Pemilu 2024
Prabowo Habiskan Rp 1,85 Miliar untuk Biaya Iklan Medsos dalam 3 Bulan Terakhir, Ganjar Terpaut Jauh
Libtang Kompas menyebut Prabowo merupakan bakal calon presiden (bacapres) dengan nilai iklan tertinggi di media sosial selama tiga bulan terakhir.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Bakal calon presiden Prabowo Subianto mendapatkan hasil survei dengan nilai iklan tertinggi.
Survei tersebut berdasarkan hasil analisis Litbang Kompas selama tiga bulan terakhir.
"Jika dianalisis berdasarkan tokohnya, Prabowo Subianto menduduki posisi tertinggi. Nilai belanja iklan selama tiga bulan mencapai Rp 1,85 miliar," tulis Litbang Kompas, Selasa (4/7/2023).
Baca juga: Viral Hormat hingga Tidak Jalan di Karpet, Ini 3 Gestur Prabowo yang Disorot saat di Dekat Jokowi
Nominal ini terpaut cukup jauh dengan biaya iklan kandidat terkuat lainnya, Ganjar Pranowo yang membelanjakan Rp 409,3 juta pada periode yang sama.
Hasil analisis Kompas terhadap data Meta juga menunjukkan siapa pihak yang menanggung biaya iklan tersebut.
Untuk Prabowo, biaya iklan paling banyak bersumber dari Koalisi Adil Makmur, kelompok pendukungnya pada Pemilihan Presiden 2019.
"Artinya, akun belanja iklan Prabowo kali ini masih menggunakan nama pendukungnya pada pemilu periode sebelumnya," tulis Litbang Kompas.
Dana atas nama koalisi itu menyumbang 96 persen dari total belanja untuk tokoh politik Prabowo.
Baca juga: Ketika Sikap Ksatria Prabowo Subianto Dibuka di Hadapan Wakil Presiden Indonesia Maruf Amin
Sisanya, 4 persen, disumbang oleh beberapa kalangan.
Ada yang mengatasnamakan diri sebagai Sahabat Prabowo, Prabowo Lanjutkan Kepemimpinan, Prabowo untuk NKRI, dan juga Prabowo Menyapa.
Sementara itu, sumber biaya iklan terhadap Ganjar cenderung lebih beragam, berasal sejumlah komunitas pendukung dan sumbangan perseorangan.
Akumulasi belanja iklan yang mencapai Rp 409,3 juta itu berasal dari kontribusi Ganjar Nusantara Indonesia (GNI) senilai Rp 240,7 juta atau 59 persen, GanjarFans Rp 102,6 juta (25 persen), dan sisanya dari perseorangan maupun kelompok lainnya.
Hasil analisis juga menunjukkan perbedaan pola belanja antara GanjarFans dan GNI.
Baca juga: Viral Gestur Tubuh Prabowo saat Jalan di Belakang Jokowi saat Acara HUT Bhayangkara
Adapun GanjarFans menggelontorkan dana pada satu kali transaksi, sedangkan dana dari GNI merupakan akumulasi dari 156 entitas yang beragam.
Ratusan entitas ini berasal dari sejumlah provinsi dan kabupaten/kota dengan tertinggi yang disumbangkan entitas-entitas itu mencapai Rp 25,5 juta, sedangkan yang terendah Rp 27.524.
"Hal ini mengindikasikan biaya iklan untuk Ganjar disokong oleh begitu banyak pihak dalam kurun tiga bulan," tulis Litbang Kompas.
Adapun bacapres lainnya, Anies Baswedan, hanya belanja iklan seenilai Rp 39,1 juta di media sosial Facebook dan Instagram dengan penyumbang atas nama Fakta Anies dengan nilai terbesar yakni Rp 27,7 juta.
Pada posisi kedua ada akun Fakta Anies Baswedan dengan nilai belanja Rp 4,2 juta.
Sisanya, sekitar Rp 7 juta, disumbang oleh 11 pengiklan lainnya.
Selain tiga tokoh di atas, Litbang Kompas mencatat nilai belanja iklan tokoh lainnya yakni Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebesar Rp 227,3 juta dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (Rp 71,3 juta).
Secara total, belanja iklan para tokoh politik di media sosial mencapai Rp 2.592.687.126.
Analisis data Meta Analisis ini dilakukan terhadap data yang dirilis oleh Meta Platform, perusahaan yang menaungi Instagram dan Facebook.
Perusahaan teknologi ini memiliki kebijakan transparansi nilai belanja iklan, terutama pada topik iklan isu sosial, pemilu, dan politik.
Meta menyediakan data yang bisa diakses oleh publik sejak Agustus 2020 dan masih terus berlangsung hingga sekarang.
Pada periode tiga bulan terakhir, yakni 1 April 2023-29 Juni 2023, Meta Platform melaporkan terdapat nilai transaksi iklan politik dan pemilu mencapai Rp 10,9 miliar.
Nominal belanja iklan politik ini berasal dari lima golongan pengiklan.
Kelimanya terdiri dari tokoh politik, partai politik, kelompok sukarelawan pendukung tokoh, kelompok masyarakat atau entitas lainnya, serta media massa (pers) yang mempromosikan produk jurnalistiknya melalui Facebook dan Instagram.
Dari lima golongan pengiklan tersebut, kelompok tokoh politik, parpol, dan kelompok sukarelawan pendukung tokoh mengeluarkan biaya iklan hingga Rp 7,44 miliar.
Artinya, lebih dari 70 persen belanja iklan sosial, politik, dan pemilu di perusahaan Meta untuk sementara ini sebagian besar berkaitan dengan komponen parpol guna menyongsong tahun Pemilu 2024.
Jika diteliti lebih lanjut, dari tiga golongan pengiklan itu, dapat ditemukan pola belanja yang cukup spesifik.
Caranya, dilakukan pemetaan dengan mengelompokkan akun belanja iklan berdasarkan kata kunci terkait dengan identitas politik.
"Misalnya, menggunakan acuan nama tokoh bakal capres yang dilengkapi dengan nama parpol dan juga nama ketua umum parpol bersangkutan," tulis Litbang Kompas.
Hasil pengolahan data dapat membedakan antara iklan yang ditujukan atas nama tokoh politik dan atas nama parpol.
Iklan tokoh politik memiliki nilai Rp 2,59 miliar, sedangkan atas nama parpol senilai Rp 4,84 miliar.
"Meskipun dapat dibedakan menjadi dua kelompok seperti itu, tetap saja memungkinkan bahwa iklan pada akun parpol dapat berisi informasi tokoh politik yang diusungnya," tulis Litbang Kompas. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Belanja Iklan Prabowo di Medsos Paling Tinggi, Capai Rp 1,85 Miliar."
Sumber: Kompas.com
4 Fakta Sidang Sengketa Pileg 2024 yang Disidangkan MK Mulai Hari Ini, PPP dengan Perkara Terbanyak |
![]() |
---|
Partai Pengusung Gibran saat Pilwalkot Nilai Sebutan Khilaf PDIP Kurang Pas, Hanya Emosional Sesaat |
![]() |
---|
Daftar 19 Caleg Perempuan Partai Gerindra yang Lolos ke DPR RI, Bertambah dari Periode 2019-2024 |
![]() |
---|
Hasto Klaim PDIP Menang 3 Kali Pemilu meski Tanpa Jokowi, Singgung Suara PSI yang Tak Bisa Lolos |
![]() |
---|
Daftar 3 Pendakwah yang Gagal Melaju ke Senayan, Ada Caleg Petahana hingga Ustaz Yusuf Mansur |
![]() |
---|