Breaking News:

Perang Israel Vs Hamas

Akses Internet dan Telepon di Gaza Terputus Total, Buka Ancaman jika Kekejaman Israel Tak Terendus

Atas terputusnya jaringan telepon dan internet di Gaza, HRW menilai akan ada kekejaman yang ditutupi Israel dan tak tersampaikan ke luar.

Fatima Shbair AP/ Adam Sella Al Jazeera
Kondisi Palestina (kiri) dan Israel (kanan) setelah serangan lawan Hamas, Terbaru, Atas terputusnya jaringan telepon dan internet di Gaza, HRW menilai akan ada kekejaman yang ditutupi Israel dan tak tersampaikan ke luar Sabtu 28 Oktober 2023 

TRIBUNWOW.COM - Human Rights Watch (HRW) menyoroti aksi Israel yang memutus total jaringan telekomunikasi dan internet di Jalur Gaza, Sabtu 28 Oktober 2023.

Dikutip dari ArabNews, pemadaman telepon dan internet itu diberlakukan di hampir seluruh Jalur Gaza.

Bersamaan dengan itu, Israel terus melakukan pengeboman di wilayah Palestina.

Baca juga: Detik-detik Juru Bicara Hamas Marah dan Keluar dari Wawancara setelah Dapat Pertanyaan Ini

Atas terputusnya jaringan itu, HRW menilai akan ada kekejaman yang ditutupi Israel dan tak tersampaikan ke luar.

Diketahui pemutusan itu sudah berlangsung sejak Jumat 27 Oktober 2023 lalu atau hampir 3 minggu Israel mulai membombardir kantong Palestina.

“Pemadaman telepon dan Internet secara luas terjadi di Gaza pada 27 Oktober 2023, di tengah pemboman Israel yang dilakukan secara terpadu," kata HRW dalam sebuah pernyataan.

"Hampir seluruhnya memutus akses dunia luar terhadap 2,2 juta penduduk,” kata HRW dalam sebuah pernyataan.

“Pemadaman informasi ini berisiko menutupi kekejaman massal dan berkontribusi terhadap impunitas atas pelanggaran hak asasi manusia,” ujar Deborah Brown, peneliti senior teknologi HRW.

Baca juga: Detik-detik Tentara Inggris-Israel Terbunuh setelah Melempar Granat Aktif dari Hamas Sebanyak 8 Kali

Sejumlah lembaga internasional dan LSM mengatakan mereka kehilangan kontak dengan staf mereka di Gaza pada hari itu.

Bahkan termasuk PBB dan badan kemanusiaan OCHA yang tak bisa mengakses pembaruan informasi.

Sementara LSM Amnesty International mengatakan pihaknya juga kehilangan kontak dengan rekan-rekannya di Gaza.

“Pemadaman komunikasi ini berarti semakin sulitnya memperoleh informasi dan bukti penting tentang pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang yang dilakukan terhadap warga sipil Palestina di Gaza,” tambahnya.

Israel Ketakutan setelah Pimpinan Tiga Kelompok Bertemu

Pertemuan penting terjadi antara pimpinan Hizbullah, tokoh senior Hamas dan Jihad Islam Palestina di Beirut, Rabu 25 Oktober 2023.

Mereka adalah Hassan Nasrallah, pemimpin kelompok militan Hizbullah Lebanon, Saleh al-Arouri, wakil pemimpin Hamas, dan Ziad al-Nakhleh, pemimpin Jihad Islam Palestina.

Dikutip dari Sky News, pertemuan penting mereka membahas tujuan soal cara memenangkan perlawanan untuk Gaza dan Palestina.

Baca juga: Tawanan di Palestina Gambarkan Kondisinya seperti di Neraka namun Dapat Perlakuan Lembut dari Hamas

Pertemuan itu terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran soal perang Israel vs Hamas akan jadi konflik regional yang meluas.

Di saat yang sama, juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Peter Lerner meminta dunia untuk berkumpul di sekitar Israel.

Ia berharap dukungan dari semua negara dan meminta Hamas perlu untuk dilenyapkan.

Selain tiga petinggi itu, rencananya juga akan bergabung militan lainnya yang didukung Iran di Beirut.

Baca juga: Video Jurnalis Ngaku Diserang Hamas hingga Tengkurap di Jalanan namun Warga Lain Berjalan Santai

"Membahas kemenangan nyata bagi perlawanan di Gaza dan Palestina serta menghentikan agresi berbahaya dan brutal Israel pada orang-orang di Gaza dan Tepi Barat," tulis dalam situs resmi yang dikelola Hizbullah.

Pimpinan Hizbullah Nasrallah belum berbicara secara terbuka tentang perang di Gaza dan bentrokan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.

Namun, pejabat tinggi Hizbullah lainnya telah memperingatkan Israel terhadap rencana invasi darat ke wilayah yang terkepung.

Menanggapi hal itu, Letkol Lerner mengatakan jika akan ada serangan yang memberatkan.

Baca juga: Warga Israel di Luar Negeri Diminta Kembali untuk Bantu Lawan Hamas, Anak Netanyahu Masih di Miami

Momen ketika Hamas mencoba menerobos wilayah Israel.
Momen ketika Hamas mencoba menerobos wilayah Israel. (The Times of Israel)

"Berpikirlah dengan hati-hati," kata Lerner memperingatkan musuhnya.

Lerner menambahkan saat ini pihaknya berperang dengan banyak elemen.

Termasuk Suriah yang dipandang sebagai front besar pendukung Lebanon.

“Hizbullah telah memperburuk situasi di front utara dengan Lebanon, dan ada kekhawatiran front utara mulai dari Suriah, hingga Lebanon, akan meningkatkan permusuhannya terhadap Israel,” katanya. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Perang Israel Vs HamasIsraelHamasPalestinaGazaJalur Gaza
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved