Terkini Daerah
Fakta Remaja Tewas Dihajar Teman-temannya di Semarang: Diseret hingga Digunduli, Ini Motif Pelaku
Kasus tewasnya seorang remaja berinisial MAA (17) di Semarang, Jawa Tengah, akhirnya terungkap, ini faktanya.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Kasus tewasnya seorang remaja berinisial MAA (17) di Semarang, Jawa Tengah, akhirnya terungkap.
Rupanya, korban tewas setelah dianiaya oleh teman-temannya di warnet, sebelum dibawa ke rumah pelaku, Bagus Putra Pratama (19) di Perumahan Emerald Indah, Meteseh, Tembalang, Kota Semarang, Kamis (14/9/2023).
Kelima tersangka lainnya meliputi Agung Rahmanto (26), Mika Faqih Aryaputra (19), Plateau Malik Kusuma (21), Haidar Saputra (21), dan Muhammad Haris Widitanto (20).
Para pelaku melakukan aksinya saat korban numpang tidur di rumah Bagus, sekitar pukul 12.00 WIB.
Selain diseret ke kamar mandi hingga dipiting lehernya, korban juga sempat digunduli oleh pelaku.
Berikut ini fakta-fakta kasus pembunuhan terhadap MAA:
Perkara Uang Rp 600 Ribu
Ia menghajar korban bersama kelima temannya di sebuah warnet di Jalan Klipang Raya, Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang.
Bagus sempat berdalih ke polisi bahwa menjumpai korban di Pucang Gading dalam kondisi babak belur.
Padahal ia sendiri yang menghajarnya akibat persoalan uang.
"Uang saya Rp 600 ribu hilang dari dompet, saya curiga korban yang curi maka saya tanya ke korban uang bisa balik ngak? uang habis untuk apa? jawabannya uang habis untuk jajan habis itu jawabnya terbelit-belit," kata tersangka Bagus di kantor Polrestabes Semarang, Jumat (15/9/2023).
Aksi Penganiayaan & Peran Para Pelaku
Para tersangka memiliki peran masing-masing mulai dari memukuli korban di kepala, punggung, menyulutkan sedotan panas di tubuh korban.
"Sehabis saya kehilangan uang, korban sempat hilang seminggu, setelah tahu dia di rumahnya saya jemput lalu bawa ke warnet tempat biasa saya nongkrong," sambung Bagus.
Setiba di warnet, ia mengintrogasi korban dengan mencukur gundul kepalanya.
Korban selepas gundul diajak ke dalam warnet lalu diinterogasi ulang, Kamis (14/9/2023) sekira pukul 01.00 WIB.
"Jawabannya terbelit-belit maka saya pukul di bagian kepala sebelah kiri sama tangan sebanyak delapan kali," katanya.
Hubungan antara korban dengan tersangka Bagus memang terjalin sudah sejak lama.
Korban bahkan sering tidur di rumah tersangka sehingga ketika uangnya dicuri oleh korban, ia begitu emosi.

"Korban biasa tidur di rumah. Saya sempat kabari adiknya bahwa korban dipukuli orang (bohong)."
"Habis korban meninggal saya syok tapi abis itu jujur ke orangtua korban meninggal karena tak pukuli," ungkapnya.
Tindakan Kekerasan terhadap korban lebih kejam dilakukan oleh tersangka Muhammad Haris Widitanto (20).
Ia mengaku, sempat menyeret korban ke kamar mandi lalu menginjaknya.
"Saya ketika itu mabuk jadi ikutan emosi mukul punggung satu kali pipi kanan kiri satu kali. Habis itulah seret ke kamar mandi kemudian piting lehernya."
"Lalu saya tendang injak pundak sebelah kanan dan kepala atas sebanyak tiga kali," imbuhnya.
Tersangka Plateau Malik Kusuma (21) mengatakan, memukul korban dengan tangan kosong ke arah tubuh korban sebanyak 10 kali.
"Saya menyulut sedotan (pakai api) lalu menaruhnya pada bagian tangan dan kaki kiri dan kepala," tuturnya.
Kanit Resmob Polrestabes Semarang, AKP Dionisius Yudi menuturkan, hasil autopsi terhadap korban menunjukan adanya gegar otak akibat pendarahan sehingga korban meninggal dunia.
"Akar masalah kurang lebih masalah uang. Korban dicukur rambutnya lalu dibawa ke dalam warnet lalu dipukul beramai-ramai," katanya.
Sesudah dipukuli, korban diajak ke rumah seorang tersangka bernama Bagus.
Di rumah tersebut pula korban ditemukan meninggal dunia.
"Keenam tersangka merupakan warga Kecamatan Tembalang. Mereka ditangkap di rumahnya masing-masing," paparnya.
Mereka dijerat pasal perlindungan anak karena korban masih di bawah umur.
Pasal tersebut yakni pasal 76 C junto pasal 80 ayat 3 UURI nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan UU nomor 23 tahun 2003 tentang perlindungan anak.
"Ancaman 15 tahun penjara," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Remaja Semarang Tewas Dihajar Teman-temannya, Digunduli hingga Disulut Sedotan, Terungkap Pemicunya,
Sumber: Tribun Jateng
Sindikat Jual Bayi ke Singapura Tawarkan Lewat Video Call, 15 Anak Sudah Dikirim dengan Dalih Adopsi |
![]() |
---|
Pendaki Malaysia Tergelincir 200 Meter dari Gunung Rinjani setelah Menghindari Porter yang Melintas |
![]() |
---|
Fakta Tewasnya Gadis yang Sedang Berbincang Online, Percakapan Terakhir Jadi Kode sang Pembunuh |
![]() |
---|
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun Disiksa Ayah: Ibu Meninggal, Diberi Makanan Basi hingga Dibakar di Sawah |
![]() |
---|
13 Tahun Tinggal & Rutin Bayar, Warga Purwakarta Protes Rumah Mendadak Dibongkar: Gantinya Mana? |
![]() |
---|