Liga 1
Nasib Ngenes 3 Pemain Class of 2017 Persebaya Surabaya: Masih Nganggur, Otw Banting Setir ke Liga 2?
Nasib ngenes dirasakan oleh tiga pemain alumnus class of 2017 Persebaya Surabaya, masih nganggur, potensi banting setir ke Liga 2 terbuka lebar.
Editor: adisaputro
TRIBUNWOW.COM - Nasib ngenes dirasakan oleh tiga pemain alumnus class of 2017 Persebaya Surabaya, masih nganggur, potensi banting setir ke Liga 2 terbuka lebar.
Dilansir TribunWow.com, sebutan class of 2017 merupakan julukan untuk para penggawa bersejarah Persebaya Surabaya.
Sejarah yang mereka torehkan tak lain adalah berhasil mengantarkan Persebaya Surabaya bangkit dan promosi ke Liga 1 2018 dengan status juara.
Di partai puncak Liga 2 2017, Persebaya Surabaya berhasil menumbangkan PSMS Medan dengan skor 3-2 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Selasa (28/11/2017).
Baca juga: Nasib Kontradiktif Persebaya Surabaya-Arema: 1 Dirundung Was-was, 1 Rayakan Euoforia, Ini Sebabnya
Tiga gol Persebaya Surabaya dicatatkan oleh Rishadi Fauzi (2'), Irfan Jaya (40' P) dan Irfan Jaya (92').
Sementara dua gol PSMS Medan dibukukan oleh I Made Wirahadi (8') dan Roni Fatahillah (30'P).
Enam tahun berlalu, di dalam skuad Persebaya Surabaya saat ini alumnus class of 2017 hanya menyisakan Muhammad Hidayat.
Sementara mayoritas skuad bersejarah Bajul Ijo itu sudah memiliki karier masing-masing bersama tim baru.
Namun, sejauh ini, masih ada tiga pemain andalan class of 2017 Persebaya Surabaya yang tercatat masih menganggur pada bursa transfer awal musim 2023/2024.
Padahal, bursa transfer awal musim untuk gelaran Liga 1 2023/2024 sudah resmi ditutup pada 20 Juli 2023 lalu.
Praktis, mau tidak mau, ketiga pemain andalan class of 2017 Persebaya Surabaya lalu harus banting setir ke Liga 2 jika tidak mau menganggur selama paruh musim.
Terlebih, bursa transfer dan kick off Liga 2 tak lama lagi akan segera dimulai.
Lantas, siapa 3 pemain alumnus class of 2017 Persebaya Surabaya yang saat ini masih menganggur?
Berikut ini ulasan selengkapnya:
Pemain pertama alumnus class of 2017 Persebaya Surabaya yang masih menganggur adalah kiper utama mereka pada saat itu, Miswar Saputra.
Kepastian masih menganggurnya Miswar Saputra dapat dilihat dari laman transfermarkt dan Instagram pribadinya.
Mantan kiper PSM Makassar dan PSS Sleman itu resmi menganggur setelah dilepas oleh Madura United per 1 Juli 2023.
Sempat dikaitkan dengan potensinya pulang ke tanah kelahiran di Aceh bersama Persiraja Banda Aceh, namun hingga kini transfer itu urung terjadi.
Miswar Saputra masih berstatus bebas transfer dan mau tidak mau harus segera menentukan pilihan klub Liga 2 mana yang akan ia tuju.
Mengingat bursa transfer Liga 2 bakal segera ditutup.

Baca juga: Persipura Jayapura Bergelimang Bintang seusai Bangun dari Tidur: Diisi Alumnus Persebaya dan Persis
Pemain kedua class of 2017 Persebaya Surabaya yang masih menganggur selanjutnya adalah Fandry Imbiri.
Kepastian nganggur Fandry Imbiri terjadi seusai Persik Kediri resmi melepasnya per 1 Juli 2023.
Tapi sayang, hingga bursa transfer awal musim Liga 1 2023 ditutup per 20 Juli 2023, Fandry Imbiri belum tercatat bermain untuk tim manapun.
