Breaking News:

Pilpres 2024

Baliho Ganjar-Mahfud di Pematang Siantar Diturunkan, PDIP: Ada Oknum-oknum Aparat yang 'Over Acting'

PDIP buka suara terkait baliho Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang diturunkan di Pematang Siantar, Sumatra Utara.

Penulis: Aulia Majid
Editor: auliamajd
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Bacapres dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo (kiri) dan Bacawapres Mahfud MD (kanan) seusai pengumuman Bakal Calon Presiden dari PDIP di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (18/10/2023). Mahfud MD resmi ditunjuk sebagai Bakal Calon Presiden dari PDI Perjuangan untuk mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNWOW.COM - Buntut diturunkannya baliho Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pematang Siantar, Sumatera Utara beberapa waktu lalu, PDIP kini buka suara terkait aksi tersebut.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara melakukan penertiban atribut dan alat peraga kampanye (APK) yang dianggap melanggar aturan.

"Penertiban dilakukan secara keseluruhan untuk yang tidak sesuai ketentuan, terkhusus di zona rumah ibadah, instansi pemerintahan, dan pendidikan," ujar Kepala Satpol PP Kota Pematang Siantar, Pariaman Silaen pada Senin, 13 November 2023 lalu.

Baca juga: 6 Survei Capres Terbaru, Adu Elektabilitas Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud, Anies-Imin, Siapa Terkuat?

Buntut pencopotan baliho Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Kota Pematang Siantar tersebut, politikus PDIP Aria Bima menilai ada oknum aparat yang terlalu berlebihan dalam bertindak.

"Ini yang mungkin disinggung ada oknum aparat, saya tidak katakan oknum aparat secara keseluruhan, ada oknum-oknum aparat yang over acting," ujar Aria Bima saat ditemui di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat pada Senin 13 November 2023 lalu.

"Satu pihak difasilitasi dipasang di mana-mana, satu pihak ada yang masang satu dua baliho saja digulung atau dicopot," tambahnya.

Aria Bima menilai apabila ada pelanggaran dalam pemasangan APK atau baliho bisa dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atau tim kampanye pendukung yang terkait.

Aria Bima menambahkan bahwa penurunan baliho peserta Pemilu 2024 bisa saja membuat aparat tidak disukai oleh masyarakat umum.

"Kalau ada kesalahan atau ketidakberesan pemasangan, tentunya ada proses penindakan, apa ke Bawaslu atau pada tim kampanyenya, yang lebih teduh, yang tidak memunculkan keberingasan masyarakat yang merasa simbol pilpresnya atau simbol partainya diturunkan," lanjutnya.

Aria Bima juga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tetap mengawasi dan memberi pengawalan kepada Pemilu 2024 agar tindakan pencopotan baliho tidak kembali terjadi.

Karena menurut Aria Bima pengawasan Pemilu 2024 adalah tugas dari Presiden Jokowi.

"Ini yang diingatkan oleh Ibu (Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri) tidak bermaksud kemudian semakin buat keruh, tapi Ibu mengingatkan ada kecenderungan hati-hati kepada netralitas yang akhir-akhir ini kok cenderung mulai tidak terlihat, jangan seperti zaman orde baru," tuturnya.

Politikus PDIP, Aria Bima
Politikus PDIP, Aria Bima (KOMPAS.com/INDRA AKUNTONO)

Baca juga: BREAKING NEWS - KPU Tetapkan 3 Capres-Cawapres 2024: Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud, Anies-Muhaimin

Elite PDIP Sempat Dibuat Geram Baliho Ganjar-Mahfud di Bali Tiba-tiba Dicopot

Elite PDIP yakni Komarudin Watubun turut mengomentari dicopotnya baliho capres dan cawapres partai berlogo banteng tersebut, yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Bali.

Dilansir TribunWow.com, pada Selasa 31 Oktober 2023 lalu, baliho Ganjar-Mahfud MD yang terpasang di Gianyar, Bali tersebut dicopot jelang hadirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melakukan kunjungan kerja di daerah tersebut.

Halaman
123
Tags:
Ganjar PranowoMahfud MDAria BimaPDIPPresiden Joko Widodo (Jokowi)Pilpres 2024
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved