Profil Georginio Wijnaldum, Gelandang Produktif Al Ettifaq yang Jadi Kunci Kemenangan atas Al Taee

Pada tahun 2007, Wijnaldum di promosikan menuju tim Senior Feyenoord untuk berlaga di Liga Utama Belanda.

Empat musim bersama Feyenoord berhasil tampil apik, dengan menorehkan 23 gol dari 111 pertandingan.

Sebab performanya itu, pemain kelahiran Rotterdam, Belanda tersebut dibeli oleh PSV Eindhoven pada tahun 2011, dengan harga Rp 86,91 miliar.

Selama di PSV Eindhoven, Wijnaldum menjadi pilihan utama dan selalu bermain reguler, dan ia juga berhasil menorehkan 40 gol dalam 109 pertandingan.

Performanya yang meningkat pesat tersebut, membuat klub asal Inggris Newscastle United, terpincut untuk membelinya.

Akhirnya pemain andalan timnas belanda itu dibeli dengan harga Rp 347,63 miliar pada tahun 2015, dengan durasi kontrak dua tahun.

Baru semusim bermain dengan Newcastle United, Wijnaldum membuat pelatih liverpool saat itu Jurgen Kloop, sangat tertarik kepadanya.

Akhirnya pada tahun 2016, ia dibeli oleh liverpool dengan harga Rp 478 miliar, dan menjadi pemain termahal kedua The Reds sepanjang sejarah setelah Virgil Van Dijk.

Di Liverpool Wijnaldum menjadi pemain bintang, karena berhasil membantu The Reds memenangkan beberapa trofi bergengsi, yaitu trofi Liga Premier Inggris, trofi Liga Champions dan trofi Fifa Club World Cup.

Selain itu, Wijnaldum berhasil menorehkan 16 gol dari 179 penampilan di semua kompetisi bersama The Reds.

Namun, sayang sekali peformanya yang gemilang itu harus hilang karena pada awal tahun 2021, Wijnaldum mengalami cedera parah yang harus membuatnya menepi selama beberapa pekan.

Selepas kembali dari cedera, ia seperti kehilangan sentuhannya, hal ini yang membuat The Reds tidak mau memperpanjang kontraknya.

Pada pertengahan 2021, klub besar asal Prancis Paris Saint Germain memilih untuk meminangnya dengan biaya bebas transfer.

Selama semusim bersama Paris Saint Germain, pihak klub merasa kecewa dengan penampilannya yang kurang gemilang, akhirnya ia di pinjamkan ke klub Italia yaitu AS Roma, pada tahun 2022.

Selama di AS Roma performanya tidak kunjung kembali seperti eranya di Liverpool, hal ini membuat sang pelatih kepala Jose Mourinho ingin mengembalikannya ke Paris Saint Germain.