Hal itu dapat dilihat dari laman Transfermarkt terkini yang belum menunjukkan tim mana yang saat ini dibela pemain berusia 32 tahun tersebut.
Menilik kondisi terkini, mau tidak mau, pemain asli kelahiran Jayapura itu harus mempertimbangkan untuk kembali bermain di Liga 2.
Dan beberapa opsi yang memungkinkan bisa bermain kembali di tim Papua seperti PSBS Biak, Persewar Waropen dan Persipura Jayapura.

Baca juga: Persipura Jayapura Bersolek Skuad Jawara Persija, Persebaya dan Timnas U-22 Indonesia, Cek Lisnya
Pemain ketiga class of 2017 Persebaya Surabaya yang saat ini masih bernasib apes menganggur adalah Mokhamad Syaifuddin.
Bahkan, kepastian menganggurnya Mokhamad Syaifuddin terjadi seusai ia dilepas Dewa United per 24 Januari 2023 lalu.
Menilik bursa transfer awal musim Liga 1 2023/2024 yang resmi ditutup per 20 Juli 2023 lalu, mau tidak mau Mokhamad Syaifuddin harus mempertimbangkan bermain kembali di Liga 2.
Hal itu juga harus segera dilakukan menyusul bursa transfer Liga 2 2023/2024 juga akan segera ditutup.
Nasib Kontradiktif Persebaya Surabaya dan Arema FC
Nasib kontradiktif dua tim besar Jawa Timur di Liga 1 2023/2024, Persebaya Surabaya tengah dirundung kecemasan, Arema FC justru tengah bereuforia.
Dilansir TribunWow.com, sempat alami nasib yang sama, namun, Arema FC sukses menggaet sosok pelatih anyar asal Portugal.
Pelatih anyar Arema FC tersebut merupakan ayah kandung dari otak serangan tim rival, Persebaya Surabaya, Ze Valente.
Sosok pelatih anyar Arema FC tersebut tak lain adalah Fernando Valente.
Baca juga: Ketergantungan Arema FC dengan Gustavo Almeida Pudar, Kejeniusan Sosok Ini Buat Aremania Terkesima
Sementara itu, untuk tim Persebaya Surabaya, hingga kini belum menemukan pengganti Aji Santoso.
Persebaya Surabaya masih belum meresmikan sosok pelatih anyar mereka.
Lantas, bagaimana rincian selengkapnya?
Berikut ulasannya:
Para suporter Persebaya Surabaya, Bonek Mania, tengah harap-harap cemas atau was-was ketika sang caretaker pembawa tren positif untuk Bajul Ijo sudah selesai mengemban tugasnya.
Sebagaimana diketahui, Uston Nawawi memulai debutnya sebagai pelatih caretaker pada laga kontra Bhayangkara FC.
Saat itu, legenda Persebaya Surabaya itu mampu mengantarkan Bajul Ijo menang setelah menelan beberapa hasil buruk saat dilatih oleh Aji Santoso.
Buah penampilan dan hasil impresif Persebaya Surabaya di bawah Uston Nawawi, Bonek pun semakin dibuat terkesima.
Para Bonek mengaku puas dengan performa Persebaya Surabaya di bawah asuhan Uston Nawawi.
Di balik bangganya para Bonek, mereka juga mengkhawatirkan nasib Uston Nawawi.
Uston Nawawi tak bisa naik ke kursi pelatih utama karena masalah lisensi.
Seperti diketahui, lisensi Uston Nawawi saat ini adalah AFC A.
Sementara syarat menjadi pelatih kepala di gelaran Liga 1 adalah AFC A PRO.
Atau bisa dikatakan, Uston hanya memiliki gap satu tingkat lagi untuk bisa menjadi pelatih kepala Persebaya Surabaya.
Dengan potensi itu, maka dapat dipastikan Persebaya Surabaya tak bisa menggunakan jasa Uston Nawawi.
Dan tentu saja, skema serta gaya bermain Persebaya Surabaya bisa berubah dengan hadirnya pelatih baru.

