Terkini Nasional
Profil Budi Arie, Loyalis Jokowi yang Resmi Jadi Menkominfo, Punya Segudang Pengalaman di Media
Inilah profil Budi Arie, mantan Jurnalis Media Indonesia yang ditunjuk sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Penulis: Magang TribunWow
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Budi Arie lahir di Jakarta pada 20 April 1969 dari pasangan Joko Asmoro dan Pudji Astuti.
Ia memulai pendidikan di SD dan SMP Marsudirini, Koja, Jakarta Utara.
Kemudian pada tahun 1988, ia meneruskan pendidikan ke SMA Kolese Kanisius, Jakarta Pusat.
Budi merupakan alumni Universitas Indonesia, jurusan Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Setelah mendapat gelar S1, Budi melanjutkan studi pascasarjananya di bidang manajemen pembangunan sosial, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI.
Saat menempuh pendidikan sarjananya di UI, banyak organisasi yang ia tekuni dengan posisi penting yang disandang.
Di antaranya adalah Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI, anggota presidium senat mahasiswa UI, pendiri Forum Studi Mahasiswa UI (FSM), Kelompok Pembela Mahasiswa UI (KPM), dan pemimpin redaksi majalah mahasiswa UI, Suara Mahasiswa.
Lulus dari kampus, Budi terus menyibukkan diri dengan terlibat pada kegiatan aktivisme. Ia bahkan mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ), Masyarakat Profesi Indonesia (MPI), dan Keluarga Besar (KB) UI bersama dengan aktivis dan alumni UI lainnya.
Baca juga: Profil Nezar Patria, Eks Ketua Umum AJI, Resmi Dilantik Jadi Wakil Menteri Kominfo
Laki-laki 54 tahun itu kemudian memulai kariernya sebagai jurnalis di mingguan Media Indonesia, bersama dengan wartawan Tempo yang saat itu baru saja dibredel, tahun 1994.
Selanjutnya, pada tahun 1996, ia mendirikan mingguan bisnis Kontan bersama beberapa rekannya.
Dengan latar belakangnya sebagai seorang aktivis, Budi kerap menulis pemberitaan dengan bahasa yang keras.
Alhasil, ia diperingatkan oleh pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama.
Karier di bidang jurnalistiknya tak sampai di situ saja, Budi juga pernah tercatat sebagai Presiden Direktur Mandiri Telekomunikasi Utama (2001-2009) dan General Manager Tabloid Bangsa (2008-2009).
Tak melulu terlibat dalam perusahaan media, ia juga pernah memimpin perusahaan non media seperti Daya Mandiri (2010), NKR Investama, Sarana Global Informasi, dan Mitra Lumina Indonesia.