Breaking News:

Pilpres 2024

Penyebab Elektabilitas Anies di Bawah Prabowo-Ganjar, Pengamat Singgung Partai Pengusung: Stagnan

Terungkap penyebab elektabilitas Capres Anies Baswedan selalu berada di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Tribunnews/ Jeprima, DOK. Humas Pemprov Jateng, YouTube Anies Baswedan
Foto tengah: Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto saat menghadiri acara Silaturahmi dan Tausiyah Kebangsaan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (18/5/2023). Foto kiri: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dukung upaya lobi pemerintah agar gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia tidak menyertakan Israel. Foto kanan: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menceritakan alasannya mengapa mulai membuat konten di YouTube sejak Sabtu (11/12/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan kerap berada di bawah bacapres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto dan bacapres dari PDIP Ganjar Pranowo menurut berbagai lembaga survei.

Mengenai hal ini, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah memberikan dugaan penyebab elektabilitas Anies Baswedan selalu di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Dedi Kurnia Syah berpandangan bahwa elektabilitas Anies Baswedan berada di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo terjadi karena belum terlihatnya suara pemilih Partai Nasdem dan Partai Demokrat sebagai partai pengusungnya.

Baca juga: Prabowo Banyak Dipilih Anak Muda sesuai Survei, Relawan Dorong Lapangan Kerja Seluas-luasnya

Hal ini ia sampaikan merespons survei Indikator Politik terkini yang memprlihatkan elektabilitas Anies di posisi ketiga, atau di bawah Prabowo dan Ganjar.

"Artinya, bisa saja pemilih Nasdem, Demokrat belum mengemukakan pendapat akan memilih Anies, ini menjadi alternatif asumsi mengapa Anies terkesan stagnan," kata Dedi kepada Kompas.com, Senin (24/7/2023).

Sementara itu, menurut Dedi, satu-satunya partai politik yang memiliki basis massa pemilih untuk Anies hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Namun, partai itu dinilai termasuk yang sulit diterka elektabilitasnya dibanding parpol lain.

"PKS dalam banyak kontestasi antara hasil pemilihan dan survei banyak berbeda, misalnya suara di DKI dan Jabar, suara PKS jarang bisa ditangkap oleh survei," ujar Dedi.

Baca juga: Elektabilitas Prabowo, Ganjar, dan Anies dengan Potensi Duetnya di 2024 Versi Survei Indikator

Oleh karena itu, Dedi menilai Anies didukung oleh partai-partai yang tidak miliki basis massa loyal kecuali PKS.

Hal ini, kata dia, berbanding terbalik dengan Prabowo dan Ganjar yang didukung partai besar.

"Ganjar dan Prabowo sudah didukung oleh partai mayoritas, sehingga pemilih partai yang loyal bisa diarahkan secara langsung," kata dia.

Sementara itu, kata Dedi, Anies masih dalam situasi membangun elektabilitas personal tanpa dukungan basis pemilih partai yang loyal.

Akan tetapi, dia melihat Anies masih berpeluang menyalip dua bacapres lainnya.

Sebab, menurut dia, elektabilitas capres kini masih dinamis.

"Belum dapat disimpulkan jika ada yang stagnan atau yang lain membaik, tiga tokoh potensial itu pun demikian masih miliki peluang saling salip," ujar Dedi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
Anies BaswedanPrabowo SubiantoGanjar PranowoPilpres 2024Dedi Kurnia SyahIndikator Politik IndonesiaCapres 2024Partai NasdemPartai DemokratElektabilitas
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved