Pilpres 2024
Politik Meja Makan ala Prabowo Subianto, Suguhkan Jamuan Mewah untuk Kader PDIP Budiman Sudjatmiko
Prabowo Subianto jamu Budiman Sudjatmiko jamuan mewah ketika berkunjung ke kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Tujuannya berdiskusi dengan para tokoh nasionalis tak lain untuk menggali pikiranp-pikiran yang dimiliki oleh setiap para tokoh nasionalis tersebut.
"Saya kan sering diskusi dengan tokoh-tokoh, dengan Pak Luhut dengan Bu Mega tentu saja dengan Pak Jokowi ini ini sosok nasionalis yang menurut saya pikiran-pikirannya menarik untuk kita diskusikan untuk kita gali," pungkasnya.
Pengamat Curiga Internal PDIP Pecah Imbas 2 Kader Bertemu Prabowo
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menduga adanya perpecahan dukungan untuk Ganjar Pranowo di PDIP imbas pertemuan dengan Prabowo Subianto.
Dilansir TribunWow.com, fenomena pertemuan beberapa kader PDIP dengan Prabowo Subianto dinilai akan membuat masyrakat ragu soal loyalitas dan dukungan terhadap Ganjar Pranowo yang notabene capres yang diusung oleh PDIP.
Menurut Pangi, setidaknya ada dua kader PDIP yang sejauh ini menggambarkan jika ada problem di internal partai.
Kedua kader itu di antaranya adalah Effendi Simbolon dan Budiman Sudjatmiko.
Baca juga: Kata Erick Thohir setelah Bertemu Prabowo dan Jokowi di Istana, Tunggu Keputusan Cawapres?
"Soal Effendi Simbolon dan Budiman Sudjatmiko itu sebetulnya memang ada problem di partai tersendiri. Ada kondisi menurut saya cukup mengagetkan dan membuat kita agak meragukan soal loyalitas dan soliditas untuk mendukung Mas Ganjar," kata Pangi dihubungi Kamis (20/7/2023).
Bahkan sebelumnya, dua anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep juga pernah dipanggil oleh PDIP karena dinilai tak patuh dengan keputusan partai.
Menilik fenomena itu, Pangi menganalisa jika saat ini partai modern tidak berlandaskan pada center of candidate.
"Saya pikir kok semakin dipanggil-panggil itu dulu Kaesang, Gibran, kemudian pernah Effendi Simbolon sekarang Budiman Sudjatmiko. Kok semakin tidak loyal, saya percaya betul bahwa partai modern Itu adalah partai yang sebetulnya tidak tergantung kepada center of candidate," kata Pangi.
Meski begitu, ia menyoroti jika sebaiknya para kader tetap tidak diperbolehkan untuk loyalitas ganda karena berpotensi membuat internal partai sendiri menjadi terpecah belah.

Baca juga: Warganet Adukan Baliho Prabowo yang Bertebaran di Komplek Tentara, TNI AU Langsung Angkat Bicara
"Institusi kelembagaan partai politik itu kan loyalitas melebihi dari semua itu, tidak ada di atas loyalitas. Maka oleh karena itu memang tidak boleh ada loyalitas ganda apalagi di kader partai sendiri terpecah terbelah," jelasnya.
Lebih lanjut, Pangi menghimbau kepada kader PDIP yang lain untuk tak melakukan hal serupa.
Selain itu, PDIP juga harus bertindak tegas untuk memberikan sanksi tegas kepada kader yang terindikasi tak patuh pada keputusan partai.