Pilpres 2024
Hasil Survei Elektabilitas Capres Terbaru Indikator, Ganjar Salip Prabowo, tapi Belum Unggul Telak
Ganjar Pranowo kembali unggul dari dua bacapres Prabowo Subianto dan Anies Baswedan pada survei Indikator
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Lembaga survei Indikator merilis hasil survei elektabilitas calon presiden, Jumat 18 Agustus 2023.
Dikutip TribunWow.com berdasarkan rilis, terdapat beberapa simulasi untuk pemilihan calon presiden.
Termasuk di antaranya simulasi elektabilitas bakal calon presiden tiga nama yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Baca juga: Airlangga Hartarto Diklaim Lakukan Pelanggaran Berat karena Dukung Prabowo, Dilaporkan ke Dewan Etik
Hasilnya, Ganjar Pranowo kembali unggul dari dua bacapres Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Ganjar Pranowo diunggulkan dalam simulasi tiga capres dengan hasil 35,2 persen.
Sementara Prabowo Subianto menempati posisi kedua dengan 33,2 persen disusul Anies Baswedan 23,9 persen.
Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Prabowo Subianto mengalami penurunan suara survei.
Baca juga: Viral Momen Saat Prabowo Tak Injak Karpet Merah di Istana Negara, Banjir Pujian dari Warganet
Pada bulan Juni 2023 lalu, Prabowo meng atas Ganjar Pranowo dengan 36,8 persen sedangan Gubernur Jawa Tengah mendapatkan 35,7 persen.
Sementara bulan Juli suara Prabowo juga menurun.
Diketahui, Indikator melalukan survei pada 15-21 Juli.
Metode yang digunakan adalah penarikan sampel dengan metode multisatge random sampling.
Jumlah responden survei yakni 1.811 orang dengan melakukan wawancara tatap muka.
Baca juga: PDIP Soroti Capres yang Pakai Foto Jokowi untuk Kampanye Pilpres 2024, Sindir Prabowo?

Margin or error survei ini adalah 2,35 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Ketua Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan bahwa ada margin of error yang sangat tipis.
"Ada margin of error pada suara Ganjar dan Prabowo jadi kita tak bisa mengklaim Ganjar lebih unggul karena selisihnya dalam rentang kesalahan," tutur Burhanuddin Muhtadi.