Perang Israel Vs Hamas
Israel Kutuk Serangan Hamas yang Tewaskan Ratusan Warga, Netanyahu: Kami akan Melumpuhkan Mereka
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyuarakan aksi balas dendam terkait serangan Hamas yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Penulis: Aulia Majid
Editor: auliamajd
TRIBUNWOW.COM - Perdana Menteri Israel, yakni Benjamin Netanyahu nyatakan bakal menyiapkan serangan balasan atas aksi kelompok Hamas yang menewaskan banyak warga sipil di Israel.
Dilansir TribunWow.com, pada Sabtu 7 Oktober 2023 lalu, sempat terjadi penyerangan oleh Hamas yang menyasar rumah warga sipil Israel.
Akibat serangan Hamas tersebut, banyak korban jiwa berjatuhan di mana menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), sebanyak 350 nyawa telah melayang.
Baca juga: Didepak karena Invasi ke Ukraina, Rusia Kini Berupaya Masuk Kembali ke Dewan HAM PBB
Kini, Benjamin Netanyahu bakal menjanjikan serangan balasan yang hebat kepada Hamas buntut dari jatuhnya ratusan korban jiwa di Israel.
“Kami akan melumpuhkan mereka tanpa ampun,” ujar Benjamin Netanyahu, dikutip dari BBC, Minggu 8 Oktober 2023.
Disebut Israel langsung memberi serangan balasan lewat udara yang membuat 256 warga Palesitan terbunuh, menurut laporan dari Aljazeera.
Sedangkan data yang dipegang oleh pejabat kesehatan Palestina, sebanyak 1800 orang termasuk 120 anak-anak terluka akibat serangan balasan Israel.
Akibatnya, situasi tak terkendali dan korban nyawa potensi bertambah akibat peperangan tersebut.
Sebanyak 2,3 juta warga Palestina juga tengah terperangkap di Jalur Gaza dan menghabiskan malam tanpa listrik akibat serangan Israel yang memutus aliran listrik di pesisir Jalur Gaza.
Baca juga: Serangan Balasan Israel ke Hamas Palestina, Tewaskan 232 Orang di Jalur Gaza
Terbaru, jumlah korban soal serangan Hamas ke Israel, sebanyak 350 warga Israel disebut tewas dalam serangan Hamas.
Seperti diketahui, kelompok Hamas melakukan serangan terhadap Israel pada Sabtu (7/10/2023) dan telah memakan ratusan korban jiwa.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan jumlah warga Israel yang terbunuh telah meningkat menjadi 350 orang.
Kementerian Kesehatan menambahkan sebanyak 1.788 warga Palestina terluka, termasuk 121 anak-anak.
Pada hari Minggu (8/10/2023), IDF membagikan bahwa ada 26 tentara yang tewas dalam serangan Hamas.
"Israel terbangun dengan pagi yang mengerikan," kata juru bicara IDF Internasional Letkol Richard Hecht seperti dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (8/10/2023).
"Kami kehilangan tentara, komandan, dan banyak warga sipil," ucapnya.
"Orang-orang telah diculik di Gaza, tidak hanya tentara tetapi juga warga sipil, anak-anak, nenek-nenek," imbuhnya.
Lebih dari 50 warga Israel disandera di dua lokasi di perbatasan Jalur Gaza.
Di Kota Kibbutz Be'eri, setidaknya 50 sandera berhasil diselamatkan setelah ditahan selama 18 jam di ruang makan, dilansir dari Reuters.
Baca juga: Pernyataan Joe Biden soal Serangan Hamas, Amerika Serikat Beri Dukungan ke Israel
Hamas Culik Warga Israel dari Rumah
Beberapa video yang beredar online menunjukkan warga Israel yang diculik oleh Hamas.
Terlihat sebuah truk dikendarai melewati kerumunan orang di Jalur Gaza, yang diduga membawa sandera Israel.
Video lainnya di Jalur Gaza, menunjukkan seorang wanita bertelanjang kaki diseret dari belakang truk dengan tangan berlumuran darah terikat di belakang punggungnya.
Hamas juga menculik warga Israel yang berada di luar rumah.
Beberapa sandera dikatakan diambil dari sebuah pesta di luar ruangan di Kibbutz Re'im, tidak jauh dari Gaza.
Saksi mata mengatakan, Hamas yang mengendarai motor mulai menembaki pengunjung pesta sebelum menculik mereka dan banyak di antara mereka yang masih hilang, dikutip dari media Israel, Channel 12.
Penyanderaan di Perbatasan Jalur Gaza
Lebih dari 50 warga Israel disandera di dua lokasi di perbatasan Jalur Gaza.
Di Kota Kibbutz Be'eri, setidaknya 50 sandera berhasil diselamatkan setelah ditahan selama 18 jam di ruang makan.
Seorang wanita bernama Ella mengatakan dia dibarikade di tempat perlindungan bom selama berjam-jam di Kota Kibbutz Be'eri.
“Kami mendengar banyak suara tembakan, kami diberitahu bahwa teroris ada di ruang makan, kami mendengar banyak tembakan,” katanya, Minggu (8/10/2023), dikutip dari Reuters.
"Saya kehilangan kontak dengan keluarga saya. Saya tahu ayah saya telah diculik. Tidak ada yang memberi tahu kami apa yang terjadi. Saya tidak tahu apakah ibu saya masih hidup," lanjutnya.
Video lainnya di media sosial memperlihatkan orang-orang digiring sepanjang jalan tanpa mengenakan sepatu oleh militan di Kota Kibbutz Be'eri.
Belum diketahui apakah mereka adalah sandera yang sama di ruang makan. (TribunWow.com)
Baca berita lainnya
Sebagian artikel ini telah diolah dari Tribunnews.com dengan judul Serangan Balasan Israel Sarat Aroma Dendam, Netanyahu Sesumbar Hancurkan Hamas Tanpa Ampun