Pilpres 2024
Pengamat Soroti Pertemuan Budiman Sujatmiko dan Prabowo, Singgung Indikasi Terpecahnya Internal PDIP
Pengamat politik, Khoirul Umam menyebut, kedatangan Budiman Sujatmiko di kediaman Prabowo Subianto mengindikasikan terpecahnya internal PDIP.
Editor: Rekarinta Vintoko
Seusai melakukan pertemuan, Budiman pun menilai bahwa Prabowo menjadi salah satu figur yang layak menjadi pemimpin masa depan.
"Saya berharap Pak Prabowo sehat, teruskan tugas, tunaikan tugas, dan saya ingin orang Indonesia layak untuk mendapatkan orang terbaik, salah satunya Pak Prabowo," kata Budiman.
Budiman pun merasa banyak memiliki kesamaan pandangan kepimimpinan dengan Prabowo.
Di antaranya, keduanya ingin membawa Indonesia bangkit di tengah banyaknya turbulensi.
"Saya mengapresiasi dan merasa bahwa Pak Prabowo itu mewakili satu cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengan saya dalam pengertian suatu bangsa yang ingin bangkit di tengah turbulensi," ungkapnya.
Karena itu, kata Budiman, diperlukan sosok yang kepemimpinan yang berasal dari intelejen dan aktivis untuk menghadapi krisis global. Gabungan dua kepimpinan itu diyakini dapat menghadapi berbagai persoalan bangsa.
"Karena kalau ada orang politik latar belakangnya intelijen atau tentara, atau latar belakangan aktivis, kedua orang itu biasanya mampu berbicara hal-hal strategis secara komperhensif," jelasnya.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko: Kapal Indonesia Harus Dikayuh Orang yang Paham Strategi seperti Prabowo
Budiman Sudjatmiko akan Dipanggil PDIP
Dikutip dari Tribunnews.com, DPP PDIP akan memanggil Budiman untuk dimintai keterangan buntut pertemuannya dengan Prabowo Subianto.
Komarudin Watubun menilai, sebagai anggota partai, maka kebebasan individu terutama dalam konteks politik diatur partai.
"Budiman malah datang di Prabowo. Itu indikasi pelanggaran disiplinnya itu," ucapnya.
Lebih lanjut, Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan PDIP itu, menyayangkan pernyataan Budiman yang mengaku menemui Prabowo bukan mewakili partai, melainkan pribadi.
"Jadi tidak bisa dibilang "wah ini saya pribadi", itu tidak bisa. Dan orang sekelas Budiman Sudjatmiko masa tidak tahu berorganisasi, gimana sih," tegas Komarudin.
Komarudin menjelaskan, seluruh anggota partai wajib mendukung keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang memutuskan Ganjar Pranowo sebagai bacapres.
"Mungkin secara pribadi tidak setuju, tapi konsekuensi sebagai orang partai ya kalau sudah diputuskan semua harus mendukung itu," ungkapnya.
Baca juga: Effendi Simbolon Sudah, PDIP akan Panggil Juga Budiman Sudjatmiko seusai Temui Prabowo Subianto?
Sumber: Tribunnews.com
Sapa 3 Partai Pendukung Ganjar-Mahfud, Megawati Sebut Tak Ada Koalisi dan Oposisi: Kerjasama |
![]() |
---|
Anies Baswedan Kaget Dirinya Cetak Sejarah dengan Datang ke Agenda Penetapan Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Momen Jokowi Kenalkan Prabowo saat Membuka World Water Forum di Depan Para Negara Delegasi |
![]() |
---|
Reaksi 2 Kepala Negara saat Prabowo Kenalkan Gibran sebagai Wakil Presiden Terpilih: Sangat Muda |
![]() |
---|
2 Faktor Penyebab Prabowo dan Megawati Tak Kunjung Bertemu seusai Pilpres 2024 Menurut Pengamat |
![]() |
---|