Terkini Daerah
Fakta Bocah Disiksa dan Disekap 1 Keluarga di Malang: Pelaku Pernah Nyaris Diusir Warga hingga Motif
Kasus penyekapan dan penganiayaan yang dialami oleh D (7) menggegerkan warga sekitar di Malang, Jawa Timur, ini faktanya.
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Kasus penyekapan dan penganiayaan yang dialami oleh D (7) menggegerkan warga sekitar di Malang, Jawa Timur.
Pasalnya, korban disekap dan disiksa oleh keluarganya sendiri selama enam bulan.
Para pelaku adalah ayah kandung korban berinisial JA (37), ibu tiri EN (42), lalu kakak tiri PA (21), nenek tiri MS (65), dan paman tiri SM (43).
Baca juga: Kisah Pilu R, Anak Yatim dan Ditinggal Ibu setelah Lahir, Kini Disetrika Tante karena Makan Rambutan
Aksi keji ini terungkap setelah D berhasil kabur dari rumah pada Senin (9/10/2023).
D ditemukan warga dalam kondisi mengenaskan, ia penuh luka, kurus, dan terindikasi busung lapar.
Diduga, selama penyekapan dilakukan, D dibiarkan kelaparan oleh para pelaku.
Sosok Ayah Kandung D Pernah Nyaris Diusir Warga
Seorang warga yang berinisial M (32), mengatakan ayah kandung korban, JA, bekerja sebagai pedagang asongan di lampu merah.
"Setahu saya, ibu tiri korban ini tidak bekerja. Kalau yang ayah kandung korban ini, merupakan pedagang asongan dan berjualan kacang di lampu merah maupun saat ada keramaian," paparnya, Kamis (12/10/2023), dikutip dari TribunJatim.com.
Menurut M, JA dan para tersangka lain dikenal sebagai warga yang tertutup dan jarang berkomunikasi dengan tetangga.
"Kepribadian para terduga pelaku itu tertutup, khususnya ayah kandung korban."
"Diajak kerja bakti sama warga, mereka tidak mau dan memilih menutup diri. Selain tertutup, juga tidak mau diatur," sambungnya.
Ia menambahkan JA pernah hampir diusir dari desa karena perilakunya yang meresahkan.
"Pernah, ayah kandung korban itu menyetel speaker dengan suara keras saat malam hari."
"Saat ditegur, malah marah-marah dan tidak terima," bebernya.
Kini, JA dan istri tirinya ditahan di Rutan Polresta Malang Kota.
Sementara, tiga tersangka lain ditahan di Lapas Perempuan Sukun.
Baca juga: Sehari sebelum Dibunuh Ibu Kandungnya, Bocah 13 Tahun Masih Cari Makan Sendiri, Videonya Viral
Motif Penganiayaan
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto, mengatakan motif penganiayaan ini lantaran korban disebut sering mencuri makanan.
Motif penganiayaan ini lantaran korban disebut sering mencuri makanan.
"Saat ditanya alasannya, tersangka menganggap korban D ini sering rewel dan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan tersangka."
"Semisal, mengambil makanan tanpa izin," jelasnya, Kamis (12/10/2023), dikutip dari SuryaMalang.com.
Menurut Danang Yudanto, para tersangka memiliki peran masing-masing dalam kasus penganiayaan ini.
JA, ayah kandung korban memasukkan tangan bocah tersebut ke dalam panci berisi air mendidih.
Korban juga dipukul menggunakan kemoceng dan lidahnya ditempeli rokok yang masih menyala.
Pria 37 tahun itu sempat mencekik leher korban dan menendangnya.
Sementara, PA, ibu tiri korban berulang kali memukul pipi D menggunakan tangan.
Para tersangka lain juga menyiksa korban dengan senjata tajam dan tangan kosong.
Sejumlah barang bukti kasus penganiayaan juga diamankan seperti kemoceng, satu buah panci listrik, satu buah pisau cutter, dan satu buah cincin akik.
Kelima tersangka dapat dijerat Pasal 80 UU No 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan ancaman hukumannya lima tahun penjara.
Kondisi Korban
Kondisi tubuh korban penuh dengan luka-luka dan terindikasi busung lapar karena jarang diberi makan.
Kompol Danang Yudanto mengatakan setelah dievakuasi dari rumahnya, korban langsung dibawa ke RS Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk menjalani perawatan.
Proses visum dilakukan untuk mengetahui luka yang ada di tubuh korban.
"Saat korban dievakuasi, mengalami luka cukup parah. Ada retakan di tulang rusuk, tangan, kaki hingga kepala korban."
"Selain itu, korban juga mengalami luka bakar hingga luka sayat."
"Untuk hasil visum secara keseluruhan, kemungkinan baru akan keluar seminggu setelah proses visum," terangnya, Kamis (12/10/2023).
Kondisi korban sempat drop ketika dibawa ke rumah sakit, namun saat ini telah berangsur pulih.
"Kini, kondisinya sekarang semakin membaik. Fokus kami adalah, bagaimana memulihkan kesehatan korban."
"Dan tentunya, kami terus berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang," sambungnya.
Sementara itu, tetangga korban, R (53) menjelaskan warga mengetahui D menjadi korban penganiayaan pada Senin malam.
"Jadi, saya diinformasikan dan dilapori oleh salah satu warga saya. Bahwa ada anak yang disekap dan disiksa," tuturnya.
R mengatakan di rumah tempat korban tinggal ada 8 orang termasuk ayah kandung dan ibu tirinya.
Menurutnya aksi penganiayaan yang dilakukan terhadap bocah 7 tahun itu sangat tidak manusiawi.
"Kalau air dari panci listrik itu sudah mendidih, korban disuruh memasukkan kedua tangannya ke dalam panci," bebernya.
(Tribunnews.com/Mohay) (SuryaMalang.com/Kukuh Kurniawan) (TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok JA, Ayah di Malang Siksa dan Sekap Anak Selama 6 Bulan, Pernah Hampir Diusir Warga dari Desa
Sumber: Tribunnews.com
Ajak Masyarakat Desa di Klaten Sadar Lingkungan, Mahasiswa KKN Unisri Buat Plangkat & Pojok Tanam |
![]() |
---|
Tingkatkan Kesadaran Kebangsaan Warga, Mahasiswa KKN 68 UNISRI Gelar HUT ke-80 RI di Desa Manjung |
![]() |
---|
Mahasiswa KKN 68 UNISRI Tata Kelola Perpustakaan SD 2 Manjung demi Tingkatkan Minat Baca Siswa |
![]() |
---|
Tingkatkan Rasa Percaya Diri, Mahasiswa KKN UNISRI Gelar Sosialisasi Public Speaking untuk Siswa SD |
![]() |
---|
Modal HP Pribadi, Mahasiswa KKN Unisri Bantu Promosikan Wisata di Desa Manjung |
![]() |
---|