Pilpres 2024
Polemik Kemunculan Ganjar di Siaran Azan Televisi Swasta, Bawaslu: Itu agak Sulit untuk Menjerat
Kemunculan Ganjar Pranowo di sebuah siaran azan televisi swasta kini menimbulkan polemik, di mana Bawaslu mengaku masih kesulitan untuk menjerat.
Penulis: Aulia Majid
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Munculnya sosok bacapres yang diusung PDIP yakni Ganjar Pranowo dalam siaran azan yang ditayangkan di stasiun televisi masih didalami oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Dilansir TribunWow.com, Ganjar Pranowo yang menjadi capres dalam konstestasi Pilpres 2024 mendatang terpantau sempat masuk ke dalam siaran azan di stasiun televisi milik Hary Tanoesoedibjo.
Buntutnya, Ganjar Pranowo disebut melakukan politik identitas jelang Pilpres 2024.
Baca juga: PKS Larang Anies Baswedan Tampil di Iklan Azan, Komentari Video Ganjar Pranowo: Menurunkan Derajat
Di sisi lain, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengaku pihaknya masih kesulitan dalam menjerat Ganjar Pranowo buntut kemunculannya di sebuah siaran azan.
Dilansir dari Kompas.com, Bagja membeberkan alasannya belum menindaklanjuti Ganjar yang dianggap telah melakukan pelanggaran kampanye tersebut.
Bagja menilai belum ada pendaftaran capres secara resmi oleh KPU, sehingga bacapres PDIP yakni Ganjar tidak dianggap sebagai peserta Pemilu 2024.
Padahal, Ganjar Pranowo sendiri sudah dideklarasikan oleh PDIP, PPP, Perindo, serta Hanura untuk menjadi capres di Pilpres 2024 mendatang.
Sedangkan untuk perihal pelanggaran sosialisasi atau kampanye subyek hukumnya adalah peserta pemilu, setidaknya berdasarkan Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023.

Baca juga: Ridwan Kamil Berpeluang Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Dewan Pakar Golkar Ungkap Kemungkinannya
"Kita kembali lagi ke kampanye atau kemudian sosialisasi. Sosialisasinya peserta pemilu atau bukan, pertanyaannya, kan gitu. Sekarang karena yang bersangkutan ini, tidak ada Beliau ini peserta pemilu, bukan," tutur Bagja, Selasa 12 September 2023.
Bagja juga membeberkan beberapa faktor yang membuat Ganjar belum bisa dijerat setelah muncul dalam siaran azan di televisi beberapa waktu lalu.
"Ajakannya (memilih)? Tidak ada. Kemudian menawarkan visi misi, ada nggak di situ? Tidak juga kan? Itu agak sulit untuk menjerat," lanjutnya.
Pihak Bawaslu masih berkoordinasi dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait kemunculan Ganjar di siaran azan televisi.
"Sekarang kami lagi kaji dulu nanti dalam dua hari ke depan. Teman-teman KPI sekarang sudah melakukan klarifikasi kan, sudah cukup sebenarnya di teman-teman KPI dan juga kita akan komunikasi dengan teman-teman KPI," ujarnya.
Pihak PDIP melalui sang Sekretaris Jenderalnya, yakni Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa munculnya Ganjar dalam tayangan azan maghrib tersebut bukanlah sebuah bentuk politik identitas.
"Bukan (politik identitas). Pak Ganjar Pranowo ini sosok yang religius. Religiusitasnya tidak dibuat-buat. Istrinya, Bu Siti Atikoh juga dari kalangan pesantren," ujar Hasto, Sabtu 9 September 2023.
Hasto justru menilai Ganjar telah menjadi teladan bagi sesamnaya sesuai dengan kehidupannya sehari-hari.
Baca juga: Sosok Ganjar Muncul di Tayangan Azan di TV Tuai Kritikan, PDIP: Ini Sosok Religius, Tak Dibuat-buat
PKS Larang Anies Baswedan Tampil di Iklan Azan, Komentari Video Ganjar Pranowo
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengomentari soal viral azan yang menampilkan bakal calon presiden Ganjar Pranowo.
Dikutip TribunWow.com dari YouTube TvOneNews, Mardani Ali Sera mengatakan video azan yang ditampilkan di sebuah stasiun televisi itu tak perlu dilakukan, Selasa 12 September 2023.
Menurut Mardani Ali Sera hal itu malah menurukan derajat dari Ganjar Pranowo.
Sebelumnya, Ketua dari pendukung Ganjar Pranowo, Guntur Romli mengatakan bahwa azan itu tidak untuk politik identitas.
"Jadinya malah menurunkan drajat Beliau kalau tadi dibilang sudah religius, ini kayak sayur sudah pakai garam ditambah garam jadi malah keasinan," kata Mardani Ali Sera.
Menurut politisi PKS itu, Ganjar tak perlu menunjukkan dirinya orang yang beriman dengan tampil di sebuah video azan.
Lantaran background dari Ganjar memang sudah religius.

"Kasihan karena Mas Ganjar itu istrinya luar biasa anaknya kiai sudah banyak yang tahu, sekarang tinggal ayo kontestasi karya dan gagasan," tutur Mardani.
Saat ini PKS yang mengusung Anies Baswedan sebagai bacapres itu pun tak akan meniru cara yang sama dengan Ganjar Pranowo.
"Saya nyuwun sewu kalau Mas Anies tanya, 'Mas jangan tampil kayak gitu jangan, betul saya semalam ketemu di ada ulang tahun sebelah, Mas jangan tampil," katanya.
Hal ini lantaran pemilih akan lebih menyukai capres yang tampil apa adanya.
"Ya kalau memang agak pemarah ya pemarah enggak kenapa, agak urakan ya urakan enggak kenapa, bukan tiba-tiba tampil."
"Pemilih rasional itu tidak tanpa make up, kalau ada itu flawless aja. Saya tidak menghakimi Mas Ganjar orang sholeh, orang baik tapi ditampilkan kayak gini jadi malah turun derajat."
Diberitakan sebelumnya, bakal calon presiden (bacapres) PDIP, Ganjar Pranowo muncul dalam tayangan azan maghrib di sebuah stasiun televisi.
Kemunculan Ganjar ini menjadi perbincangan menjelang pendaftaran pasangan calon (paslon) Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang diagendakan bulan depan.
Sejumlah pihak beranggapan, kemunculan Ganjar dalam siaran azan itu mengarah pada politik identitas dan terkait kampanye Pilpres.
Kendati demikian, PDIP selaku partai politik pengusung Ganjar sudah menyatakan argumennya soal itu.
Mereka menepis scene Ganjar itu bagian dari politik identitas. (TribunWow.com)
Baca berita Pilpres 2024 lainnya
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ganjar Tampil di Siaran Azan, Bawaslu Akui Sulit Jadikan Pelanggaran" dan "Polemik Munculnya Ganjar di Tayangan Azan Maghrib, Penjelasan PDIP, dan Langkah KPI-Bawaslu."