Pilpres 2024
Jawaban Menohok PDIP soal Potensi Gibran Maju Jadi Cawapres, Sebut Bisa Eliminasi Prabowo Subianto
Hasto Kristiyanto beri jawaban menohok soal potensi Gibran Rakabuming maju menjadi cawapres Prabowo.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melalui Sekretaris Jenderalnya (Sekjen) Hasto Kristiyanto beri jawaban menohok soal potensi Gibran Rakabuming maju menjadi cawapres di Pilpres 2024, dan sebut justru berpotensi eliminasi Prabowo Subianto.
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, saat ini, nama Gibran Rakabuming santer dikabarkan masuk sebagai kandidat kuat cawapres Prabowo Subianto.
Akan tetapi, Gibran Rakabuming tak serta merta bisa melenggang maju di kontestasi Pilpres 2024.
Pasalnya, Gibran terganjal syarat ambang batas cawapres menurutu Undang-Undang No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang ditetapkan minimal berusia 40 tahun.
Baca juga: Reaksi Cak Imin soal Survei SMRC Menyebut Mayoritas Pemilih PKB Dukung Prabowo dan Erick Thohir
Syarat batas ambang usia 40 tahun maju sebagai cawapres saat ini tengah digugat di MK.
Terkait adanya polemik itu, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto berikan jawaban menohoknya.
Jawaban menohok Hasto bermula saat dirinya menjawab pertanyaan dari akademisi Rhenald Kasali andai kata putusan MK memberikan peluang Gibran untuk maju sebagai cawapres.
"Andaikan MK mengeluarkan putusan boleh lebih muda dan mas Gibran itu diizinkan untuk masuk, bisa diprediksi ndak, bagaimana sikap PDIP ke depan, kalau misalnya beliau (Gibran,-Red) bersedia menjadi cawapresnya Prabowo," tanya Rhenald Kasadi dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com , Prof Rhenald Kasali, Jumat (15/9/2023).
Menjawab pertanyaan itu, Hasto langsung melontarkan logikanya.
Ia mengatakan, jika batas ambang cawapres di turunkan menjadi 35 tahun, maka, batas ambang usia capres juga diturunkan maksimal di usia 63 tahun.

Baca juga: Hasil Pertemuan Prabowo dan Koalisi Indonesia Maju: Bahas Sosok Cawapres hingga Tim Pemenangan
Pernyataan itu didasari oleh usia BJ Habibie saat dilantik menjadi presiden Indonesia yakni di usia 63 tahun.
Jika hal itu juga diterapkan, maka dapat dipastikan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto tidak dapat maju dalam kontestasi Pilpres 2024.
Mengingat, saat ini usia Prabowo telah menginjak lebih dari 63 tahun lebih tepatnya yakni berusia 72 tahun.
"Kalau logika itu diterapkan maka usia tertinggi 63 tahun tidak bisa diterima berdasarkan fakta-fakta empiris. Calon presidennya jadi tinggal dua. Tinggal pak Ganjar dengan pak Anies karena aspek usia," kata Hasto.
Maka dari itu, Hasto menyarankan sebaiknya hukum tidak diubah ketika proses kontestasi pilpres tengah berlangsung guna memberikan pelajaran yang tepat bagi masyarakat.
Meski begitu, Hasto menegaskan jika PDIP tidak akan menghalangi siapapun untuk bisa maju sebagai presiden maupun wakil presiden.
Hal itu dapat dibuktikan dari keputusan PDIP yang memberikan jalan untuk Gibran maju sebagai Wali Kota Solo yang masih berusia sangat muda.
Hasto juga memberikan analogi soal sosok pemimpin Indonesia yang tepat layaknya sebuah mahasiswan di perguruan tinggi.
Ia menyebut jika ada tahapan-tahapan yang lebih dulu harus dilalui untuk mengetahui tingkat kedewasaan dan pemahaman terkait sebuah penelitian atau permasalahan.
Terlebih untuk Indonesia yang memang dikenal dengan pertarungan geopolitik yang semakin kuat.
"Kalau untuk perguruan tinggi saja memerlukan tahapan-tahapan, apalagi untuk memimpin Negara Indonesia dengan pertarungan geopolitik yang semakin kuat," kata Hasto.
(TribunWow.com/Adi Manggala S)
Sebagian artikel ini telah diolah TribunWow.com dari Tribunnews.com dengan judul Andaikan MK Beri Jalan Gibran Maju Cawapres, Hasto: Capresnya Tinggal Dua, Ganjar dan Anies