PDIP Sebut Cak Imin Luar Biasa karena Berani Tinggalkan Prabowo: Sudah Buat Sekretariat Bersama

TRIBUNWOW.COM - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memuji aksi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang pergi meninggalkan Partai Gerindra.

Diketahui, Cak Imin dan Gerindra adalah koalisi yang sudah lama terbangun namun kini bubar.

Hal ini lantaran Cak Imin berpindah koalisi dengan Partai Nasdem.

Baca juga: Pertemuan Prabowo dan Yenny Wahid Dinilai Bentuk Kepanikan setelah Ditinggal PKB, Gerindra Membantah

Mengomentari hal itu, Hasto memuji aksi berani Cak Imin, Kamis 7 September 2023 dikutip kanal YouTube Kompas TV.

Awalnya, Hasto mengatakan soal adanya sosok yang telah mengarahkan koalisi ini semua.

Termasuk adanya perubahan-perubahan partai yang memang sudah diatur.

"Kalau dalam politik ada fatsun mencari peluang, mikirnya presiden itu hanya presepsi kekuasaan sehingga kalau di Jawa ngerti sak durunge pinarak, tahu sebelum terjadi, mungkin ada yang tahu Pak Anies akan mencampakkan Pak AHY, sehingga mencari peluang atas nama Pak Lurah," kata Hasto.

"Karena fakta empirisnya ada misal program Pak Jokowi, Pak Ahok tidak dilanjutkan, mungkin itu siapa tahu itu betul-betul terjadi, tapi mastermind-nya Pak Lurah itu presiden itu enggak sepakat."

Baca juga: Cak Imin Percaya Diri Tak Pernah Bawa-bawa Nama NU, Sebut Semua Orang Sudah Tahu Identitas Dirinya

Politisi PDIP itu lalu mengatakan koalisi Partai Gerindra yang sudah dibangun dengan PKB bisa hancur.

Padahal Prabowo Ketua Umum Partai Gerindra sudah banyak bersama dengan Cak Imin.

"Menurut kami yang hebat itu Cak Imin meninggalkan Gerindra dan Prabowo itu luar biasa," kata Hasto.

"Awalnya bareng-bareng satu tahun sudah punya sekretariat bersama, lalu bertemu dengan Pak Anies yang konon katanya susah ini PKS dan PKB bertemu ini bisa bertemu ini terobosan politik dalam Pilpres 2024," tuturnya.

Baca juga: Cerita Miris Alissa saat Gus Dur Konflik dengan Cak Imin: Tak Punya Uang sampai Utang Rp 5 Juta

Diberitakan sebelumnya, Cak Imin telah mendeklarasikan diri sebagai bacawapres dengan Anies Baswedan.

Deklarasi itu digelar di Surabaya pada Sabtu 6 September 2023.

Atas deklarasi tersebut, Partai Demokrat yang awalnya berkoalisi dengan Partai Nasdem lalu memutuskan untuk hengkang.