Terkini Nasional
4 Minggu Presiden Batuk-batuk, Inilah Alasan Sandiaga Uno Ditunjuk sebagai Menteri ESDM Ad Interim
Sosok Sandiaga Uno tengah ditunjuk sebagai Menteri ESDM Ad Interim oleh Presiden Joko Widodo.
Penulis: Aulia Majid
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, yakni Sandiaga Uno resmi mendapatkan tambahan tugas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang energi dan sumber daya mineral (ESDM).
Dilansir TribunWow.com, penunjukan Sandiaga Uno di bidang ESDM tersebut diunggah oleh mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Instagram pribadinya pada Senin, 14 Agustus 2023.
Dalam unggahan Instagram pribadi Sandiaga Uno tersebut, diketahui tujuan dari penunjukannya sebagai Menteri ESDM Ad Interim.
Baca juga: Tak Ada yang Istimewa Antara Hubungan Jokowi dan Prabowo, Adian: Presiden 100 Persen Pilih Ganjar
"Hari ini saya diundang sebagai Menteri ESDM Ad Interim untuk mengikuti rapat terbatas terkait polusi udara bersama Bapak Presiden @jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat," tulis Sandiaga Uno di Instagram pribadinya @sandiuno pada Senin, 14 Agustus 2023.
Lebih lanjut dalam unggahan Sandiaga Uno tersebut, alasan dilantiknya sosoknya menjadi Menteri ESDM Ad Interim adalah untuk membantu penanggulangan polusi udara di Jakarta yang kian memburuk.
"Penunjukan sementara ini bertujuan untuk mengambil langkah konkret yang harus dilakukan dalam mengatasi polusi udara dalam waktu satu minggu ini," lanjut Sandiaga Uno.
Bahkan, Sandiaga Uno juga menyinggung kondisi kesehatan dari Presiden Joko Widodo yang mulai terganggu akibat polusi udara yang timbul di Jakarta selama beberapa minggu ke belakang.
"Karena Bapak Presiden sendiri sudah batuk hampir 4 minggu dan kemungkinan, dokter menyampaikan, ada kontribusi daripada udara yang tidak sehat dan kualitas yang buruk," tambahnya.
Sandiaga Uno juga membeberkan langkah-langkah yang bakal diambil oleh pihak pemerintah dalam usahanya menanggulangi polusi udara di Jakarta.
"Tentu kita tidak ingin permasalahan ini terus berlarut. Untuk itu, langkah tegas pemerintah secara cepat dalam melakukan pembatasan-pembatasan polusi, baik dari aspek transportasi maupun industri harus kita dukung bersama untuk kesehatan masyarakat yang semakin baik," pungkas Sandiaga Uno.
Tingkat polusi udara di Jakarta sendiri memang tengah mencapai level yang memprihatinkan, di mana Ibu Kota Indonesia tersebut kini mendapat julukan kota dengan udara paling tercemar di dunia menurut IQAir.
Bahkan, beberapa politikus pun turut menyentil kinerja dari pejabat DKI Jakarta, seperti sang Pj Gubernur, yakni Heru Budi Hartono.
Baca juga: Punya Kriteria yang Diisyaratkan Rasulullah, Prabowo Subianto Disebut Paling Tepat Jadi Presiden
Jakarta Jadi Kota Paling Berpolusi di Dunia, Cipta Panca Sindir Tajam Pj Gubernur DKI
Deputi Bakomstra Partai Demoktrat, yakni Cipta Panca Laksana memberikan sindiran tajam kepada Pj Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan, yakni Heru Budi Hartono seusai kotanya mendapat predikat kota berpolusi di dunia.
Dilansir TribunWow.com, sindiran Panca kepada Pj Gubernur DKI Jakarta diketahui dari akun Twitter pribadi @panca66 pada 11 Agustus 2023.
Dalam cuitannya tersebut tampak Cipta Panca mengutip sebuah berita yang memberitahukan bahwa Jakarta menempati peringkat pertama kota paling tercemar di dunia.
"Di tangan Heru akhirnya Jakarta menjadi juara dunia. Selamat," cuit Cipta Panca.
Cuitan Cipta Panca tersebut berdasar dari pemberitaan kondisi udara Jakarta yang kian memburuk menurut data dari perusahaan kualitas udara dari Swiss, yaitu IQAir.
Dilansir lebih lanjut dari Kompas.com, Jakarta yang sempat terus menerus menempati peringkat 10 kota paling tercemar di dunia sejak bulan Mei lalu yang berimbas kini memuncaki data tersebut.
Jakarta yang berpopulasi lebih dari 10 juta penduduk tersebut mencatatkan tingkat polusi udara yang tidak sehat setiap harinya, menurut IQAir yang dikutip CNA via Kompas.com.
Sebelumnya, penduduk Jakarta sudah lama menyuarakan protes terkait polusi udara yang muncul akibat kemacetan, asap industri, hingga pembangkit listrik tenaga batu bara.
Dilansir dari TribunJakarta.com, Heru Budi Hartono menyebut penyumbang polusi terbesar ialah transportasi yang ada di Jakarta.
“Kalau dihitung-hitung kan 50 persen penyumbang polusi dari transportasi ya,” ujar Heru Budi Hartono.
Demi mengantisipasi tingkat polusi udara yang terus naik, Heru Budi bakal melakukan berbagai upaya seperti meningkatkan kualitas layanan transportasi massal agar warga mau berpindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.
“Konsep DKI kan sudah jelas kami menggalakkan transportasi, moda angkutan umum, kereta umum, kereta MRT, LRT, dan lainnya,” tambahnya.
Selain itu, Heru Budi juga menyiapkan tambahan armada bus listrik demi mengurangi polusi udara yang dihasilkan oleh Jakarta.
“Kendaraan bermotor untuk (operasional) petugas juga kami ganti jadi kendaraan listrik,” lanjutnya.
Demi mengurangi tingkat polusi udara di Jakarta, Heru Budi terus meminta kerjasama dari berbagai pihak untuk mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemprov DKI.
“Kita harus sama-sama dengan kebijakan pemerintah pusat untuk kebijakan mengatasi polusi udara di wilayah Jabodetabek,” pungkas Heru Budi. (TribunWow.com)
Baca berita Terkini Nasional lainnya