Diungkap Pengacara, Ini Pesan Terakhir Lukas Enembe soal Kasus Hukumnya sebelum Meninggal Dunia

TRIBUNWOW.COM - Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe meninggal dunia saat tengah jalani hukuman di rumah tahanan KPK, Selasa (26/12/2023).

Lukas Enembe meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto karena gagal ginjal yang ia alami.

Lukas Enembe merupakan terdakwa kasus suap dan gratifikasi.

Baca juga: Kronologi Lukas Enembe Meninggal di RSPAD, Disebut dalam Keadaan Gelisah hingga Minta Tidur Kembali

Sebelum meninggal dunia, ia sempat tak mau membicarakan soal kasus hukum yang menjeratnya.

Hal ini dikatakan oleh Kuasa Hukum Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona di rumah duka.

"Memang dia tahu bahwa lagi proses hukum, dia juga tidak terlalu memikirkan, dia bilang ya terserah lah," kata Petrus menirukan Lukas Enembe.

"Jadi Beliau tidak banyak ngomong soal hukumnya," tambah Petrus dikutip dari Tribun Jakarta.

Menanggapi hal tersebut, Petrus mengatakan jika tak mau juga membebaninya dengan proses hukum saat ini.

Baca juga: AHY Turut Berduka Cita atas Meninggalnya Lukas Enembe, Singgung sebagai Kader Demokrat yang Loyal

"Kami juga tidak mau membebankan dia dengan cerita-cerita hukum."

"Karena Beliau itu tidak semua penjelasan hukum bisa mau dengar dengan baik. Ada kalanya emosi apalagi dengan kami," tambahnya.

Diketahui, Lukas Enembe ditangkap KPK dalam kasus suap dan gratifikasi terkait sejumlah proyek infrastruktur di Papua.

Eks Ketua DPD Demokrat Papua ini divonis 8 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider 4 bulan kurungan.

Lukas Enembe juga dibebani kewajiban membayar uang pengganti sebanyak Rp 19,6 miliar.

Baca juga: Blokir Rekening Berisi Rp 76,2 Miliar, KPK Sebut Lukas Enembe Terima Gratifikasi hingga Rp 10 Miliar

Diberitakan sebelumnya, Petrus Bala Pattyona turut menceritakan kronologi meninggalnya Lukas Enembe.

Dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Lukas Enembe sebelumnya memang tengah mendapatkan perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto.

Namun, jelang berpulang, Lukas Enembe dalam kondisi yang tidak drop dari sakitnya.

"Jadi Beliau tidak ada dropnya, tadi kira-kira jam 9-nan Beliau bangun lalu ada satu adik yang biasa menemani Beliau turun dari tempat tidur kemudian hanya berdiri kira-kira 1 menit lalu minta tidur kembali," ujar Petrus.

"Begitu tidur kembali, mau tidur dalam keadaan berdiri maaf saja Beliau sudah tak ada nafas. Itu saja jadi tidak ada tanda-tanda Beliau drop."

Baca juga: 1 Orang Tewas dan 3 Lainnya Kena Tembak Buntut Kerusuhan Penangkapan Lukas Enembe di Bandara Sentani

Bahkan, tiga hari sebelum meninggal dunia, Petrus sempat melihat langsung kondisi Lukas Enembe.

"Terakhir mengunjungi bapak Jumat malam jam 10, bapak masih makan kentang di kasih mamah," katanya.

Kondisi Eks Gubernur Papua itu mulai gelisah hingga dinyatakan meninggal dunia pada pukul 10.45 WIB.

"Kira-kira jam 9 ada adik yang menunggu bapak mulai kontak kami bahwa bapak sudah dalam keadaan gelisah," ujar Petrus.

Setelah mendapat kabar tersebut, seluruh tim dari Lukas Enembe berkumpul di RSPAD.

"Memang dalam setengah jam kami berkumpul bergabung di kamar perawatan. Kami menyaksikan sendiri bapak sudah berpulang," tambahnya. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)