Pemilu 2024
Dari Projo hingga Kader PDIP Beri Dukungan ke Prabowo, Pencapresan Ganjar Pranowo Perlu Dievaluasi?
Pertemuan politikus PDIP dengan Prabowo mengindikasikan bahwa dukungan kader banteng untuk Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden belum solid
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - PDIP disebut tak solid untuk mendukung bakal calon presiden Ganjar Pranowo.
Pasalnya, banyak kader PDIP yang menempatkan dukungan untuk bakal calon presiden Prabowo Subianto.
Tak hanya itu, beberapa pendukung PDIP juga dianggap sudah tak satu suara dukung Ganjar Pranowo.
Baca juga: Banyak Kader PDIP yang Sampaikan Dukungan ke Prabowo, Banyak yang Kecewa atas Pengusungan Ganjar
Berdasarkan catatan Kompas.com, setidaknya sudah ada tiga kader PDIP yang telah bertemu Prabowo secara personal, siapa saja:
Pertama, putra Presiden Joko Widodo yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang menemui Prabowo di Solo, Jawa Tengah pada 19 Mei 2023 lalu.
Pertemuan itu berlangsung di tengah perjalanan Prabowo sebelum menuju Pacitan, Jawa Timur untuk menemui Presiden keenam RI yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Gibran dan Prabowo sempat terlibat pembicaraan empat mata yang berlangsung di sebuah warung angkringan.
Buntut dari pertemuan itu, Gibran dipanggil DPP PDIP di Jakarta.
Dalam pemanggilan tersebut, Gibran menjelaskan duduk persoalan pertemuannya dengan Prabowo.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya tegak lurus dengan arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Di sisi lain, Gibran tak disanksi atas manuver yang dilakukannya.
Baca juga: Viral Gibran Rakabuming Marahi Pemkot Solo di Twitter, Sorot Tajam Kinerja: Saya Gak Suka Caramu

2. Effendi Simbolon undang Prabowo
Selanjutnya giliran Effendi Simbolon yang mengundang Prabowo dalam Rakernas Punguan Simbolon dohot Indonesia (PSBI) di Jakarta pada 7 Juli 2023.
Dalam rakernas tersebut, Effendi menyebut bahwa Prabowo cocok menakhodai Indonesia berikutnya setelah Jokowi.
DPP PDIP pun telah memanggil Effendi pada 10 Juli 2023 untuk dimintai klarifikasi.
Usai klarifikasi, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan Effendi tidak mendukung Prabowo serta tidak akan pindah partai
Selain itu, Hasto juga mengungkapkan bahwa anggota Komisi I itu juga mengritik Prabowo, salah satunya soal pembelian pesawat tempur bekas.
Sementara itu, Ketua DPP bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun mengatakan bahwa PDIP tak masalah bila Effendi mengundan Prabowo dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan.
Menurutnya, yang jadi persoalan adalah ketika Effendi menyebut Prabowo sebagai sosok pemimpin yang tepat.
Meski demikian, DPP belum memutuskan sikap apakah akan menjatuhkan sanksi atau tidak kepada Effendi.
Di sisi lain, Effendi mengaku akan tegak lurus dengan arahan Megawati.
Baca juga: Tanggapan Ganjar Pranowo soal Pertemuan Politikus PDIP dengan Prabowo Subianto
3. Budiman Sudjatmiko temui Prabowo
Terbaru, politikus PDI-P Budiman Sudjatmiko menemui Prabowo di kediamannya di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada 18 Juli lalu.
Budiman mengaku kedatangannya menemui Prabowo bukan atas nama kader PDI-P.
Ia juga menyebut bahwa sudah mengenal Prabowo sejak lama, jauh sebelum dirinya bergabung dengan PDI-P dan Prabowo menjadi Ketua Umum Partai Gerindra maupun bakal calon presiden.
Budiman pun menganggap bahwa Prabowo sosok nasionalis yang pemikirannya layak untuk digali.
Atas pertemuan itu, DPP PDIP berencana memanggil Budiman dalam waktu dekat.
Di sisi lain, Budiman tak mempersoalkan rencana pemanggilan itu.
Baca juga: Politik Meja Makan ala Prabowo Subianto, Suguhkan Jamuan Mewah untuk Kader PDIP Budiman Sudjatmiko
Internal PDI-P tak solid
Direktur Eksekutif Charta Politika Strategis Agung Baskoro menilai pertemuan politikus PDI-P dengan Prabowo menjadi indikasi bahwa internal PDI-P tidak solid mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres.
Apalagi, eksternal PDIP seperti relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengindikasikan bahwa mereka mendukung Prabowo, bukan Ganjar.
Salah satunya, relawan Pro Jokowi (Projo).
"Artinya, fakta-fakta empiris ini menegaskan bahwa di internal PDI-P maupun di eksternal, dalam konteks ini relawan-relawan, dukungan Ganjar sebagai capres tak solid," kata Agung saat dimintai konfirmasi, Kamis (20/7/2023).
Menurutnya, para politikus PDIP yang menemui Prabowo memahami realitas politik saat ini berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga.
Nama Prabowo, kata Agung, unggul dibandingkan Ganjar maupun mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang diusung sebagai bakal capres oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Ia pun menilai bahwa sulit untuk tidak mengaitkan pertemuan mereka dengan posisi Presiden Jokowi yang memilih menebar dukungannya bukan hanya ke Ganjar, namun juga ke Prabowo.
Baca juga: Politik Meja Makan ala Prabowo Subianto, Suguhkan Jamuan Mewah untuk Kader PDIP Budiman Sudjatmiko
Pencapresan Ganjar perlu dievaluasi?
Maka dari itu, Agung menilai di titik inilah momentum mengevaluasi pencapresan Ganjar perlu dipertimbangkan.
Menurutnya, paling tidak, bila Ganjar tetap dipertahankan sebagai capres, Gubernur Jawa Tengah itu mesti memilih cawapres yang mampu mendongkrak elektabilitasnya secara ekstrem.
Agung bahkan menyebut sosok cawapres yang mampu mendongkrak elektabilitasnya adalah Anies Baswedan.
"Dengan catatan, Anies berkenan menjadi cawapresnya Ganjar karena sementara ini hasil-hasil survei belum cukup maksimal," imbuh Agung. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Internal PDI-P Dinilai Belum Solid Dukung Pencapresan Ganjar."
Sumber: Kompas.com
4 Fakta Sidang Sengketa Pileg 2024 yang Disidangkan MK Mulai Hari Ini, PPP dengan Perkara Terbanyak |
![]() |
---|
Partai Pengusung Gibran saat Pilwalkot Nilai Sebutan Khilaf PDIP Kurang Pas, Hanya Emosional Sesaat |
![]() |
---|
Daftar 19 Caleg Perempuan Partai Gerindra yang Lolos ke DPR RI, Bertambah dari Periode 2019-2024 |
![]() |
---|
Hasto Klaim PDIP Menang 3 Kali Pemilu meski Tanpa Jokowi, Singgung Suara PSI yang Tak Bisa Lolos |
![]() |
---|
Daftar 3 Pendakwah yang Gagal Melaju ke Senayan, Ada Caleg Petahana hingga Ustaz Yusuf Mansur |
![]() |
---|