Perang Israel Vs Hamas
PBB Gelar Pertemuan Tertutup Bahas Palestina dan Israel, Gagal Capai Konsensus
Simak PBB kecam perbuatan kelompok Hamas karena menyerang Israel dan menimbulkan kekacauan di Gaza.
Penulis: Magang TribunWow
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Amerika Serikat mendorong kecaman keras terhadap Hamas namun gagal mencapai konsensus yang diperlukan.
Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera.com, pada 9 Oktober 2023, Dewan Keamanan PBB telah bertemu secara tertutup dalam sesi darurat di tengah perang antara Israel dan Palestina, namun gagal mencapai mufakat.
Sekitar 1.100 orang telah meninggal sejak kelompok dari Palestina yang menguasai jalur Gaza (Hamas) melancarkan serangan ke kota-kota Israel pada Sabtu 7 Oktober 2023.
Baca juga: Fakta Perang Israel Vs Hamas: Jumlah Korban, Alasan, Situasi Terkini, hingga Reaksi Berbagai Negara
Israel membalas perbuatan tersebut dan menyatakan perang kemudian berbalik menggempur Gaza dan menewaskan ratusan orang.
Melihat kejadian tersebut, Amerika meminta 15 anggota Dewan Keamanan PBB untuk mengecam Hamas atas tindakannya yang memicu perang.
“Ada banyak negara yang mengutuk serangan Hamas. Tentu saja tidak semuanya,” kata diplomat senior Amerika Serikat Robert Wood kepada wartawan setelah sesi tersebut.
“Anda mungkin bisa menemukan salah satunya tanpa saya harus mengatakan apa pun,” kata Wood, mengacu pada Rusia, yang hubungannya dengan Barat telah memburuk tajam sejak invasi mereka ke Ukraina.
Dewan Keamana PBB bertemu selama 90 menit dan mendengarkan arahan dari utusan perdamaian Timur Tengah PBB Tor Wennesland.
Baca juga: Mencekamnya Situasi Perang Israel Vs Hamas Diungkap WNI di Gaza: Di Luar Sana Masih Dihujani Rudal
Para diplomat mengatakan anggota yang dipimpin oleh Rusia mengharapkan fokus yang lebih luas daripada mengutuk Hamas, karena pernyataan perlu disepakati melalui konsensus.
“Pesan saya adalah untuk segera menghentikan pertempuran dan melakukan gencatan senjata serta melakukan perundingan yang bermakna, yang telah disampaikan selama beberapa dekade oleh Dewan Keamanan," kata Vassily Nebenzia, duta besar Rusia untuk PBB.
“Ini sebagian disebabkan oleh masalah yang belum terselesaikan,” lanjutnya.
Duta Besar Palestina Riyad Mansour meminta para diplomat untuk fokus mengakhiri pendudukan Israel.
“Sayangnya, sejarah bagi beberapa media dan politisi dimulai ketika warga Israel terbunuh,” katanya Duta Besar Palestina, Riyad Mansour.
“Ini bukan saatnya membiarkan Israel menggandakan pilihan buruknya. Ini adalah waktu untuk memberitahu Israel bahwa mereka perlu mengubah haluan, bahwa ada jalan menuju perdamaian di mana tidak ada warga Palestina maupun Israel yang terbunuh," lanjutnya.
Baca juga: Ironi Warga Gaza Tak Punya Tempat untuk Mengungsi saat Perang, Warga Israel Pergi dari Negaranya
Dalam surat terbuka yang dikirmkan untuk Dewan Keamanan PBB menjelang pertemuan, beberapa organisasi HAM Palestina mengatakan bahwa keterlambatan PBB memungkinkan terjadinya kekerasan baru dan berarti anggotanya terlibat dalam kekerasan tersebut.
Sementara itu, jelang pertemuan, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan menunjukkan gambar grafis warga sipil Israel yang ditawan oleh Hamas.
“Ini adalah kejahatan perang yang terang-terangan dan terdokumentasi,” kata Erdan kepada wartawan.
“Kekejaman yang tak terbayangkan dan tak terbayangkan ini harus dikutuk. Israel harus diberikan dukungan yang teguh untuk membela diri – untuk membela dunia bebas.” lanjutnya.
(TribunWow Magang/Muhammad Al Kautsar)
Berita terkait Palestina lainnya
Hamas akan Nyatakan Kemenangan dalam Perang Gaza Lawan Israel setelah Kesepakatan Gencatan Senjata |
![]() |
---|
Tentara Israel IDF Diklaim Alami Rugi Besar di Jabalia, Disebut Lakukan Serangan Tanpa Arah |
![]() |
---|
Kegagalan Intelijen Israel pada 7 Oktober Buktikan Hamas Sulit Disusupi |
![]() |
---|
Ali Khamenei Sebut Tak Butuh Pasukan Proksi: Pejuang Perlawanan Bertempur atas Keyakinan Sendiri |
![]() |
---|
Ali Khamenei Tegas Teheran Katakan Tidak Butuh Pasukan Proksi seperti Hizbullah-Houthi |
![]() |
---|