Pilpres 2024
Saat Prabowo Kembali Singgung Kekalahannya di Pilpres 2019 hingga Puji Jokowi: Saya Mantap Bersatu
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menceritakan pengalamannya saat kalah dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Menteri Pertahanan RI (Menhan) Prabowo Subianto kembali memuji sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga singung kekalahnnya di Pilpres 2019.
Hal itu disampaikan bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto saat menghadiri Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang digelar di Jakarta Timur pada Selasa (7/11/2023).
Prabowo Subianto awalnya mengungkapkan pengalamannya saat kalah dalam kontestasi Pilpres 2019.
"Waktu tahun 2019 ya kan, saya kalah," ujar Prabowo Subianto dilansir Kompas.com.
Baca juga: PAN Menyangkal Hasil Survei Elektabilitas Prabowo Turun setelah Gandeng Gibran Rakabuming
Pengakuan tersebut membuat sebagian hadirin tertawa.
Prabowo pun merespons hal tersebut.
"Loh kalah (ada yang) ketawa lagi. Sedih lho kalah," kata Prabowo.
Dia mengatakan, saat itu merupakan periode yang kritis.
Sebab, dia melihat para pendukungnya marah.
Namun, Prabowo menyadari bahwa jika dirinya ikut marah akan menimbulkan perpecahan.
"Saya melihat pengikut pengikut saya waktu itu diujung kemarahan. Saya ingat, saya sadar, saya mengerti, oh hati-hati, Indonesia selalu jadi korban pecah belah, selalu korban adu domba. Selalu korban devide et impera," tutur dia.
Selama ratusan tahun sejarah Indonesia, kata Prabowo, selalu ada adu domba antar-suku, agama, dan ras.
Bahkan, di dalam satu agama terkadang terjadi perpecahan karena perbedaan pandangan.
Prabowo tidak ingin hal itu terulang.
Baca juga: Ulama, Tokoh Senior, Jenderal Purn hingga Artis Jadi TKN Prabowo-Gibran 2024, Ini Daftar Lengkapnya
Oleh karena itu, saat Presiden Jokowi menjadi pemenang Pilpres 2019 dan merangkul dirinya, Prabowo pun bergabung.
"Bahwa pada saat kritis itu saya tidak mau. Saya katakan, marilah kita hindari perpecahan dan pada saat itu, Pak Jokowi yang menang. Dia mengulurkan tangan. Dia mengajak saya bergabung, dia mau mengajak saya bersatu," tutur dia.
"Dia memberi kesempatan kepada saya untuk berbakti dan mengabdi bersama sama untuk seluruh rakyat Indonesia. Pak Jokowi kalahkan saya. Tapi saya punya insting, saya punya firasat. Pak Jokowi ini hatinya baik, niatnya baik, hasratnya baik, sama dengan saya," ujar Prabowo.
Prabowo pun akhirnya masuk kabinet Jokowi untuk periode 2019-2024.
Menurut dia, setelah pilpres tersebut, tidak penting lagi siapa yang jadi pemenang pertama, kedua, atau ketiga.
"Kalau niat kita sama, hasrat kita sama ingin berbakti untuk seluruh rakyat Indonesia, kenapa kita tidak bisa berkerja sama," kata Prabowo.
"Siapa yang nomor satu, siapa yang nomor dua siapa yang nomor tiga engga ada urusan, itu tidak penting, kita (harus) bersatu," ujar Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Baca juga: Nasib Bobby Nasution setelah Nyatakan Dukungan ke Prabowo-Gibran, Diberi Waktu untuk Kembalikan KTA
Puji Jokowi
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo juga memandang Presiden Jokowi sebagai sosok yang pemberani, melebihi keberanian para jenderal.
Padahal, kata Prabowo, Jokowi bukan tentara atau pernah menjadi Komando Pasukan Khusus (Kopassus) seperti dirinya.
"Kadang-kadang saya sebagai mantan tentara, aku lihat beliau (Jokowi) ini tidak pernah Kopassus, tidak pernah, tapi keberaniannya mungkin melebihi semua jenderal gitu," ujar Prabowo saat memberi paparan dalam Rakernas LDII, Selasa (7/11/2023).
"Enggak bergeming, terus. Beliau diejek, beliau dihina, terus," sambungnya.
Lalu, Prabowo mengenang perintah Jokowi untuk dilakukan hilirisasi demi kemakmuran rakyat Indonesia.
Menurutnya, Jokowi saat itu meminta agar semua bahan sumber daya alam yang ada di Indonesia harus diolah di dalam negeri.
Maka dari itu, bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju ini ingin meneruskan perjuangan Jokowi.
"Karena itu saya mantap saya bersatu dengan Pak Jokowi, saya akan melanjutkan perjuangannya Pak Jokowi," imbuhnya. (*)
Baca berita Pilpres 2024 lainnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prabowo Bilang Jokowi Bukan Kopassus, tetapi Keberaniannya Kalahkan Jenderal" danĀ "Ceritakan Kekalahannya Saat Pilpres 2019, Prabowo: Sedih Lho Kalah"
Sumber: Kompas.com
Sapa 3 Partai Pendukung Ganjar-Mahfud, Megawati Sebut Tak Ada Koalisi dan Oposisi: Kerjasama |
![]() |
---|
Anies Baswedan Kaget Dirinya Cetak Sejarah dengan Datang ke Agenda Penetapan Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Momen Jokowi Kenalkan Prabowo saat Membuka World Water Forum di Depan Para Negara Delegasi |
![]() |
---|
Reaksi 2 Kepala Negara saat Prabowo Kenalkan Gibran sebagai Wakil Presiden Terpilih: Sangat Muda |
![]() |
---|
2 Faktor Penyebab Prabowo dan Megawati Tak Kunjung Bertemu seusai Pilpres 2024 Menurut Pengamat |
![]() |
---|