Pilpes 2024
PDIP Sambut Peluang Koalisi PKB dan Pasangkan Cak Imin dengan Ganjar Pranowo: Ya Kami Welcome
Cak Imin menyebut tidak menutup kemungkinan untuk berkoalisi dengan partai lain, termasuk PDIP sekaligus berpasangan dengan Ganjar Pranowo.
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Bursa pemilihan bakal calon wakil presiden (bacawapres) dan partai koalisi pendukung untuk Pilpres 2024 mulai memanas.
Sejauh ini, masing-masing bakal calon presiden (bacapres), Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan masih belum mengumumkan siapa yang akan menjadi penamping di Pilpres tahun depan.
Kabar terbaru, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin merupakan kandidat capres Prabowo Subianto, menyusul kedua partai sudah berkoalisi dalam KKIR.
Namun, Cak Imin menyebut tidak menutup kemungkinan untuk berkoalisi dengan partai lain, termasuk PDIP sekaligus berpasangan dengan Ganjar Pranowo.
Baca juga: Respons Kedekatan Jokowi dengan Prabowo Subianto, PDIP Ingatkan Kemenangan di 2 Pilpres
Baca juga: Elektabilitas Prabowo Teratas Versi Survei SPIN, Anies Baswedan Stagnan, Bagaimana dengan Ganjar?
Sementara itu, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto sambut positif sinyal dari PKB.
Dimana sinyal PKB dimaksud Hasto Kristiyanto mengenai peluang untuk membangun kerja sama politik di Pilpres 2024.
Hasto Hasto Kristiyanto pun menilai, kerja sama politik merupakan sebuah kultur bangsa dalam membangun Indonesia ke depan.
"Ya kami welcome, karena kerjasama itu kan menjadi suatu keharusan menjadi bagian dari kultur bangsa," ujar Hasto Kristiyanto di sela-sela kegiatan Pelatihan Jurkam PDIP Tingkat Nasional Dalam Menghadapi Pemilu 2024 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (5/8/2023).
Hasto Kristiyanto menambahkan, bahwa PDIP dan PKB memiliki sejarah dan historis yang amat panjang, terutama dari aspek ideologi kedekatan para pemimpinnya.
Tak hanya itu, ia juga menilai bahwa PDIP dan PKB memiliki akar basis massa yang saling melengkapi satu sama lainnya.
Sehingga, kemungkinan kerja sama itu pun disambut baik oleh partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Apalagi hubungan PDI Perjuangan dengan PKB itu kan memang dari sejarah pembentukannya dari aspek ideologi kedekatan para pemimpinnya, dan juga secara kultural serta akar basis massa itu memang saling melengkapi," ungkap Hasto.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin masuk menjadi satu diantara kandidat cawapres untuk Ganjar Pranowo.
Sebab itu, menjadi pertimbangan PKB untuk merapat ke koalisi PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo.
Baca juga: Respons Ganjar Pranowo soal Pertemuan PSI dengan Prabowo Subianto
"Pintu itu terbuka, nah pintu terbuka itu kan harus dijadikan satu pertimbangan lah," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Namun realitanya saat ini, PKB telah menekan kerja sama politik dengan Partai Gerindra.
PKB dan Gerindra telah membuat poros Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

"Tapi hari ini pertimbangan PKB pintunya adalah di Pak Prabowo (Ketua Umum Partai Gerindra)," ujar Cak Imin.
Sebelumnya juga, Ketua DPP PDIP Puan Maharani ungkap, saat ini bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo sudah mengerucut menjadi lima nama.
Dari lima nama tersebut, ada nama politikus PPP Sandiaga Uno, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Capek Menunggu Gerindra, Cak Imin Seriusi Tawaran PDIP
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mulai capek menunggu harapan dari Partai Gerindra.
Pasalnya, nyaris setahun Cak Imin hanya di-PHP kan oleh sang Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Prabowo dianggap 'melirik' kandidat cawapres lain karena terpengaruh elektabilitas.
Prabowo dianggap lupa pada Cak Imin, padahal PKB sejak dini memberanikan diri berkoalisi membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Di saat masa galau itu, PDIP pun menggoda Cak Imin, dan kini mulai diseriusi, yakni terbuka untuk berkoalisi di Pilpres 2024.
Opsi berkoalisi dengan PDIP itu dimungkinkan terjadi apabila partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu memiliki tawaran yang lebih jelas.
"Barangkali (opsi kedua). Tawarannya apa dulu?" kata Cak Imin saat ditemui awak media di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, pada Jumat (4/8/2023).
