Muak dengan Israel, Parlemen Inggris Minta Hentikan Ekspor Senjata hingga AS Tuntut Tarik Dukungan

TRIBUNWOW.COM - Kekejaman Israel ke Gaza sudah berada di luar akal sehat bahkan hal ini jadi sorotan negara yang awalnya mendukung pasukan Benjamin Netanyahu itu.

Dikutip dari Middle East Eye, sejumlah negara barat bersiap untuk tak lagi berada di pihak Israel, Kamis (14/12/2023).

Seperti beberapa elemen penting di negara Inggris dan Amerika Serikat.

Baca juga: Keluarga Sandera Israel Marah dengan Netanyahu, Sebut Pimpinan Hamas-lah yang Telah Bebaskan Mereka

Lebih dari 12 orang anggota parlemen di Inggris telah menyerukan agar pemerintah menghentikan ekspor senjata ke Israel.

Pasalnya, mereka khawatir Inggris ikut terlibat dalam kekejaman yang dilakukan Israel ke Gaza.

Menurut Kampanye Menentang Perdagangan Senjata (CAAT), pemerintah Inggris telah memberikan izin ekspor militer senilai setidaknya £472 juta ke Israel sejak Mei 2015.

Anggota parlemen Partai Buruh John McDonnel mempertanyakan fungsi senjata yang dikirimkan tersebut.

"Apakah pemerintah mengetahui apakah senjata militer digunakan menyerang Gaza atau tidak?" tanya McDonnel.

Baca juga: Terowongan Gaza yang Jadi Markas Hamas Terancam Ditenggelamkan oleh Israel, Ini Rencana IDF

Pasalnya diduga, ekspor senjata mereka yakni suku cadang pesawat F-16 dan F-35 digunakan dalam pemboman yang dilakukan Israel.

Sebelumnya, Inggris memang memasok senjata selama perang di Gaza pada 2009 dan 2014 lalu.

"Untuk melihat dengan tepat bagaimana pasokan yang kami berikan digunakan dan apakah ini digunakan di Gaza, karena jika ya, saya khawatir kita telah terlibat dalam kejahatan perang,” kata McDonnell.

Beberapa organisasi besar di Inggris yang berbasis pemerintah juga menyerukan diakhirinya transfer senjata itu.

Dalam kesempatan bersama, anggota Partai Buruh lainnya, Zarah Sultana bercerita soal kisah warga Palestina di Gaza yang dibunuh dalam beberapa pekan terakhir.

Termasuk korbannya adalah remaja yang ingin jadi dokter, ibu dan bayinya yang sedang tidur, hingga seorang anak yang tewas digendong sang kakek.

Baca juga: Perubahan Emily, Anak Israel yang Dibebaskan Hamas, Jadi Lebih Welas Asih dan Peduli Orang Lain

"Saya ingin mengingatkan rekan-rekan dan seluruh DPR tentang rasa kemanusiaan yang sama terhadap mereka yang dibantai di Gaza hari ini," dia berkata.

"Suka atau tidak, tempat ini sangat terlibat dalam kekejaman yang kita lihat dilakukan terhadap rakyat Palestina."

Sementara itu, desakan juga terjadi di Amerika Serikat yang merupakan skutu dekat Israel.

Senator AS Bernie Sanders mengirimkan surat ke Presiden Joe Biden untuk menarik dukungannya ke Israel.

Sejumlah anggota parlemen di kongres melakukan mobilisasi menentang pendanaan perang Israel terbaru.

Baca juga: Israel dan Hamas Sepakati Perpanjangan Gencatan Senjata Hari ke-7 di Detik Terakhir saat Hari Keenam

Surat oleh Sanders, yang dikirimkan kepada Biden pada hari Selasa, menguraikan dukungan militer kuat yang diterima Israel dari AS sejak 7 Oktober.

Saat itu perang Israel, termasuk ribuan amunisi dan bom yang menurutnya menyebabkan Washington terlibat dalam pelanggaran hukum internasional.

"Pemerintah Amerika Serikat telah mendesak Israel untuk mengubah taktiknya, namun kami tidak berbuat banyak selain meminta dengan baik sambil terus mengaktifkan kampanye tersebut," kata Sanders.

“Pendekatan militer yang dilakukan pemerintahan Netanyahu saat ini tidak bermoral, melanggar hukum internasional, dan Amerika Serikat harus mengakhiri keterlibatan kami dalam tindakan tersebut.”

Diketahui, sejak perang meletus di Gaza, AS sudah memberikan 15.000 bom dan hampir 60.000 peluru artileri ke Israel.

Angka tersebut termasuk lebih dari 5.400 bom seberat 2.000 pound. (TribunWOw.com/ Tiffany Marantika)