Baca juga: Nganggur Dibuang Persebaya Surabaya: 2 Pemain Ini Bisa Jadi Opsi Perserang Banten & Persikab Bandung
2. Arema FC
Arema FC perlahan tapi pasti berhasil membayar tuntas kegagalan mereka dalam dua laga terkini.
Di pekan ke-10, Arema FC sukses menumpaskan perlawanan dari Persikabo 1973 dengan skor 1-0, Senin (28/8/2023).
Baca juga: Efek Instan Fernando Valente Gabung dengan Arema FC: Eksperimen di Luar Dugaan dengan Skema Kunonya
Kala itu, gol tunggal kemenangan Arema FC dicatatkan oleh Dedik Setiawan di menit ke-30.
Pada pekan ke-11, di luar dugaan, Arema FC mampu memenangkan laga tandang pertamanya di musim ini kontra Bhayangkara FC, Jumat (1/8/2023).
Dua gol Arema FC dilesatkan oleh Ginanjar Wahyu (13') dan Charles Lokolingoy (90+2').
Berkat kemenangan itu, perlahan tapi pasti Arema FC kini beranjak bangkit dari dasar klasemen sementara.
Klub berjuluk Singo Edan itu saat ini menapaki posisi ke-16 klasemen sementara dan memiliki margin satu poin saja untuk keluar dari zona merah.
Lebih lanjut, dalam dua kemenangan tersebut, Arema FC tak memainkan sang penyerang utama, Gustavo Almeida.
Pemain asal Brasil itu tengah alami cedera dan memaksanya absen di pekan ke-10 lalu.
Namun, ia kembali tersedia di kedalaman skuad pada pekan ke-11 dan memulai laga dari bench.

Baca juga: Relasi Transfer Gresik United: Persis, Persik, Arema & Barito Ada, Terbanyak Malah Persikab Bandung
Keputusan berani Fernando Valente tak langsung memainkan Gustavo Almeida sejak awal menuai hasil apik.
Mengingat, kran gol Arema FC kini tak selalu berasal dari Gustavo Almeida.
Dari dua laganya ketika absen, Dedik Setiawan, Ginanjar Wahyu dan Charles Lokolingoy mulai aktif membuka kran golnya.
Hal itu menandakan jika kolektifitas tim yang dibangun Fernando Valente sudah mulai terbangun.
Selain itu, kejeniusannya mengotak-atik posisi bermain dari beberapa pemainnya menjadi satu di antara indikator Arema FC mampu bangkit.
Paling mencolok tentu saja posisi M Rafli dan Ginanjar Wahyu yang diubah oleh Fernando Valente.
M Rafli dimainkan oleh Valente sebagai rekan duet Dedik Setiawan di lini depan.
Sementara Ginanjar Wahyu di geser ke posisi flank kiri maupun kanan dalam dua laga terkini.
Padahal, keduanya memiliki posisi asli sebagai gelandang serang dan juga penyerang tengah.
Keberanian dan kejeniusan itu lah yang membawa Arema FC bangkit dan keluar dari bayang-bayang ketergantungan Gustavo Almeida.
Pujian untuk Fernando Valente terlihat pada unggahan Arema FC terkait hasil akhir laga kontra Bhayangkara FC di Instagram resmi tim.
"Bersama coach Fernando Valente Arema FC mainnya gacor pol," tulis @shaniaimellana_p.
"ALHAMDULILLAH SINGAKU BANGKIT YA ALLAH. TERHARUU 2 KEMENANGAN BERUNTUN KENAPA GAK PAKE COACH FERNANDO VALENTE DARI AWAL LIGA!!" tulis @storyaremanita.
"bukti bahwa arema menang bukan digendong gustavo tapi karna kerja sama," tulis @pat.pataann.
"Tombol sayang fernando valente," tulis @llvrfahmi.
"Well done coach @fernandovalentecoach , congratulations Abah @wiebie_andriyas76," tulis @tigis_agem_artupas.
"@andisssssssc alhamdulillah enek kemajuan efek ganti pelatih," tulis @septian_aan87.
(TribunWow.com/Adi Manggala S)