Saat disinggung terkait tawaran yang diinginkan di PDIP, Wakil Ketua DPR RI ini menyebut tawarannya adalah kursi cawapres.
Cak Imin menjadi satu dari lima kandidat cawapres Ganjar Pranowo yang pernah disebutkan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
"Ya Cawapres kan (tawarannya), tapi kan masih nominasi," ujar Cak Imin.
Baca juga: Setia dengan Ganjar atau Berubah Pikiran Dukung Prabowo? PSI: Siap Bergerak Sesuai Arahan Pak Jokowi
Masuknya nama Cak Imin dalam lima besar cawapres Ganjar itu juga menjadi pertimbangan PKB untuk merapat ke koalisi PDIP.
Kata Cak Imin, saat ini PKB juga masih membuka pintu untuk parpol manapun termasuk dengan PDIP.
"Pintu itu terbuka, nah pintu terbuka itu kan harus dijadikan satu pertimbangan lah," katanya.
Namun realitanya saat ini, PKB telah menekan kerja sama politik dengan Partai Gerindra.
PKB dan Gerindra telah membuat poros Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
"Tapi hari ini pertimbangan PKB pintunya adalah di Pak Prabowo (Ketua Umum Partai Gerindra)," ujar Cak Imin.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengungkapkan saat ini bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo mengerucut jadi lima nama.
Dari lima nama tersebut, ada nama politikus PPP Sandiaga Uno, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Hal itu diungkapkannya usai menghadiri peringatan Harlah ke-25 PKB, di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (23/7/2023).
"Sekarang sudah mengerucut lima (nama), salah satunya Cak Imin," ungkap Puan.
Kemudian, Ketua DPR RI itu mengungkap lima nama yang masuk radar menjadi bacawapres Ganjar.
"Pak Sandiaga, Pak Erick Thohir, Pak Andika, Mas AHY, Cak Imin," katanya.
Cak Imin menyatakan soal potensi dirinya maju sebagai cawapres di Pilpres 2024 masih terbuka.
Cak Imin menyatakan, untuk saat ini segala ketentuan masih bisa terjadi.
Baca juga: Sopan Santun Prabowo Jadi Sorotan Pengamat, Sebut Adabnya Sejalan dengan Para Pendukungnya
Dia bahkan mengungkit soal majunya Ma'ruf Amin saat Pilpres 2019 lalu.
Kata dia, sejatinya Ma'ruf Amin tidak memiliki cita-cita untuk menjadi cawapres saat itu, namun, kondisinya memungkinkan hal lain.
"Ya KH Ma'ruf Amin itu sudah tidak ada mimpi jadi wapres, tapi ketika mau diumumkan tiba-tiba jadi wapres, soal keyakinan itu berapa persen saya kira gak ada yang tahu, misteri," kata Cak Imin saat ditemui di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).
Lebih lanjut kata Cak Imin, untuk saat ini tidak ada pihak yang perlu merasa paling terpilih atau yang bisa unggul.
Sebab, terpilihnya pemimpin nasional itu ditentukan oleh banyak hal, termasuk keterpilihan dari seluruh penduduk Indonesia.
"Karena apa, dari 280 juta penduduk, hanya dua orang yang dipilih, presiden dan wapres, jadi jangan rumongso atau merasa paling terpilih atau jangan rumongso merasa tidak terpilih, itu semua misteri," tutur dia.
Dengan begitu, Wakil Ketua DPR RI tersebut menyebut, untuk saat ini yang bisa dilakukan hanyalah berupaya untuk bisa mendapatkan peran tersebut.
Sebab kata dia, kursi cawapres yang selama ini ditargetkan oleh Cak Imin bersama PKB, merupakan mandat dari para ulama Nahdlatul Ulama (NU) dan para kader PKB serta pengikut Gus Dur.
"Tugas kita ini adalah berusaha yang terbaik untuk mendapatkan peran itu, karena apa, karena saya ini kan sebetulnya tugas aja," ujar dia.
"Tugas saya berjuang merebut itu dari PKB dari NU daru kadernya Gus Dur untuk berjuang merebut itu, soal berapa persen, dengan siapa, ya itu nanti, takdir yang bicara," tukas Cak Imin.
(Wartakotalive.com/M32/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Warta Kota dengan judul Kabar Cak Imin Bakal Merapat ke PDIP Mendukung Capres Ganjar Pranowo, Batal Bela Prabowo Subianto?