Pilpres 2024
Momen Gibran Cium Tangan Megawati Jadi Sorotan, Dianggap Bertentangan hingga Status Kader di PDIP
Gibran mengaku momen cium tangan Megawati bukan sebagai tanda untuk dirinya mengundurkan diri dari PDIP.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Salim saja menghormati beliau," ujar Gibran usai penetapan nomor urut di KPU.
Diketahui, hingga kini belum ada kejelasan soal status Gibran jadi kader PDIP lantaran belum ada pihak yang mengatakan dirinya sudah keluar atau dikeluarkan.
Sementara itu, pengamat politik Bivitri Susanti mengatakan ada narasi politik dinasti dan itikad baik dari Gibran.
Baca juga: Pertarungan di Jawa Timur Sengit, Hasil Survei Elektabilitas Prabowo-Gibran Melejit Versi 2 Lembaga
"Soal dinasti politik ada tanggapan balik, counter naratif bahwa tidak ada masalah asalkan keluarganya patriotik atau keluarganya bertingkat baik," kata Bivitri berdiskusi bertajuk menyelamatkan demokrasi dari cengkraman oligarki dan dinasti politik, Hotel Borobudur, Jakarta (14/11/2023).
Menurutnya dinasti politik yang digaungkan untuk Jokowi bukan soal keluarganya.
"Tapi politik dinasti dari para ahli ilmu politik bukan sekadar politik keluarga. Kenapa menggunakan istilah politik dinasti karena ada sebabnya," jelasnya.
Ia melanjutkan para ahli politik ingin mengacu kepada dinasti pada masa lalu.
Bukan hanya sekadar keluarga, tetapi sistem yang memungkinkan kekuasaan diberikan turun temurun seperti zaman dinasti.
"Tidak ada soal kapasitas politiknya, tidak ada soal pengalamannya, rekam jejaknya. Asal diberikan turun temurun itu cara berpolitik yang salah. Itu sebenarnya yang tengah dibicarakan tentang politik dinasti," terangnya dikutip dari Wartakota.
Baca juga: Nomor Urut Peserta Pilpres 2024: Anies-Muhaimin No 1, Prabowo-Gibran No 2 dan Ganjar-Mahfud MD No 3
Sementara dikutip dari Antara, Analis politik Mikhael Rajamuda mengatakan aksi cium tangan Gibran ke Megawati adalah tanda yang sangat ikonik.
"Sebuah tanda yang sangat ikonik yang secara normatif akan dibaca seolah-olah merepresentikan adab ketimuran," kata Mikhael.
Namun, di sisi lain ada tujuan khusus yang ingin ditunjukaan.
"Manipulasi tanda yaitu sebuah proses representasi lewat tanda di ruang publik yaitu aksi cium tangan dengan tujuan untuk menggantikan fakta sesungguhnya yang sudah terjadi dalam riil politik," tambahnya.
"Tindakan Gibran selama beberapa pekan terakhir terhadap Megawati dan PDIP sebagai partai yang membesarkan dirinya juga keluarganya, justru bertentangan dengan tanda ini," ujarnya. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)
Sumber: TribunWow.com
Sapa 3 Partai Pendukung Ganjar-Mahfud, Megawati Sebut Tak Ada Koalisi dan Oposisi: Kerjasama |
![]() |
---|
Anies Baswedan Kaget Dirinya Cetak Sejarah dengan Datang ke Agenda Penetapan Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Momen Jokowi Kenalkan Prabowo saat Membuka World Water Forum di Depan Para Negara Delegasi |
![]() |
---|
Reaksi 2 Kepala Negara saat Prabowo Kenalkan Gibran sebagai Wakil Presiden Terpilih: Sangat Muda |
![]() |
---|
2 Faktor Penyebab Prabowo dan Megawati Tak Kunjung Bertemu seusai Pilpres 2024 Menurut Pengamat |
![]() |
---|