," ujar Cak Imin.

Sementara itu, reaksi berbeda ditunjukkan oleh Mahfud MD dalam menanggapi hasil survei dari CSIS.

"Saya enggak percaya sama sekali," kata Mahfud saat mendatangi Pondok Pesantren Al-Khoziny, Desa Siwalanpanji, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Kamis, dilansir Kompas.com.

Baca juga: Prabowo - Gibran Kuasai Seluruh Provinsi di Jawa kecuali Jateng dan DIY berdasar 3 Lembaga Survei

Pria berusia 66 tahun itu menyebut, CSIS sempat meramal Joko Widodo (Jokowi) kalah di pemilihan presiden (pilpres), tetapi ternyata tak tepat.

"CSIS dulu itu kan pernah meramal Pak Jokowi kalah. Dua minggu sebelum Pilpres sudah ada berita berdasarkan hasil survei CSIS Jokowi game over, tapi salah total," jelasnya.

Oleh sebab itu, ia lebih berpegang pada hasil survei yang dikeluarkan oleh Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud sebagai rujukan informasi mengenai elektabilitasnya.